Kecupan Blanc di Kepala Barthez, Jimat Prancis di Piala Dunia 1998
Serafin Unus Pasi | 12 Agustus 2022 20:01
Bola.net - Timnas Prancis total sudah mengemas dua trofi Piala Dunia. Les Bleus pertama kali merengkuh trofi Piala Dunia pada 1998, kemudian yang kedua pada 2018.
Piala Dunia 1998 di Prancis menjadi Piala Dunia pertama dengan peserta berjumlah 32 tim dan dibagi dalam delapan grup. Format tersebut bertahan hingga saat ini. Pada perhelatan sebelumnya, 1994, Piala Dunia hanya diikuti 24 negara.
Sebagai tuan rumah, Prancis menjadi tim underdog karena saat itu materi para pemain begitu 'hijau'. Namun, tak ada yang menyangka Zinedine Zidane dkk. bisa melangkah jauh. Faktanya, pasukan Aime Jacquet mampu melenggang hingga ke partai puncak.
Di final, Prancis mesti berhadapan dengan juara bertahan, Brasil, yang tentunya lebih difavoritkan menjadi kampiun lantaran bertabur bintang, seperti Roberto Carlos, Dunga, Rivaldo, Bebeto, serta Sang Fenomena, Ronaldo.
Namun, pemandangan yang terjadi di lapangan justru sebaliknya. Prancis lebih mendominasi pertandingan dan menggasak tim Samba dengan skor telak 3-0.
Ritual Unik
Ada kisah unik ketika kepala botak mantan kiper Manchester United, Fabien Barthez kerap dicium Laurent Blanc. Blanc yang saat itu menjabat sebagai kapten Les Bleus di Piala Dunia 1998 memang kerap mencium kepala plontos rekannya tersebut.
Mereka melakukan aksi yang terkesan konyol itu sebelum atau saat bertanding, khususnya ketika Prancis berhasil mencetak gol. Setidaknya Barthez, Blanc, maupun skuad Les Bleus saat itu percaya ciuman tersebut membawa mereka menjadi kampiun saat bertindak sebagai tuan rumah Piala Dunia kala itu.
Diperkuat Bintang-bintang saat Berada di Top Performa
Selain itu, skuad Prancis memang berada dalam masa keemasan. Saat itu, mereka diperkuat pemain-pemain top macam Lilian Thuram, Zinedine Zidane, Bixente Lizarazu, Fabien Barthez, Thierry Henry, hingga Emmanuel Petit. Dari lini depan hingga belakang, semuanya menyandang status bintang.
Perjalanan Prancis hingga babak final begitu mulus. Mereka sangat dominan ketika berjumpa Paraguay, Italia, Kroasia, hingga menaklukkan Brasil di partai pamungkas. Tak hanya itu, Barthez juga hanya kebobolan dua gol sepanjang turnamen.
Fakta itu membuat pria berusia 48 tahun tersebut sempat didapuk sebagai kiper terbaik Piala Dunia 1998.
"Brasil adalah tanah sepak bola. Mereka punya banyak gairah. Namun, ketika segala sesuatunya sulit, pemain Prancis cenderung menunjukkan kinerja yang hebat" ujar Deschamps saat usai meraih trofi Piala Dunia dilansir L’Equipe.
Kejeniusan Seorang Aime Jacquet
Jacquet mulai memimpin timnya pada gelaran Piala Eropa 1996 di Inggris. Ia sempat mengangkat Eric Cantona menjadi kapten. Pemain yang sedang bersinar bersama Manchester United itu diproyeksikan oleh Jacquet untuk menjadi pemimpin Prancis dalam gelaran Piala Eropa 1996 dan Piala Dunia 1998.
Namun, insiden tendangan kung-fu Cantona kepada seorang suporter pada Januari 1995 membuat ia harus absen selama setahun dari sepakbola internasional. Jacquet bingung. Ia harus segera menentukan tim untuk pergi ke Inggris pada 1996.
Akhirnya ia membuat keputusan yang cukup berani. Ia mengesampingkan nama-nama senior macam Jean-Pierre Papin, Cantona, dan David Ginola. Sebagai gantinya ia membawa darah baru seperti Zinedine Zidane.
Dan terbukti pada Piala Dunia 1998, insting dan racikan strateginya mampu mengantarkan Prancis meraih gelar Piala Dunia pertamanya.
(Bola.net/Yoga Radyan)
Baca Juga:
- Mengenang Gol Istimewa Dennis Bergkamp yang Buyarkan Mimpi Argentina di Piala Dunia 1998
- Michael Owen, Si Bocah Ajaib Inggris di Piala Dunia 1998
- Jadwal Resmi Dimajukan Sehari, Qatar vs Ekuador Jadi Laga Pembuka Piala Dunia 2022
- Piala Dunia 2014: Pergantian Kiper yang Jenius dari Louis van Gaal di Perempat Final
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:25 -
Arsenal vs Atletico Madrid: Bagaimana Rekor The Gunners Melawan Tim Asal Spanyol?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:19
LATEST UPDATE
-
Prediksi Bayern Munchen vs Club Brugge 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 23:59 -
Prediksi Chelsea vs Ajax Amsterdam 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 23:11 -
Ryan Gravenberch Absen Latihan Jelang Laga Liverpool vs Eintracht Frankfurt
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 23:02 -
Jose Mourinho Kagum Newcastle Bisa Pulih Cepat Usai Ditinggal Alexander Isak
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:50 -
Link Live Streaming Barcelona vs Olympiakos - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:47 -
Link Live Streaming Kairat Almaty vs Pafos FC - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:46 -
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
Liga Spanyol 21 Oktober 2025, 22:43 -
Prediksi Real Madrid vs Juventus 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:29 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Liverpool 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:07 -
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
Liga Italia 21 Oktober 2025, 21:47 -
Apakah Arne Slot Akan Dipecat Liverpool?
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 21:25 -
Villarreal vs Manchester City: Berapa Gol Bakal Dicetak Erling Haaland?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 21:15 -
Prediksi Atalanta vs Slavia Praha 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 20:58
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04