Kisah Cafu: Bek Veteran yang Pimpin Brasil Menangkan Piala Dunia 2002
Serafin Unus Pasi | 6 Oktober 2022 18:55
Bola.net - Brasil akan mengusung misi membawa pulang trofi emas Piala Dunia ke negara mereka di Piala Dunia 2022. Brasil terakhir kali menjadi juara Piala Dunia di tahun 2002 saat masih dipimpin oleh kapten veteran legendaris mereka, Cafu.
Saat itu Cafu dkk berhasil membawa Brasil juara Piala Dunia di tanah Asia. Di partai puncak, Brasil mampu menaklukan Jerman dengan skor meyakinkan 2-0.
Cafu yang berusia 31 tahun kembali berkesempatan untuk mengangkat trofi emas Piala Dunia di Korea selatan-Jepang. Sebelumnya, Cafu juga pernah menjuarai Piala Dunia bersama Brasil pada tahun 1994.
Kala itu Cafu yang masih berusia 23 tahun berhasil membawa Brasil menang dramatis di Final saat bertemu Italia. Pengalaman Cafu di Piala Dunia 1994 itulah yang akhirnya membuat Brasil kembali sukses di Korea Selatan-Jepang.
Ditunjuk Sebagai Kapten
Saat itu Cafu ditunjuk oleh pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari sebagai kapten di Piala Dunia 2002. Scolari memilih Cafu bukan tanpa alasan, Cafu merupakan pemain paling senior yang ada dalam skuatnya.
Kala itu Cafu berusia 31 tahun menjadi pemain paling tua sekaligus paling berpengalaman di skuat Brasil. Cafu yang memiliki pengalaman di dua Final Piala Dunia, dianggap mampu memimpin rekan setimnya yang didominasi para pemain muda.
Kepercayaan pelatih terhadap Cafu mampu dibayar tuntas. Di bawah kepemimpinan Cafu sebagai seorang kapten, Brasil mampu keluar sebagai juara Piala Dunia 2002 setelah menang atas Jerman di partai puncak dengan skor 2-0.
Cafu: Pria Tiga Final Piala Dunia
Cafu tercatat sebagai salah satu pemain paling sukses sepanjang sejarah Piala Dunia. bagaimana tidak, bek kanan legendaris Brasil ini sanggup masuk tiga Final Piala Dunia secara beruntun bersama Brasil.
Cafu diketahui mengikuti tiga Final Piala Dunia pada tahun 1994, 1998, dan 2002. Dari tiga Final yang diikuti Cafu, ia mampu membawa Brasil juara di dua edisi yakni Piala Dunia 1994 Amerika Serikat dan Piala Dunia 2002 Korea Selatan-Jepang.
Di Piala Dunia 2002, Cafu punya keistimewaan ketika ditunjuk sebagai kapten timnas Brasil. Perjuangan Cafu memimpin rekan-rekannya dibayar dengan menjadi pemain pertama yang mengangkat trofi emas Piala Dunia 2002.
Mengikuti Empat Edisi Piala Dunia
Militansi Cafu terhadap Piala Dunia tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya Cafu menjadi salah satu pemain yang berkiprah cukup banyak sepanjang sejarah Piala Dunia.
Cafu tercatat mengikuti empat edisi Piala Dunia mulai dari 1994 hingga 2006. Dari empat edisi yang Cafu Ikuti, ia mampu memenangkan dua diantaranya yakni pada Piala Dunia 1994 dan Piala Dunia 2002.
Jerman jadi tempat terakhir Cafu mengikuti Piala Dunia. Saat itu, Cafu kembali ditunjuk sebagai kapten setelah berhasil membawa Brasil menjadi juara di Piala Dunia 2002. Namun sayangnya, Cafu yang berusia 35 tahun tersebut hanya mampu membawa Brasil hingga Perempat Final Piala Dunia 2006.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
Baca Juga:
- Waduh, Pilar Utama Timnas Inggris Berpotensi Absen di Piala Dunia 2022
- Skenario Terbaik untuk Lionel Messi: Juara Piala Dunia 2022, The GOAT!
- Lautaro Martinez Hanya Punya Dua Prioritas Sampai Akhir Tahun 2022, Tidak Termasuk Cari Klub Baru
- Membedah Kekuatan Amerika Serikat di Piala Dunia 2022: Dihuni Banyak Talenta Muda
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ide Buruk! FIFA Mungkin Tolak Usulan Perluasan Piala Dunia 2030 Jadi 64 Tim
Piala Dunia 26 September 2025, 21:30 -
Prestasi Langka: 10 Pemain yang Mampu Meraih Ballon dOr, Liga Champions, dan Piala Dunia
Editorial 25 September 2025, 17:18 -
3 Pelajaran Penting dari Kemenangan Arsenal: Bukti Kedalaman Skuad Bukan Isapan Jempol
Liga Inggris 25 September 2025, 08:35 -
Arteta Girang Lihat Gol Debut Eberechi Eze, tapi Minta Satu Hal Ini untuk Lebih Konsisten
Liga Inggris 25 September 2025, 08:24
LATEST UPDATE
-
Usai Tekuk Napoli, Allegri Ingatkan AC Milan: Target Liga Champions Butuh 64 Poin!
Liga Italia 30 September 2025, 02:15 -
Liverpool Punya Calon Superstar Baru yang Mirip Kylian Mbappe, Siapa tuh?
Liga Inggris 29 September 2025, 23:57 -
Barcelona Menang Lawan Sociedad, Tapi Mainnya Bikin Emosi Jules Kounde
Liga Spanyol 29 September 2025, 23:01 -
Jurgen Klopp Bakal Comeback ke Dunia Kepelatihan di Arab Saudi?
Asia 29 September 2025, 22:55 -
Legenda MU Sudah Gedeg, Kecam Macetnya Setan Merah di Era Ruben Amorim
Liga Inggris 29 September 2025, 22:38 -
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 30 September - 2 Oktober 2025
Liga Champions 29 September 2025, 22:04 -
Luka Modric Bongkar Rahasia Terus Tampil Gacor di Usia 40, Bukan Soal Fisik Semata
Liga Italia 29 September 2025, 21:48 -
Kisah Tragis Rodri: Dari Pemenang Ballon d'Or hingga Digerogoti Cedera Lutut Kambuhan
Liga Inggris 29 September 2025, 21:35 -
Milan Sikat Napoli, Rossoneri Musim Ini Lebih Baik Dari Musim Lalu
Liga Italia 29 September 2025, 20:35 -
Christian Pulisic: Kapten Amerika AC Milan yang Membuat San Siro Jatuh Hati Padanya
Liga Italia 29 September 2025, 20:24 -
Xavi Hernandez Nyatakan Diri Siap Gantikan Ruben Amorim di Manchester United
Liga Inggris 29 September 2025, 19:42
LATEST EDITORIAL
-
3 Alternatif William Saliba yang Layak Dipertimbangkan Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 15:55 -
3 Alasan Kuat Manchester United Harus Lepas Ruben Amorim Sekarang Juga
Editorial 29 September 2025, 12:36 -
5 Pelatih yang Berpeluang Besar Gantikan Ruben Amorim di MU
Editorial 29 September 2025, 12:12 -
Carvajal dan Trent Cedera, Ini 5 Pemain yang Bisa Jadi Solusi Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 11:25 -
4 Bek Gratis yang Bisa Didatangkan Liverpool Setelah Giovanni Leoni Cedera ACL
Editorial 26 September 2025, 16:54