Kisah Sukses Cape Verde Lolos Piala Dunia 2026: Negara yang Penduduknya Tak Lebih Banyak dari Kabupaten Ponorogo!

Richard Andreas | 14 Oktober 2025 09:45
Kisah Sukses Cape Verde Lolos Piala Dunia 2026: Negara yang Penduduknya Tak Lebih Banyak dari Kabupaten Ponorogo!
Stopira merayakan bersama rekan setimnya setelah mengalahkan Eswatini dalam laga kualifikasi Piala Dunia di Estadio Nacional di Praia, Cape Verde, 13 Oktober 2025 (c) AP Photo/Cristiano Barbosa

Bola.net - Tim nasional sepak bola Cape Verde (Cabo Verde) telah mencetak sejarah gemilang dengan berhasil lolos ke Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka. Prestasi luar biasa ini diraih setelah mengalahkan Eswatini dengan skor meyakinkan 3-0 di kandang sendiri pada Selasa, 14 Oktober 2025 WIB. 

Kemenangan ini tidak hanya memastikan tiket ke turnamen sepak bola terbesar di dunia, tetapi juga menempatkan Cape Verde di puncak Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CAF.

Advertisement

Keberhasilan ini menjadi sorotan dunia karena Cape Verde mengungguli tim-tim langganan Piala Dunia seperti Kamerun, yang harus puas di posisi kedua grup. Pencapaian ini menandai sebuah momen bersejarah bagi negara kepulauan kecil di Samudra Atlantik tersebut. 

Dengan populasi yang relatif kecil, kisah sukses Cape Verde lolos Piala Dunia ini menjadi inspirasi bagi banyak negara. Mereka kini tercatat sebagai negara dengan populasi terkecil kedua yang pernah lolos ke Piala Dunia, setelah Islandia pada edisi 2018. 

1 dari 3 halaman

Perjalanan Bersejarah Menuju Piala Dunia 2026

Perjalanan Bersejarah Menuju Piala Dunia 2026

Pendukung merayakan di tribun setelah Cape Verde mengalahkan Eswatini dalam laga kualifikasi Piala Dunia di Estadio Nacional di Praia, 3 Oktober 2025 (c) AP Photo/Cristiano Barbosa

Cape Verde memastikan lolos ke Piala Dunia 2026 setelah tampil dominan dan mengalahkan Eswatini dengan skor 3-0 di hadapan pendukungnya sendiri. Hasil ini secara otomatis menempatkan mereka di posisi teratas Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CAF, mengamankan satu tiket ke Amerika Utara. Tiga gol kemenangan Cape Verde dicetak oleh Dallon Rocha Livramento, Willy Semedo, dan Stopira, yang memicu euforia besar di seluruh negeri.

Pencapaian ini semakin istimewa karena Cape Verde berhasil mengungguli tim kuat seperti Kamerun, yang merupakan langganan Piala Dunia. Kemenangan ini juga menjadikan Cape Verde sebagai negara dengan populasi terkecil kedua yang pernah lolos ke Piala Dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 525 ribu jiwa, hanya kalah dari Islandia yang tampil pada 2018. Ini menunjukkan bahwa semangat dan kualitas tim mampu melampaui keterbatasan demografi.

Federasi sepak bola Cape Verde berafiliasi dengan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) dan FIFA pada tahun 1982, menandai awal perjalanan mereka di kancah internasional. Sejak saat itu, mereka mulai membangun fondasi sepak bola yang kuat, meskipun dengan sumber daya terbatas. Debut mereka di kualifikasi Piala Dunia terjadi pada tahun 2003, menunjukkan ambisi jangka panjang mereka.

Sebelum mencapai Piala Dunia, Cape Verde telah menunjukkan performa yang menjanjikan di Piala Afrika, dengan lolos pertama kali pada tahun 2013. Mereka bahkan berhasil mencapai perempat final pada edisi 2013 dan 2023, menunjukkan konsistensi dan perkembangan tim. Pengalaman di turnamen kontinental ini menjadi bekal berharga dalam menghadapi kualifikasi Piala Dunia yang lebih ketat.

2 dari 3 halaman

Kekuatan Diaspora dan Semangat Juang Blue Sharks

Kekuatan Diaspora dan Semangat Juang Blue Sharks

Pendukung merayakan di tribun setelah Cape Verde mengalahkan Eswatini dalam laga kualifikasi Piala Dunia di Estadio Nacional di Praia, 14 Oktober 2025 (c) AP Photo/Cristiano Barbosa

Keberhasilan Cape Verde sangat bergantung pada kontribusi pemain-pemain diaspora yang tersebar di berbagai liga profesional di seluruh dunia. Dengan hanya 12 tim di liga utama domestik, tim berjuluk Blue Sharks ini secara aktif memanfaatkan talenta dari warga negara mereka yang bermain di luar negeri. Strategi ini terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas dan kedalaman skuad tim nasional.

Meskipun hanya ada satu pemain yang berkiprah di lima liga top Eropa, Logan Costa di Villarreal, banyak pemain Cape Verde lainnya tersebar di liga-liga Portugal, Turki, Siprus, Hungaria, Bulgaria, Rusia, Finlandia, Republik Irlandia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Keragaman pengalaman ini membawa kekayaan taktik dan mentalitas bertanding ke dalam tim. Ini menunjukkan bahwa bakat sepak bola Cape Verde tidak terbatas pada satu wilayah saja.

Tanpa banyak bintang besar yang dikenal luas, Timnas Cape Verde berhasil membangun tim yang solid dan kompetitif. Semangat kolektif dan determinasi tinggi menjadi ciri khas Blue Sharks dalam setiap pertandingan yang mereka lakoni.

3 dari 3 halaman

Perbandingan Populasi: Cape Verde vs Kabupaten Ponorogo

Populasi Cape Verde diperkirakan sekitar 528.003 jiwa per 11 Oktober 2025, menjadikannya negara kepulauan di Samudra Atlantik yang terdiri dari sepuluh pulau vulkanik. Angka ini menyoroti skala kecil negara tersebut dalam konteks global, menunjukkan betapa luar biasanya pencapaian mereka di kancah sepak bola internasional. Beberapa sumber lain bahkan menyebutkan angka sekitar 525.000 hingga 596.000 jiwa.

Sebagai perbandingan, Kabupaten Ponorogo yang terletak di bagian barat daya Provinsi Jawa Timur, Indonesia, memiliki populasi yang jauh lebih besar. Berdasarkan perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS), populasi Kabupaten Ponorogo pada tahun 2024 berkisar 977.720 jiwa. Ini berarti populasi Cape Verde kurang dari dua pertiga populasi Kabupaten Ponorogo, yang menunjukkan perbedaan demografi yang signifikan.

Perbedaan populasi yang mencolok ini semakin menegaskan betapa luar biasanya kisah sukses Cape Verde lolos Piala Dunia. Pencapaian ini bukan hanya tentang sepak bola, tetapi juga tentang semangat dan kemampuan sebuah negara kecil untuk bersaing di level tertinggi. 

LATEST UPDATE