Mengenang Tarian Papa Bouba Diop dan Timnas Senegal pada Piala Dunia 2002
Serafin Unus Pasi | 30 November 2020 19:08
Bola.net - Dunia sepak bola kembali berduka. Setelah wafatnya salah seorang legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, beberapa hari lalu, kali ini dunia sepak bola kehilangan Papa Bouba Diop.
Papa Bouba Diop merupakan salah seorang penggawa Timnas Senegal kala mengharu biru gelaran Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Bersama timnya, Bouba Diop membawa Singa dari Teranga -julukan Timnas Senegal- menjadi kuda hitam pada ajang tersebut.
Tim besutan Bruno Metsu ini akhirnya masuk ke Perempat Final Piala Dunia 2002. Ini merupakan prestasi terbaik Senegal pada gelaran Piala Dunia pertama mereka.
Tim Senegal pun tak bisa mengulangi prestasi yang sama pada gelaran Piala Dunia 2018, ketika mereka kedua kalinya tampil pada ajang turnamen sepak bola paling akbar ini. Dalam ajang yang dihelat di Rusia tersebut, langkah mereka harus terhenti di fase grup.
Bagaimana perjalanan Papa Bouba Diop dan Timnas Senegal pada Piala Dunia 2002? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Awal Mengejutkan
Senegal mendapat kehormatan tampil pada partai pembuka Piala Dunia 2002. Lawan yang harus mereka hadapi pada laga yang dihelat di Seoul, 31 Mei 2002 ini adalah Prancis.
Laga ini bak pertarungan antara David dan Goliath. Betapa tidak, Prancis berstatus sebagai juara Piala Dunia 1998. Mereka pun diperkuat pemain-pemain papan atas seperti Thierry Henry, David Trezeguet, dan Patrick Vieira. Sementara, bagi Senegal, ini merupakan kali pertama mereka tampil pada gelaran Piala Dunia. Di tim mereka pun mungkin hanya El Hadji Diouf yang relatif punya nama. Itu pun karena ia dikaitkan dengan Liverpool.
Namun, di lapangan, kenyataan berkata sebaliknya. Terlepas dari gencarnya serbuan Les Bleus, justru Senegal yang berhasil meraih kemenangan pada laga ini. Gol semata wayang Papa Bouba Diop pada menit 30 membuka mata dunia bahwa Senegal bukanlah tim yang bisa dipandang sebelah mata.
Imbangi Dinamit
Perjalanan Senegal berlanjut dengan menghadapi Denmark. Ini merupakan laga kedua mereka di Grup A. Laga tersebut dihelat di Stadion Piala Dunia Daegu, 6 Juni 2002.
Dalam pertandingan ini, gawang Senegal bobol terlebih dulu melalui sepakan penalti Jon Dahl Tomasson pada menit 16. Namun, mereka mampu membalas pada menit 52 melalui Salif Diao.
Senegal harus bermain dengan sepuluh orang pada sepuluh menit terakhir pertandingan. Namun, kendati harus bertahan mati-matian dari gempuran Tim Dinamit Denmark, mereka sukses meraih satu angka pada laga ini.
Nyaris Kalahkan Uruguay
Pada laga pamungkas Grup A, Senegal berhadapan dengan Uruguay. Laga ini digelar di Stadion Piala Dunia Suwon, 11 Juni 2002.
Dalam laga ini, Senegal langsung tancap gas. Mereka tak risau dengan reputasi Uruguay sebagai salah satu tim kuat dari Amerika Latin.
Satu gol Khalilaou Fadiga dan dua gol Bouba Diop membawa Senegal unggul tiga gol pada babak pertama. Namun, pada babak kedua, Uruguay membuktikan kelas mereka sebagai salah satu kampiun Piala Dunia. Mereka membalas tiga gol melalui Richard Morales, Diego Forlan, dan Alvaro Recoba.
Kendati gagal membawa timnya meraih kemenangan pada laga ini, Papa Bouba Diop ditahbiskan sebagai man of the match. Senegal pun lolos dengan status runner-up Grup A.
Bekuk Ibrahimovic cs
Senegal lolos ke Babak 16 Besar. Pada babak gugur ini, Bouba Diop menghadapi Swedia, yang diperkuat bintang muda mereka, Zlatan Ibrahimovic dan penyerang Glasgow Celtic, Henrik Larsson.
Menghadapi Swedia, Singa dari Terenga tertinggal lebih dulu pada menit 11. Henrik Larsson sukses membobol gawang Tony Sylva. Namun, pada menit 37 Henri Camara sukses menyamakan kedudukan.
Pertandingan pun akhirnya dilanjutkan sampai babak perpanjangan waktu. Pada menit 104, Camara sukses mencetak gol ke gawang Magnus Hedman, yang membawa Senegal lolos ke Perempat Final Piala Dunia.
Dihentikan Sesama Kuda Hitam
Pada Perempat Final, yang dihelat pada 22 Juni 2002, Senegal bertemu dengan Turki. Stadiom Nagai Osaka menjadi palagan bagi kedua tim kuda hitam tersebut.
Pada pertandingan ini, kedua tim sama-sama menampilkan permainan apik mereka. Saling serang terjadi antara Senegal dan Turki. Namun, apiknya penampilan kedua kiper mereka, Tony Sylva dan Rustu Recber, membuat tak ada gol tercipta sampai waktu normal habis.
Pertandingan akhirnya harus memasuki babak perpanjangan waktu. Kali ini, Turki lebih beruntung. Ilhan Mansiz sukses membobol gawang Sylva dan menghentikan langkah Senegal.
Warisan Senegal
Kendati gagal melaju ke Semifinal, Senegal meninggalkan sejumlah warisan pada gelaran Piala Dunia pertama mereka. Mereka menunjukkan determinasi dan semangat pantang menyerah menghadapi siapa pun, termasuk tim-tim yang di atas kertas lebih diunggulkan.
Paduan permainan cantik juga taktis dan determinasi ini menjadi salah satu alasan banyaknya pujian yang dialamatkan kepada Timnas Senegal.
Tak hanya secara teknis, selebrasi tarian yang dilakukan Bouba Diop dan kawan-kawan usai mencetak gol pun mampu menyebarkan energi kegembiraan pada para penggemar sepak bola. Dengan tarian dan senyuman, para Singa dari Teranga ini membuat dunia jatuh cinta.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Juga:
- Termasuk Manchester United dan Chapecoense, Ini Lima Tim yang Menjadi Korban Kecelakaan Penerbangan
- 5 Alasan Cristiano Ronaldo Pantas Raih Penghargaan Pemain Terbaik FIFA 2020
- 5 Raja Gol dan Assist Premier League Sejak Bruno Fernandes Datang, Siapa Lebih Jago?
- Tampil Meledak, Berikut 4 Pemain Kunci Union Berlin Musim 2020/2021
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Masih Adaptasi, Florian Wirtz Belum Tahu Kapan Bakal Cetak Gol Perdana Bagi Liverpool
Liga Inggris 10 September 2025, 04:30 -
Real Madrid Intai Rio Ngumoha, Liverpool Tak Mau Kecolongan Lagi
Liga Inggris 10 September 2025, 03:56 -
Chelsea Umumkan Operasi Gelandang Muda Dario Essugo
Liga Inggris 10 September 2025, 03:32 -
Cedera Tak Separah Dugaan, Liam Delap tak Perlu Operasi
Liga Inggris 10 September 2025, 01:47
LATEST UPDATE
-
Noni Madueke Cetak Gol Perdana untuk Inggris, Tuchel: Masih Ada yang Perlu Diperbaiki
Piala Dunia 10 September 2025, 11:45 -
Gara-gara Pemain Ini, Roy Keane Sebut Thomas Tuchel Bakal Pusing Tujuh Keliling!
Piala Dunia 10 September 2025, 11:45 -
Hasil Meksiko vs Korea Selatan: Gol Telat Gimenez Gagalkan Comeback Taeguk Warriors
Bola Dunia Lainnya 10 September 2025, 10:51 -
Allegri jadi Penyebab Batalnya Transfer Mike Maignan ke Chelsea dan Rusaknya Rencana AC Milan
Liga Italia 10 September 2025, 10:40 -
Era Baru Apple: iPhone 17 dan iPhone Air Resmi Diluncurkan
News 10 September 2025, 10:31 -
Jadwal dan Siaran Langsung BRI Super League 2025/2026 Pekan Kelima, Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 10 September 2025, 10:26 -
Real Madrid Pertimbangkan Absen Lagi di Ballon dOr
Liga Champions 10 September 2025, 10:25 -
Kisah 5 Gol dalam 1 Laga Erling Haaland: Messi Sudah 2 Kali, Cristiano Ronaldo Belum Pernah!
Piala Dunia 10 September 2025, 10:21 -
Punya Max Dowman dan Rio Ngumoha, Timnas Inggris U-19 Bakal jadi Generasi Emas?
Piala Eropa 10 September 2025, 10:18
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48