Menguak Sejarah Kelam: 3 Negara yang Terkena Sanksi FIFA dan Dilarang Tampil di Piala Dunia karena Alasan Politik

Asad Arifin | 12 Agustus 2025 20:53
Menguak Sejarah Kelam: 3 Negara yang Terkena Sanksi FIFA dan Dilarang Tampil di Piala Dunia karena Alasan Politik
Timnas Rusia di Euro 2020 (c) AP Photo

Bola.net - Timnas Rusia dipastikan absen pada Piala Dunia 2026. Tuan rumah Piala Dunia 2018 itu tidak diizinkan tampil karena Federasi Sepak Bola Rusia (RFU) tengah menjalani sanksi dari FIFA.

Sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia, FIFA memiliki aturan tegas terkait larangan campur tangan politik dalam olahraga. Dalam sejumlah kasus, badan ini menjatuhkan sanksi berupa larangan tampil di Piala Dunia kepada negara-negara yang terlibat dalam situasi politik sensitif.

Advertisement

Keputusan tersebut kerap diambil dengan mempertimbangkan rekomendasi atau dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia pun pernah merasakan sanksi serupa dari FIFA akibat adanya dugaan intervensi pemerintah dalam urusan internal PSSI.

Sepanjang sejarah, tercatat hanya tiga negara yang secara resmi dilarang tampil di Piala Dunia karena alasan politik. Ketiganya menjadi korban dari situasi geopolitik panas yang langsung berdampak pada kiprah mereka di panggung sepak bola internasional.

1 dari 3 halaman

Rusia

Usai menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, Rusia justru absen di edisi 2022 dan 2026 akibat invasi ke Ukraina. FIFA dan UEFA menjatuhkan penangguhan pada Mei 2022, menyusul sikap sejumlah negara seperti Inggris, Polandia, dan Swedia yang menolak bertanding melawan Rusia.

Sanksi ini berlaku menyeluruh, meliputi tim senior, tim junior, tim putri, hingga seluruh kompetisi di bawah naungan UEFA.

Pada kualifikasi Piala Dunia 2022, Rusia sejatinya sudah mencapai babak play-off. Namun, laga kontra Polandia dibatalkan sehingga lawan mereka otomatis melaju. Banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga pun gagal membuahkan hasil.

Meski begitu, pada Maret lalu sempat muncul kabar bahwa ada upaya mengembalikan Rusia ke kompetisi internasional.

2 dari 3 halaman

Yugoslavia

Tahun 1992 menjadi babak kelam bagi sepak bola Republik Federal Yugoslavia. Di tengah sanksi PBB akibat konflik politik dan bubarnya negara tersebut, FIFA melarang mereka tampil di turnamen internasional.

Padahal, Yugoslavia telah memastikan tiket sebagai juara grup kualifikasi Euro 1992. Namun, sepuluh hari sebelum turnamen dimulai, mereka digantikan oleh Denmark—yang justru keluar sebagai juara.

Larangan ini berlanjut hingga kualifikasi Piala Dunia 1994. Setelah sanksi dicabut, Serbia dan Montenegro kembali berlaga dengan nama Yugoslavia hingga 2003, sebelum berganti identitas dan sukses lolos ke Piala Dunia 2006.

Keduanya kemudian memisahkan diri menjadi negara berdaulat yang masing-masing berkompetisi di kancah sepak bola dunia.

3 dari 3 halaman

Afrika Selatan

Afrika Selatan dikenal sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010 yang sukses memikat dunia. Namun, perjalanan mereka di ajang ini pernah diwarnai masa kelam.

Pada 1961, FIFA menjatuhkan sanksi larangan tampil akibat kebijakan apartheid yang diskriminatif. Larangan sempat dicabut pada 1963 setelah kunjungan Presiden FIFA saat itu, Stanley Rous, namun diperketat kembali setelah usulan tim Piala Dunia dengan formasi rasial, seluruh pemain kulit putih untuk edisi 1966 dan seluruh pemain kulit hitam untuk edisi 1970, ditolak.

Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan akhirnya diskors pada 1965 dan resmi dikeluarkan dari FIFA dua tahun kemudian di masa kepemimpinan Joao Havelange.

Baru pada 1992, setelah apartheid dihapuskan, keanggotaan mereka dipulihkan. Empat tahun berselang, Afrika Selatan mencatat sejarah dengan menjuarai Piala Afrika 1996.

LATEST UPDATE