Portugal Menang Lewat Gol Ronaldo, Sang Pelatih Tetap Kesal
Heri | 21 Juni 2018 08:40
Bola.net - - Fernando Santos mengaku sangat tidak puas dengan kinerja timnas dalam pertandingan melawan . Meski Portugal menang, tetapi Santos menilai permainan timnya sangat buruk.
Portugal berhasil meraih kemenangan penting 1-0 pada pertandingan kedua mereka di Grup B Piala Dunia 2018. Kemenangan itu membawa Portugal selangkah lebih dekat dengan kelolosan ke babak 16 besar sekaligus membuat maroko tereliminasi.
Tapi Santos melihat lebih banyak aspek negatif dibanding aspek positif dari penampilan timnya dalam laga tadi. Ia pun tak ragu mengkritik kinerja Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan.
Tidak Puas Dengan Performa Tim

Setelah unggul cepat lewat sundulan Cristiano Ronaldo pada menit keempat, Portugal lalu ditekan nyaris sepanjang pertandingan. Selain itu, Portugal juga banyak melakukan kesalahan sendiri.
Kami harus melihat kinerja kami ini, dan kami perlu membicarakannya. Kami kehilangan kendali pertandingan. Kami banyak sekali melakukan salah umpan, dan kami akhirnya kehilangan kepercayaan diri. Memang benar bahwa saya tidak puas dengan performa tim saya dalam pertandingan melawan Maroko tadi, terang Santos seperti dilansir ESPN.
Tak Bisa Dijelaskan

Dalam pandangan Santos, Maroko memiliki kemampuan untuk menghabiskan tenaga Portugal jika sampai dibiarkan menguasai bola. Meski demikian, ia masih bersyukur karena Portugal bisa menang dan peluang mereka untuk lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup B masih terbuka.
Semuanya tadi sungguh sulit dijelaskan. Dalam pertandingan melawan tim seperti Maroko, jika anda tidak menguasai bola, maka lawan akan menghabiskan tenaga anda dan membuat anda dalam masalah besar, terang Santos.
Semuanya belum selesai. Kami masih harus menjalani pertandingan yang sangat sulit menghadapi Iran. Kami ingin lolos sebagai juara grup.
Intensitas Rendah

Tapi Santos tetap kecewa. Pasalnya, kesalahan semacam ini sudah ia lihat dalam pertnaidngan pertama melawan Spanyol. Santos berharap pasukannya bisa belajar dari pertandingan tadi dan menjadi lebih baik nantinya.
Tak ada intensitas dalam permainan kami. Tim Portugal ini sebenarnya memiliki banytak pemain dengan skill dan kecepatan tinggi. Kami memulai dengan baik tapi kemudian berada di bawah tekanan. Semuanya jadi sangat sulit, urai Santos.
Sama seperti pertandingan melawan Spanyol, setelah 10 atau 15 menit, kami kehilangan kendali permainan dan juga penguasaan bola. Ada banyak sekali salah umpan, para pemain kami seperti resah. Kami harusnya bisa menghadapi tekanan lawan dengan baik serta tetap menguasai bola. Jika tidak bisa melakukannya, maka kami akan berada dalam masalah.
Video Menarik Portugal

TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sisi lain Ousmane Dembele: Seorang Muslim yang Pernah Membangun Masjid di Mauritania
Bolatainment 23 September 2025, 14:20
-
Cristiano Ronaldo Terpaksa Menolak Permintaan Jersey Dominik Szoboszlai, Kenapa?
Piala Dunia 10 September 2025, 18:13
-
Kata-kata Hari Ini dari Cristiano Ronaldo Usai Cetak Rekor Gol
Piala Dunia 10 September 2025, 14:46
LATEST UPDATE
-
4 Sosok di Balik Kebangkitan Manchester United Musim Ini
Liga Inggris 25 Oktober 2025, 04:00
-
Live Streaming AC Milan vs Pisa - Link Nonton Serie A/Liga Italia di Vidio
Liga Italia 25 Oktober 2025, 00:45
-
Tak Ada Pilihan Lain, Juventus Harus Kalahkan Lazio Pekan Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:59
-
Federico Dimarco Jadi Mesin Peluang Inter Milan di Musim Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:20
-
Juventus, Bawalah Semangat Lawan Real Madrid ke Serie A
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:18
-
Siapa yang Layak Jadi Starter Liverpool: Hugo Ekitike atau Alexander Isak?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 23:12
-
Xabi Alonso Kepincut Kenan Yildiz, Juventus Pasang Harga 100 Juta Euro
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 22:05
LATEST EDITORIAL
-
4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry Henry Tak Masuk Daftar
Editorial 24 Oktober 2025, 22:47
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56










