Legenda Piala Eropa: Manusia Laba-laba Hitam itu Bernama Lev Yashin
Asad Arifin | 18 Mei 2021 14:24
Bola.net - Bukan tanpa alasan jika nama Lev Yashin dipilih France Football untuk penghargaan kiper terbaik dunia. Sebab, Lev Yashin memang punya catatan mengkilap selama masih bermain sepak bola.
Lev Ivanovich Yashin atau Lev Yashin mencuat pada ajang Piala Eropa 1960 yang diikuti empat negara.
Empat tim yang berpartisipasi pada putaran final Euro 1960 adalah Uni Soviet, Yugoslavia dan Prancis. Keempat tim langsung saling jegal di babak semifinal. Uni Soviet berjibaku melawan Uni Cekoslovakia, sedangkan Yugoslavia berhadapan dengan Prancis.
Uni Soviet terlalu kuat pada semifinal sehingga menang 3-0 atas Yugoslavia. Lev Yashin tampil cemerlang pada laga itu dengan membuat gawangnya tetap clean sheet. Sebelum tampil di Piala Eropa 1960, Yashin memang sudah dipandang sebagai bintang di sepak bola Eropa dan telah memenangi medali emas Olimpiade di Melbourne empat tahun sebelumnya.
Sihir Lev Yashin
Di final, lagi-lagi Lev Yashin menunjukkan sihirnya. Dia tampil fenomenal mengantar Uni Soviet menang atas Yugoslavia di partai puncak. Yashin menggagalkan berderet peluang dari Yugoslavia, salah satunya tendangan keras Bora Kostic.
Uni Soviet berhasil menang 2-1 dan mengangkat trofi Piala Eropa untuk kali pertama, dan belum pernah terulang sampai sekarang.
Prestasi fenomenal Yashin mendapat pengakuan dari dunia. Dia dianugerahi gelar sebagai pemain terbaik dunia pada 1963 melalui trofi Ballon D'Or. Dia menjadi kiper pertama yang meraih Ballon D'or. Belum pernah ada kiper lain yang mampu menyamai prestasi Lev Yashin.
Penjaga gawang yang paling mendekati prestasi Lev Yashin adalah Manuel Neuer. Kiper Bayern Munchen itu masuk posisi tiga besar dalam nominasi Ballon d'Or 2014.
Kiper Inspiratif
Lev Yashin, yang lahir pada 22 Oktober 1929, dianggap sebagai figur yang mengangkat ketenaran seorang penjaga gawang di kancah sepak bola dunia. Dia mendapat julukan khusus Si Laba-laba Hitam atau Panther Hitam.
Mengapa ia mendapat julukan itu? Dia dijuluki Laba-laba Hitam karena selalu berpakai serba hitam saat bertugas di bawah mistar gawang dan gerakan tangannya dalam menghalau bola lawan dianggap selincah laba-laba.
Yashin juga dianggap sebagai pelopor lahirnya generasi kiper modern. Bahkan, International Federation of Football History and Statistic menobatkannya sebagai penjaga gawang terbaik dunia abad ke-20.
Lev Yashin membukukan 75 caps untuk Timnas Uni Soviet. Dia tampil di Piala Dunia 1958, 1962, 1966, dan 1970, kemudian Piala Eropa 1960, dan Olimpiade 1956.
Kiper legendaris Timnas Inggris, Gordon Banks, sangat mengagumi sosok Lev Yashin.
"Lev Yashin adalah pemain kelas satu, penjaga gawang super yang sejati. Penempatan posisinya sangat bagus, tetapi semua yang dia lakukan kelas atas. Dia memiliki ketangkasan yang luar biasa untuk orang sebesar itu, luar biasa. Salah satu yang terbaik yang pernah saya lihat," kata Gordon Banks, seperti dilansir BBC.
"Dia adalah model bagi penjaga gawang selama 10 sampai 15 tahun ke depan, tanpa diragukan lagi," imbuh Banks.
Banks telah memantapkan diri sebagai kiper papan atas pada musim panas 1960, tetapi masih mengambil inspirasi dari Yashin.
"Saya dulu bangga dengan posisi saya bermain dan Yashin melakukan segalanya kurang lebih sama," ujar Banks.
"Saya membayangkan diri saya melakukan beberapa hal yang dia lakukan, dan meskipun saya sudah bermain di divisi teratas, saya biasa belajar darinya."
"Kami hanya biasa melihat pertandingan internasional di televisi tetapi Anda bisa mengetahui hal-hal dari menontonnya. Saya dulu mencoba meniru apa yang saya lihat dia lakukan dan berpikir 'oh, dia melakukannya seperti itu'," imbuh Banks.
Ya, Lev Yashin telah menjadi inspirasi bagi banyak kiper-kiper dunia, bahkan hingga kini.
Sumber: BBC, Guardian
Disadur dari Bola.com (Penulis: Yus Mei Sawitri, 4 Mei 2021)
Baca Ini Juga:
- Daftar Skuad Timnas Belgia di Euro 2020: Lukaku dan Hazard Bersaudara di Lini Depan
- Daftar Skuad Timnas Polandia di Euro 2020: Robert Lewandowski Bakal Jadi Mesin Gol
- Berubah Pikiran, Roberto Mancini Fix Latih Timnas Italia Sampai 2026
- Legenda Piala Eropa: Ketika Maestro Zinedine Zidane Mengantar Prancis Juara Euro 2000
- Legenda Piala Eropa: Theodoros Zagorakis, Dewa Kesuksesan Yunani di Euro 2004
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Krisis Bek Kanan, Real Madrid Tetap Ogah Belanja di Bursa Transfer Januari
Liga Inggris 5 Desember 2025, 15:52
-
Kylian Mbappe Panas, Rekor Gol Ronaldo Terancam Tumbang Musim Ini
Liga Spanyol 5 Desember 2025, 15:41
-
AC Milan Cari Bek Baru Januari 2026, Muncul Nama Mengejutkan dari Timnas Indonesia
Tim Nasional 5 Desember 2025, 15:28
-
Max Verstappen Sebut Ikut Rebutan Gelar Dunia Formula 1 2025 Terjadi di Luar Rencana
Otomotif 5 Desember 2025, 14:15
-
Tekad Marc Klok Bawa Persib Bandung Pangkas Poin Lawan Borneo FC
Bola Indonesia 5 Desember 2025, 13:26
-
Link Streaming Persib vs Borneo FC di Indosiar dan Vidio Hari Ini, 5 Desember 2025
Bola Indonesia 5 Desember 2025, 13:13
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26













