Paralayang: Timnas Terus Unggul di Ketepatan Mendarat

- Atlet Paralayang putra dan putri Indonesia memperlihatkan ketangguhannya dalam nomor ketepatan mendarat pada pertandingan babak ke VI SEA Games 2011.

Tim putra dan putri Indonesia hingga babak ke enam ini masih menguasai tiga besar nomor ketepatan mendarat, kata Manajer Pusat Media SEA Games 2011 cabang Paralayang, Tagor Siagian, di Bogor, Rabu. (16/11)

Tagor menyebutkan berdasarkan hasil nilai sementara babak ke enam nomor ketepatan mendarat yang disiarkan Rabu malam, di kelas putra, Thomas Widyananto dengan jumlah nilai 16, sementara menduduki urutan pertama seperti pada babak III.

Menyusul Dede Nisbah, diperingkat ke dua dengan nilai 34, lalu Lilik Darmono dengan skor 74.

Sementara itu, di kelas putri, Dian Rosnalia, peraih medali perak Piala Dunia Ketepatan Mendarat (PGAWC) di Jerman, September lalu, memimpin dengan 351, disusul peraih perunggu PGAWC Jerman, Lis Andriana (361) dan CherryBonaria (503).

Latihan intensif selama dua bulan di Bukit Naringgul, Gunung Mas, Puncak ternyata membuat timnas hafal mati teknik terbang menghadapi kondisi cuaca dan angin seperti apapun, kata Tagor.

Sementara itu, memasuki hari keempat pertandingan cabang Paralayang masih dipengaruhi cuaca.

Cuaca dan angin bagus pada Rabu pagi (16/11), memberi kesempatan 16 penerbang dari lima negara; Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam menyelesaikan sisa babak IV.

Mereka belum sempat terbang pada Selasa (15/11), setelah lomba ditutup karena hujan deras. Setelah itu, semua penerbang menyelesaikan babak V dan VI, nomor Ketepatan Mendarat (Accuracy), kata Tagor.

Dihari yang sama, lanjut Tagor sempat digelar nomor lintas alam jarak terbatas (race to goal). Namun, sayangnya, Panitia Pelaksana memutuskan lomba terpaksa dihentikan karena hujan deras turun pukul 13.10 WIB.

Nomor Lintas Alam Terbatas, penerbang diberi tugas mencapai satu titik dan secepatnya meluncur ke garis finis di titik pendaratan.

Pada tugas tersebut, jarak dari take offke garis finis sekitar 14 km. Meski 20 atlet sudah sempat take off, namun karena tidak sampai 20 persen atlet mencapai garis finis, maka lomba dibatalkan untuk hari itu.

Artinya, tidak ada nilai yang tercatat, kata Tagor.

Menurut Tagor, jika menghitung hari lomba yang tersisa hanya lima hingga Senin (21/11), maka nomor Lintas Alam Jarak Bebas dan Race to Goal harus segera dilombakan.

Kedudukan akhir nomor Ketepatan Mendarat sudah mulai terlihat. Nomor Lintas Alam pasti seru dan berbeda hasilnya karena atlit yang unggul dalam Accuracy, belum tentu menguasai Lintas Alam, katanya.

Cabang Paralayang memperebutkan 12 medali emas untuk perorangan dan beregu. Upacara penyerahan medali akan berlangsung pada Selasa malam (22/11) di penginapan atlet, Cisarua.  (ant/rev)