RD Soroti Possession dan Emosi U-23
Editor Bolanet | 11 November 2011 20:20
- Pelatih Kepala tim nasional Indonesia U-23, Rahmad Darmawan mewanti-wanti anak asuhnya untuk bermain lebih possession dan tidak terpancing dengan provokasi lawan seperti yang terlihat saat mereka mengalahkan Singapura 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (11/11).
Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih yang akrab disapa RD ini mengakui kalau Singapura sebenarnya bukanlah lawan yang enteng. Lawan Singapura sebenarnya bukan laga mudah, ujar RD.
Mereka disiplin dalam organisasi pertahanan dan lebih sering menunggu daripada mengambil inisiatif serangan. Singapura selalu bermain seperti itu.
Selain itu, RD juga mengaku kecewa karena anak asuhnya lebih terlihat bermain individu dan berlama-lama dalam membawa bola. Sebuah hal yang tidak efisien melawan tim sekelas Singapura.
Padahal kalau kami bisa possesion play dan memanfaatkan jarak lebar, mungkin lebih efisien. Saya beberapa kali ke pinggir lapangan guna mengingatkan pemain, 'kick the ball'. Dalam body contact, kita kalah di sana, terangnya.
Mengenai emosi pemainnya, terutama yang ditunjukkan Patrich Wanggai ketika Oktovianus Maniani dilanggar pemain Singapura, mantan pelatih Persipura Jayapura ini mengakui kalau ia sudah sering memperingatkan mereka.
Saya sudah wanti-wanti, untuk tidak terpengaruh dan terpancing provokasi dan tekanan lawan. Saya akan terus ingatkan untuk tidak ada lagi insiden tersebut dalam laga selanjutnya, tandasnya. (vvn/mxm)
Dalam konferensi pers usai pertandingan, pelatih yang akrab disapa RD ini mengakui kalau Singapura sebenarnya bukanlah lawan yang enteng. Lawan Singapura sebenarnya bukan laga mudah, ujar RD.
Mereka disiplin dalam organisasi pertahanan dan lebih sering menunggu daripada mengambil inisiatif serangan. Singapura selalu bermain seperti itu.
Selain itu, RD juga mengaku kecewa karena anak asuhnya lebih terlihat bermain individu dan berlama-lama dalam membawa bola. Sebuah hal yang tidak efisien melawan tim sekelas Singapura.
Padahal kalau kami bisa possesion play dan memanfaatkan jarak lebar, mungkin lebih efisien. Saya beberapa kali ke pinggir lapangan guna mengingatkan pemain, 'kick the ball'. Dalam body contact, kita kalah di sana, terangnya.
Mengenai emosi pemainnya, terutama yang ditunjukkan Patrich Wanggai ketika Oktovianus Maniani dilanggar pemain Singapura, mantan pelatih Persipura Jayapura ini mengakui kalau ia sudah sering memperingatkan mereka.
Saya sudah wanti-wanti, untuk tidak terpengaruh dan terpancing provokasi dan tekanan lawan. Saya akan terus ingatkan untuk tidak ada lagi insiden tersebut dalam laga selanjutnya, tandasnya. (vvn/mxm)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
5 Hal yang Bisa Tentukan Hasil Manchester City vs Liverpool
Liga Inggris 9 November 2025, 10:10
-
HSS Vs Baku Hantam Siap Panaskan Ring, Saksikan Eksklusif di PPV Vidio
Olahraga Lain-Lain 9 November 2025, 09:16
-
Prediksi BRI Super League: Dewa United vs PSM Makassar 9 November 2025
Bola Indonesia 9 November 2025, 09:08
-
Prediksi BRI Super League: Madura United vs Persijap Jepara 9 November 2025
Bola Indonesia 9 November 2025, 09:04
-
Prediksi BRI Super League: Semen Padang vs Borneo FC 9 November 2025
Bola Indonesia 9 November 2025, 09:00
-
Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 9 November 2025, 08:10
-
Jadwal Lengkap Manchester United 2025/2026
Liga Inggris 9 November 2025, 07:54
-
Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
Liga Italia 9 November 2025, 07:53
LATEST EDITORIAL
-
Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dari Julio Cesar hingga Mourinho
Editorial 7 November 2025, 15:22
-
7 Pemain yang Berharap Bisa Curi Perhatian di Laga Liverpool vs Real Madrid
Editorial 4 November 2025, 13:20








