5 Alasan Real Madrid Bakal Tumpas Barcelona di El Clasico: Motivasi Berlipat Ingin Bungkam 'Mulut Besar' Lamine Yamal

Ari Prayoga | 26 Oktober 2025 06:45
5 Alasan Real Madrid Bakal Tumpas Barcelona di El Clasico: Motivasi Berlipat Ingin Bungkam 'Mulut Besar' Lamine Yamal
Vinicius Junior merayakan gol pembuka bersama Kylian Mbappe dan Dani Ceballos dalam laga La Liga antara Real Madrid dan Villarreal di Santiago Bernabeu, 4 Oktober 2025. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Real Madrid akan menjamu sang seteru abadi, Barcelona dalam laga lanjutan La Liga 2025/2026 bertajuk El Clasico di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025). Real Madrid berpeluang besar memenangi laga ini.

Barcelona datang ke Madrid sebagai juara bertahan La Liga, namun kali ini mereka tertinggal dua poin dari rival abadinya di puncak klasemen. Bagi pelatih Xabi Alonso, laga ini menjadi momen spesial: El Clásico pertamanya sebagai pelatih Los Blancos. Mantan gelandang legendaris Madrid itu kini memimpin tim dengan bintang utama Kylian Mbappe yang tengah berada di performa terbaiknya.

Advertisement

Di kubu seberang, Hansi Flick punya catatan manis menghadapi Madrid. Musim lalu, pelatih asal Jerman itu sukses menyapu bersih empat kemenangan dari empat pertemuan. Salah satu kunci suksesnya adalah Lamine Yamal, wonderkid yang kembali diharapkan bisa menjadi pembeda di Bernabeu.

Meski Madrid tampil lebih stabil musim ini, mereka masih punya celah di lini belakang. Alonso juga belum mampu memetik kemenangan di laga besar, setelah kalah dari PSG di Piala Dunia Antarklub dan Atletico Madrid di La Liga. Situasi ini bisa menjadi peluang bagi Barcelona untuk menekan dan merebut kembali momentum.

Namun, Real Madrid memiliki sederet faktor yang bisa mendukung mereka meraih kemenangan pada duel akbar kali ini. Apa saja faktor tersebut? Berikut analisis selengkapnya.

1 dari 6 halaman

Tersulut Omongan Yamal

Tersulut Omongan Yamal

Ekspresi pemain Barcelona, Lamine Yamal, pada laga pekan ke-9 La Liga 2025/2026 lawan Girona (c) AP Photo/Joan Monfort

Menjelang duel panas ini, nama Lamine Yamal kembali jadi sorotan. Bukan karena aksinya di lapangan, melainkan komentar pedas yang dilontarkan pemain muda Barcelona tersebut, yang membuat suasana makin memanas.

Dalam sesi bincang santai bersama Ibai Llanos, presiden klub Kings League Porcinos, Yamal sempat ditanya apakah Porcinos mengingatkannya pada Real Madrid. Dengan nada santai tapi kontroversial, pemain berusia 17 tahun itu menjawab, “Ya, mereka mencuri dan suka mengeluh.” Ucapan singkat itu langsung menyulut reaksi keras, terutama dari kubu Madrid yang menilai komentar tersebut sebagai bentuk ketidakhormatan.

Menurut laporan Mundo Deportivo, pernyataan Yamal juga tak disambut baik di internal Barcelona. Beberapa pihak di klub disebut menilai ucapannya “bodoh” dan tidak mencerminkan profesionalitas yang diharapkan dari pemain Blaugrana, terlebih menjelang laga sebesar El Clasico. Situasi ini bahkan membuat direktur olahraga Barcelona, Deco, dikabarkan meminta agen Yamal, Jorge Mendes, untuk turun tangan dan membimbing sang pemain muda agar lebih berhati-hati.

Sementara itu, dari kubu Real Madrid, bek senior Dani Carvajal disebut siap berbicara langsung dengan Yamal usai pertandingan di Santiago Bernabéu. Kehadiran Carvajal diharapkan bisa meredakan ketegangan, meski tak bisa dipungkiri bahwa atmosfer panas di stadion kemungkinan akan membuat laga ini semakin emosional.

Situasi inilah yang bisa menjadi 'api' penyulut motivasi berlipat Real Madrid untuk mengalahkan Barcelona pada akhir pekan ini sekaligus membungkam 'mulut besar' Yamal.

2 dari 6 halaman

Real Madrid Lebih Meyakinkan

Real Madrid Lebih Meyakinkan

Selebrasi pemain Real Madrid, Arda Guler bersama Federico Valverde saat melawan Atletico Madrid. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Model prediksi milik Opta menempatkan Real Madrid sebagai favorit dalam El Casico akhir pekan ini. Los Blancos memiliki peluang menang 45,6%, sementara Barcelona hanya 31%, dan 23,6% sisanya berpotensi berakhir imbang. Angka tersebut sejalan dengan kenyataan di lapangan: tim tuan rumah tengah berada dalam performa yang lebih stabil dan meyakinkan.

Prediksi ini bukan sekadar tebak-tebakan. Kecerdasan buatan Opta menganalisis ribuan data, mulai dari performa tim, statistik individu pemain, hingga rekor pertemuan sebelumnya untuk mensimulasikan semua kemungkinan hasil. Hasilnya jelas: Real Madrid tampil lebih tajam dan konsisten dibanding sang rival abadi.

Di bawah asuhan Xabi Alonso, Madrid memenangi empat dari lima laga terakhir mereka. Satu-satunya kekalahan terjadi di derby melawan Atlético (2–5), namun setelah itu mereka bangkit dengan kemenangan penting atas Getafe, Villarreal, Kairat Almaty di Liga Champions, dan Levante.

Sebaliknya, Barcelona masih dilanda inkonsistensi. Pasukan Hansi Flick memang menang tipis 2–1 atas Girona berkat gol telat Ronald Araujo, tetapi dua kekalahan sebelumnya, 1-4 dari Sevilla dan 1-2 dari PSG menunjukkan betapa rapuhnya performa mereka.

3 dari 6 halaman

Mbappe Sedang Ganas-ganasnya

Mbappe Sedang Ganas-ganasnya

Penyerang Real Madrid, Kylian Mbappe merayakan gol ketiga Los Blancos ke gawang Villarreal, 5 Oktober 2025 lalu. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Real Madrid juga layak lebih diunggulkan berkat performa luar biasa Kylian Mbappe. Sang megabintang sedang berada di puncak ketajamannya dengan catatan 10 gol dan 2 assist di LaLiga, serta total 15 gol di semua ajang musim ini. Dalam situasi apa pun, Mbappé selalu jadi pembeda.

Di antara pemain dari lima liga top Eropa, hanya Harry Kane yang lebih produktif darinya dengan 20 gol. Bahkan, Mbappe sempat mencetak hat-trick di El Clasico terakhir, meski Madrid harus menyerah 3-4 dari Barcelona dalam duel penuh drama pada Mei lalu.

Rekor pribadi Mbappe melawan Blaugrana juga cukup impresif. Ia sudah mencetak 11 gol dalam delapan pertemuan di semua kompetisi bersama Real Madrid dan PSG. Lima di antaranya tercipta dalam empat edisi El Clasico.

Menariknya, meski selalu mampu membobol gawang Barcelona, Mbappe belum pernah merasakan kemenangan di laga tersebut. Statistik itu bisa menjadi motivasi ekstra baginya untuk akhirnya menaklukkan rival terbesar Madrid dan mengubah sejarah pribadi di El Clasico.

4 dari 6 halaman

Barcelona Diterpa Badai Cedera

Barcelona Diterpa Badai Cedera

Selebrasi gol Raphinha pada laga Barcelona vs Valencia di pekan ke-4 La Liga musim 2025/2026 (c) AP Photo/Joan Monfort

Barcelona harus menghadapi badai cedera jelang El Clasico akhir pekan ini. Sejumlah pemain utama seperti Joan Garcia, Marc-Andre ter Stegen, Gavi, Dani Olmo, dan Robert Lewandowski dipastikan absen. Situasi makin rumit setelah Raphinha mengalami kemunduran dalam pemulihan cedera hamstring-nya dan tidak akan diturunkan.

Namun, di tengah kabar buruk itu, Blaugrana masih punya sedikit angin segar. Dua talenta muda, Lamine Yamal dan Fermin Lopez, sudah kembali beraksi pekan lalu. Bahkan Lopez tampil gemilang dengan mencetak hat-trick luar biasa menggunakan kaki kirinya saat melawan Olympiakos.

Selain itu, Ferran Torres juga mulai menunjukkan tanda-tanda kebugaran usai kembali ke bangku cadangan di laga Eropa tersebut. Meski belum sempat bermain, Torres diharapkan siap memperkuat lini serang Barcelona dalam pertandingan akhir pekan ini.

Terlepas dari adanya beberapa pemain yang kembali dari cedera, absennya sejumlah pilar kunci Barca jelas menjadikan Real Madrid semakin difavoritkan meraih kemenangan dalam duel kali ini.

5 dari 6 halaman

Modal Penting Real Madrid

Modal Penting Real Madrid

Momen selebrasi Jude Bellingham (Real Madrid) bersama rekan setim setelah mencetak gol ke gawang Juventus dalam laga Liga Champions di Madrid, Spanyol, 23 Oktober 2025 (c) AP Photo/Manu Fernandez

Xabi Alonso hanya dua kali merasakan kekalahan sejak menukangi Real Madrid, tepatnya saat menghadapi PSG di Piala Dunia Antarklub dan derby melawan Atlético Madrid yang berakhir 2-5. Selebihnya, performa Los Blancos di bawah asuhannya berjalan mulus, termasuk kemenangan 1-0 atas Juventus di Liga Champions berkat gol perdana musim ini dari Jude Bellingham.

Namun, Alonso kini menghadapi ujian besar pertamanya: El Clasico. Sejarah tidak berpihak pada pelatih Madrid debutan, karena tujuh dari delapan pelatih terakhir gagal menang di laga pertama kontra Barcelona di La Liga. Hanya Zinedine Zidane yang berhasil mematahkan kutukan itu, saat menang 2-1 di Camp Nou pada 2016.

Meski begitu, tren positif di Bernabeu memberi alasan untuk optimis. Madrid mencatat delapan kemenangan beruntun di kandang dalam kompetisi domestik dan berpeluang memperpanjangnya menjadi sembilan, torehan yang terakhir terjadi pada era pertama Carlo Ancelotti pada 2015.

6 dari 6 halaman

Klasemen La Liga 2025/2026

LATEST UPDATE