Barcelona Krisis Identitas, Mau Main Tiki-Taka atau Direct Play?
Richard Andreas | 22 September 2021 05:30
Bola.net - Barcelona harus berusah payah meraih hasil imbang dalam duel kontra Granada di La Liga baru-baru ini. Barca kebobolan di awal laga dan baru bisa mencetak gol balasan di menit ke-90.
Skor 1-1 terbilang buruk untuk Barca, tapi bukan hanya skor yang disorot. Di laga ini, pasukan Ronald Koeman menyuguhkan permainan yang tidak biasa, jauh dari identitas Barca.
Betapa tidak. dalam 20 menit terakhir, Koeman menurunkan Gerard Pique sebagai striker dalam upaya mencetak gol. Barcelona membuat total 54 umpan silang, catatan tertinggi kedua mereka di La Liga sejak 2005/06.
Gaya main ini kontroversial karena sebelumnya Barca dikenal sebagai tim top dengan gaya umpan-umpan pendek dan penguasaan bola. Lantas, apa yang akan dilakukan Barca berikutnya?
Pilihan terbaik
Ronald Koeman diserang habis-habisan setelah pertunjukan Barca di pertandingan tersebut. Terlebih, posisi Koeman sudah tidak aman dalam beberapa tahun terakhir.
Meski begitu, Koeman mengaku telah melakukan yang terbaik. Dia melakukan apa yang harus dilakukan untuk membuat tim menghindari kekalahan.
Koeman terdesak,banyak pemain cedera, tidak banyak pilihan. Terlebih, Barca kehilangan Lionel Messi yang jadi nyawa permainan tim belasan tahun terakhir.
Alhasil, menurut Koeman, pada saat itu solusi terbaik Barca adalah dengan memainkan bola-bola panjang. "Kami melakukan apa yang perlu dilakukan. Kami mencoba menang dengan cara lain," imbuhnya.
Lupakan tiki-taka, apa bisa?
Barcelona sudah lama dikaitkan dengan gaya bermain khas yang dikenalkan Johan Cruyff dan dikembangkan oleh Pep Guardiola. Artinya, solusi yang dicoba Koeman mungkin bakal memicu reaksi berlebih.
Memang, tiki-taka tidak lagi sehebat dahulu ketika Guardiola memantapkannya, tapi pelatih-pelatih Barca setelah itu masih mencoba mempertahankan gayabermain dominasi bola dan umpan-umpan pendek.
Koeman berbeda, dia mencoba menerapkan gaya main kebalikan tiki-taka, 180 derajat berbeda. Langkah ekstrem seperti ini umumnya disertai dengan konsekuensi ekstrem.
Krisis identitas
Lebih dari itu, solusi yang dicoba-coba Koeman ini juga membawa risiko lebih besar. Siapa sangka Barca sampai harus memainkan Pique sebagai striker untuk mencoba mencetak gol?
Jika terus mencoba melakukan solusi-solusi ekstrem seperti ini, Koeman mungkin membawa Barca memasuki masa-masa krisis identitas. Bahkan dia mungkin dipecat lebih cepat dari seharusnya.
Sumber: Marca, Bola
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
- Ancelotti Bahas Masa Depannya di Madrid dan Potensi Vinicius Jr
- Alternatif Pengganti Koeman di Barcelona: Antonio Conte atau Andrea Pirlo?
- Link Live Streaming La Liga Spanyol 2021/2022 Pekan Keenam di Vidio
- The Ancelotti Effect: Enam Pemain Ini Semakin Gacor di Real Madrid
- Termasuk Araujo Sang Penyelamat, Inilah Deretran Pemain Paling Ajaib Sepanjang Jornada 5 La Liga
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the Match Barcelona vs Olympiakos: Fermin Lopez
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:05 -
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47 -
Setelah Cetak Hat-trick Perdana, Fermin Lopez Pede Tatap Laga El Clasico
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:59
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02 -
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04