Epos Santi Cazorla, Dia yang Menaklukkan Cedera
Richard Andreas | 20 Juli 2020 06:30
Bola.net - Santi Cazorla, nama yang akan selalu dikenang dalam sejarah sepak bola. Bukan karena trofi atau penghargaan individu, tapi karena kekuatan tekad untuk menaklukkan cedera.
Minggu (19/7/2020), penyerang 35 tahun ini memainkan pertandingan terakhirnya untuk Villarreal. Cazorla ditarik keluar di menit ke-82, Villarreal menang telak 4-0 atas Eibar untuk menutup perjalanan mereka di La Liga 2019/20 ini.
Seusai laga, Cazorla dan Bruno Soriano -- yang juga resmi meninggalkan klub -- diarak pemain-pemain Villarreal. Dia pergi dengan kepala tegak, bahkan diiringi dengan ribuan ucapan terima kasih.
Tentu kepergian Cazorla ini menyisakan banyak cerita. Bagaimana bisa seorang pemain yang nyaris kehilangan kaki kanannya, justru mengenyahkan prediksi medis, kembali ke lapangan, dan bermain melebihi dugaan sisa tahunnya?
Ya, kisah Cazorla ini patut diamati dan diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dia memang tidak se-ajaib Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang mendominasi sepak bola Eropa dalam 15 tahun terakir, tapi kisah karier Cazorla punya tempat istimewanya sendiri.
Penasaran dengan perjalanan Cazorla menaklukkan cedera yang bahkan nyaris membuat kakinya diamputasi? Dinukil dari BR Football, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Tidak bisa main lagi
Perjuangan Cazorla luar biasa. Tahun 2017, dia divonis tidak akan bisa bermain sepak bola profesional lagi. Namun, Cazorla bisa 'mengelabui' ilmu medis. Comeback-nya luar biasa.
Masalah Cazorla sebenarnya dimulai bertahun-tahun lalu, yakni pada laga uji coba Timnas Spanyol vs Chile, Oktober 2013. Dia menderita hantaman keras di pergelangan kakinya, tapi tetap bermain penuh dengan tulang yang retak.
Beberapa tahun setelahnya, dia terus bermain dengan menahan rasa sakit. Sampai akhirnya rasa sakit itu tidak tertahankan lagi pada satu pertandingan, yakni duel Arsenal kontra Ludogorest Razgrad di Liga Champions.
Dia ditarik keluar sebelum pertandingan berjalan satu jam. Malam itu, Cazorla meninggalkan lapangan dengan menahan tangis.
Infeksi parah
Desember 2016, Cazorla harus naik ke meja operasi di Swedia untuk membereskan kondisi pergelangan kakinya. Namun, terjadi infeksi pada operasi itu, yang mengganggu proses pemulihannya.
Mau tak mau, Cazorla harus dioperasi beberapa kali lagi, tapi kakinya tak juga membaik. Lukanya terus terbuka, lagi dan lagi. Nanah mengalir keluar dari pergelangan kakinya di malam hari, merembes melalui sela-sela jahitannya.
Saat itulah tim medis meminta Cazorla melupakan sepak bola. Bahkan seharusnya Cazorla sudah senang jika bisa bermain di taman dengan kedua anaknya, Enzo dan India, suatu hari nanti.
Namun, ada satu hal yang diabaikan tim medis saat itu: kekuatan tekad.
Mental baja Cazorla
Fisik boleh mengkhianatinya, tapi Cazorla tidak pernah menyerah. Dia meninggalkan Arsenal dengan baik-baik, pulang ke Spanyol, bertemu dengan Dr. Mikel Sanchez, ahli bedah yang pernah menangani atlet-atlet populer sekelas Rafael Nadal dan Andres Iniesta.
Anehnya, Dr. Sanchez sendiri tak pernah melihat kasus seperti kaki Cazorla. Tendon Achilles di pergelangan kaki kanan Cazorla diserang infeksi parah yang sulit disembuhkan.
Bakteri telah menggerogoti otot tendon Cazorla, yang terpangkas hingga 8-10cm (rata-rata panjang otot tendon sampai 15cm). Infeksi ini pun telah menyebar sampai ke tulang. Bukan perkara remeh, Cazorla terancam kehilangan kakinya alias harus diamputasi.
Dr. Sanchez pun bekerja melebihi kemampuannya, menghadapi kasus baru yang belum pernah sebelumnya. Dia harus merekonstruksi otot tendon Cazorla seperti sedia kala.
Cazorla menempuh kira-kira 10 operasi lagi, kakinya ditambal sebisa mungkin. Bahkan dokter harus mengambil daging dan otot dari lengan kiri Cazorla untuk dicangkokkan pada pergelangan kaki kanannya.
Rehabilitasi gila
Perjuangan Cazorla tak berhenti di situ. Melewati operasi adalah satu hal, memulihkan diri sepenuhnya adalah hal lain. Dia harus mengejar tahun-tahun yang terbuang tanpa sepak bola.
Juli 2017, Cazorla memercayakan proses pemulihannya di tangan Herranz, mantan physio Timnas Spanyol. Menu rehabilitasi Cazorla ternyata brutal, dia pun harus berjauhan dengan keluarganya.
Sesi pemulihan dimulai pukul 10 pagi dan mungkin baru selesai pukul 11 malam. Hari-harinya dihabiskan dengan berolahraga pilates, sesi renang, dan latihan fisik.
Selangkah demi selangkah, Cazorla mulai bangkit. Agustus 2017, lari pertamanya setelah operasi. Namun, November 2017, kakinya kembali bermasalah. Dia kembali ke titik awal, otot tendonnya terluka.
Kekuatan tekad
Manusia biasa mungkin bakal menyerah jika perjuangan bertahun-tahun kembali ke titik nol dalam sekejap, tapi tidak dengan Cazorla. Dia mau naik ke meja operasi lagi, dan mau menempuh menu pemulihan gila lagi.
"Itu karena kekuatan tekadnya, mentalnya. Dia tidak pernah kehilangan keinginan untuk kembali bermain sepakbola. Dia selalu berkata -- bahkan jika saya sendiri tidak percaya -- bahwa dia akan bermain sepak bola lagi."
Cazorla mendaki gunung yang terjal. Dia kembali mencapai level terbaiknya pada Juli 2018, pada laga uji coba kontra Hercules. Itu adalah pertandingan pertamanya setelah 600 hari tanpa sepak bola.
Beberapa pekan setelahnya, Villarreal memberinya kontrak satu tahun, dengan opsi perpanjangan di musim kedua.
Pergi sebagai legenda
Sekarang, setelah berjuang mengalahkan cedera dan bermain beberapa tahun, Cazorla akhirnya memainkan pertandingan terakhirnya untuk Villarreal. Dia sudah berusia 35 tahun dan tidak akan memperpanjang kontraknya di Villarreal.
Dia menutup musim ini dengan 11 gol dan 9 assists di La Liga, tidak buruk untuk ukuran pemain yang pernah diklaim tidak akan bisa turun ke lapangan lagi.
Cazorla belum memutuskan langkah berikutnya. Yang jelas kepergiannya bukan perpisahan, mungkin dia bakal kembali dalam peran berbeda.
"Ini bukan ucapan perpisahan, ini adalah sampai jumpa lagi. Saya selalu berkata bahwa saya akan bersikap jujur dengan klub. Ketika saya tidak bisa memberikan 100 persen, saya sendiri yang akan menyingkir," ungkap Cazorla.
"Itulah yang saya rasakan dan saya memutuskan untuk mencari petualangan baru," tandasnya.
Bagaimanapun, Cazorla akan selalu diingat sebagai legenda sepak bola yang mengalahkan cedera.
Sumber: BR Football
Baca ini juga ya!
- Musim Terburuk Versi Lionel Messi: Pecahkan Rekor Assist dan Rekor Top Scorer La Liga
- Real Madrid Cuma Imbang di Laga Terakhir, Netizen: Butuh Ronaldo Baru
- Man of the Match Leganes vs Real Madrid: Isco
- Lionel Messi Jadi Top Skor La Liga 2019-20, Raih El Pichichi Ketujuh
- Hasil Pertandingan Leganes vs Real Madrid: Skor 2-2
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Drama Anfield! Simeone Ribut dengan Fans, Akhirnya Tersadar Usai Liverpool Tekuk Atletico
Liga Champions 18 September 2025, 13:50 -
Marc Marquez Bisa Kunci Gelar Dunia MotoGP 2025 di Jepang, Apa Saja Syaratnya?
Otomotif 18 September 2025, 13:40
LATEST UPDATE
-
Ranking FIFA September 2025: Spanyol Kembali Rebut Puncak Usai 11 Tahun, Argentina Tergeser
Piala Dunia 18 September 2025, 18:10 -
Laga Emosional di Liga Champions: Kevin De Bruyne Kembali ke Etihad Stadium
Liga Champions 18 September 2025, 17:58 -
Pep Guardiola vs Antonio Conte: Rivalitas yang Kembali Hidup di Liga Champions
Liga Champions 18 September 2025, 17:35 -
Potensi Konflik Baru antara Israel dan Iran
News 18 September 2025, 17:11 -
KPK Ingatkan Prabowo Tentang Aturan Larangan Rangkap Jabatan Usai Putusan MK
News 18 September 2025, 16:51 -
Tantangan Erick Thohir Usai Jadi Menpora: Membagi Perhatian Sebagai Ketua PSSI
Bola Indonesia 18 September 2025, 16:45 -
Jadwal Pekan ke-6 BRI Super League, 19-22 September 2025
Bola Indonesia 18 September 2025, 16:39 -
Van Dijk Tenang Soal Pertahanan yang Bocor, Puas Golnya Selamatkan Liverpool
Liga Champions 18 September 2025, 16:36 -
Pembelaan Slot untuk Wirtz yang Masih Mandul Usai Laga Liverpool vs Atletico
Liga Champions 18 September 2025, 16:15 -
Usain Bolt Bukan Satu-Satunya: McDonald's Jadi Rahasia Sejumlah Atlet Raih Emas Olimpiade
Bolatainment 18 September 2025, 16:12 -
Gol Ketiga Bayern yang Membunuh Harapan Chelsea
Liga Champions 18 September 2025, 16:12 -
Man City vs Napoli dan Dilema Hati Gianluigi Donnarumma
Liga Champions 18 September 2025, 16:11 -
Gianluigi Donnarumma Buka Suara: Manchester City Adalah Pilihan Pertama dan Satu-satunya!
Liga Champions 18 September 2025, 16:00
LATEST EDITORIAL
-
5 Pelatih yang Bisa Menggantikan Ruben Amorim di MU
Editorial 17 September 2025, 20:13 -
Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel Messi
Editorial 16 September 2025, 21:39 -
10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejutan Besar
Editorial 16 September 2025, 18:35 -
5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champions Musim Ini
Editorial 16 September 2025, 17:08 -
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55