Lamine Yamal dan Masa Depan Barcelona: Pesan Keras untuk Petinggi Klub

Richard Andreas | 26 Desember 2025 15:02
Lamine Yamal dan Masa Depan Barcelona: Pesan Keras untuk Petinggi Klub
Pemain Barcelona, Lamine Yamal, bereaksi pada laga Copa del Rey antara Guadalajara vs Barcelona di Guadalajara, Spanyol, Selasa, 16 Desember 2025 (c) AP Photo/Rudy Garcia

Bola.net - Barcelona menutup tahun 2025 dengan perasaan positif di bawah arahan Hansi Flick. Meski kalah di El Clasico liga di Santiago Bernabeu, Barca mampu menjaga konsistensi dan keluar sebagai juara musim dingin dengan keunggulan empat poin.

Stabilitas tersebut menjadi hasil dari proyek yang relatif cepat memberi dampak. Di musim pertamanya, Flick langsung membawa Barca meraih pencapaian penting, sekaligus menjaga daya saing tim di kompetisi domestik.

Advertisement

Meski begitu, di balik capaian itu, muncul sejumlah catatan. Ramon Besa, pakar sepak bola Spanyol, menilai masih ada pekerjaan rumah yang tak bisa diabaikan, terutama jika Barca ingin menjaga ambisi jangka panjang dan mempertahankan pemain kunci seperti Lamine Yamal.

1 dari 3 halaman

Barca Dinilai Mampu Berbenah Sepanjang Musim

Barca Dinilai Mampu Berbenah Sepanjang Musim

Skuad Barcelona merayakan gol Andreas Christensen (ketiga dari kanan) ke gawang Guadalajara, Rabu (17/12/2025). (c) AP Photo/Rudy Garcia

Ramon Besa menyoroti kemampuan Barca untuk melakukan koreksi sepanjang musim. Menurutnya, tim sempat kesulitan di awal kompetisi, tetapi berhasil menemukan kembali ritme permainan.

Ia menekankan bahwa kondisi tersebut terjadi meski ekspektasi awal menempatkan Barca pada situasi yang lebih tenang. Klub Catalan tidak ambil bagian dalam Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat pada Juni lalu.

Perbaikan itu membuat Barca tetap kompetitif hingga akhir tahun. Dalam pandangan Besa, konsistensi inilah yang menjadi fondasi utama keberhasilan mereka menutup 2025 di puncak klasemen paruh musim.

2 dari 3 halaman

Otoritas Flick dan Identitas Tim

Otoritas Flick dan Identitas Tim

Pelatih Barcelona, Hansi Flick. (c) AP Photo/Alberto Saiz

Besa juga menilai Hansi Flick masih memegang kendali penuh di ruang ganti. Ia menyebut sang pelatih memiliki “otoritas yang tak terbantahkan”, menguasai tim dan skuad, serta tetap mendapat pengakuan dari para pendukung.

Namun, ia mengingatkan situasi tersebut belum tentu bertahan lama. Menurut Besa, Flick adalah pelatih dengan periode kerja yang cenderung singkat, sesuatu yang sudah dibaca manajemen ketika hanya memberinya perpanjangan kontrak satu tahun.

Dalam aspek permainan, Barca disebut tidak lagi berlari sebebas sebelumnya. Tim lebih sering menyerang secara statis dan mencari alternatif, tetapi tetap dinilai sebagai tim yang mudah dikenali dan masih setia mengandalkan pemain muda dari La Masia.

3 dari 3 halaman

PR Manajemen dan Masa Depan Lamine Yamal

Sorotan utama Besa mengarah pada tugas direksi dan manajemen olahraga. Ia menilai keterbatasan finansial membuat pekerjaan mereka semakin kompleks dalam beberapa tahun terakhir.

“Akan datang saatnya Lamine Yamal ingin tim yang lebih baik setiap tahun. Dan yang tidak boleh dilakukan Barca adalah stagnan, tahun ini hanya boleh mengambil sedikit jeda," kata Besa.

Menurutnya, perkembangan Lamine harus sejalan dengan kualitas skuad di sekitarnya. Barca dituntut memperkuat area-area yang tidak bisa sepenuhnya ditopang oleh talenta La Masia.

“Dan itu membutuhkan uang,” tegas Besa, sembari menyinggung kebutuhan mencari penerus Robert Lewandowski, mengingat masa penyerang asal Polandia itu di level elite kian mendekati akhir.

LATEST UPDATE