Pemain Argentina dan Seragam Putih Ikonik Real Madrid: Redondo, Di Maria, sampai Mastantuono
Gia Yuda Pradana | 14 Juni 2025 11:22
Bola.net - Real Madrid kembali menambatkan harapan pada talenta muda dari Argentina. Franco Mastantuono, gelandang 17 tahun milik River Plate, resmi direkrut sebagai bagian dari proyek masa depan klub ibu kota Spanyol. Ia baru akan bergabung setelah Piala Dunia Antarklub, tapi namanya sudah lebih dulu masuk buku sejarah Madrid.
Madrid bergerak cepat di bursa transfer musim panas 2025 untuk mengamankan jasa Mastantuono. Pemain yang dikenal dengan visi bermain dan teknik tinggi itu dinilai sebagai investasi jangka panjang yang tak boleh dilewatkan. Ketertarikan klub-klub besar Eropa lain membuat Madrid harus bergerak lebih agresif.
Kini, publik Bernabeu tak sabar menantikan aksi sang remaja. Antusiasme pun sudah menyelimuti kedatangannya. Bukan hanya karena potensinya, tapi juga karena ia menjadi bagian dari kisah panjang Argentina di Real Madrid.
Jejak Argentina yang Tak Pernah Pudar
Hubungan antara Real Madrid dan Argentina dimulai pada tahun 1947. Saat itu, Manuel Rocha menjadi pemain asal Argentina pertama yang mengenakan seragam putih ikonik Madrid. Meski hanya semusim, kehadirannya membuka gerbang bagi gelombang pemain Argentina berikutnya.
Seiring waktu, nama-nama besar seperti Oscar Ruggeri, Fernando Redondo, dan Esteban Cambiasso ikut menorehkan jejak. Redondo, terutama, masih dikenang sebagai salah satu gelandang terbaik dalam sejarah klub. Ia menjadi simbol elegansi lini tengah yang masih dijadikan standar hingga hari ini.
Franco Mastantuono kini datang membawa beban dan harapan yang sama. Sebagai pemain Argentina ke-25 dalam sejarah klub, ia melanjutkan warisan panjang yang sudah dibangun oleh para pendahulunya. Seperti mereka, ia diharapkan bisa memberi warna tersendiri untuk Real Madrid.
Dari Valdano ke Di Maria: Ikatan Emosional Bernama Madrid
Madrid tak hanya mengandalkan pemain Argentina di atas lapangan, tapi juga di pinggirnya. Santiago Solari, misalnya, sempat menjadi bagian skuad Galacticos sebelum dipercaya menangani tim utama. Jejak semacam ini memperkuat relasi emosional antara klub dan negeri Tango.
Jorge Valdano, legenda Argentina lainnya, tampil cemerlang pada musim debutnya dan langsung menjadi top skor Madrid. Meski prestasinya kemudian disamai dan dilampaui, posisinya dalam sejarah klub tetap tak tergantikan. Ia menjadi salah satu ikon penting di era 1980-an.
Nama yang paling membekas mungkin adalah Angel Di Maria. ia menjadi salah satu kunci kesuksesan ‘La Decima’ pada 2014. Mastantuono kini mengikuti jejak mereka, dengan ambisi mengukir sejarah serupa.
Transfer Mahal, Harapan Besar
Real Madrid tak tanggung-tanggung dalam merekrut Mastantuono. Total €63,2 juta (sekitar Rp1,12 triliun) digelontorkan untuk menebus sang pemain dari River Plate. Klub Argentina itu sendiri menerima €45 juta (sekitar Rp800 miliar), sesuai klausul pelepasan.
Sisa biaya digunakan untuk keperluan administratif dan kewajiban hukum. Pajak di Spanyol menyerap €11,8 juta, lalu ada kontribusi untuk Asosiasi Pemain sebesar €1,4 juta, Dana Struktural AFA sebesar €0,9 juta, dan €3,6 juta lainnya untuk biaya legal di Argentina.
Transfer ini pun resmi tercatat sebagai yang termahal dalam sejarah sepak bola Argentina. Bukan hanya rekor, tapi juga pernyataan niat dari Real Madrid bahwa mereka tak ingin kehilangan berlian muda ini dari genggaman mereka.
Kontrak Jangka Panjang dan Proteksi Ketat
Sebagai bentuk keseriusan, Real Madrid mengikat Mastantuono dengan kontrak hingga Juni 2031. Durasi enam tahun itu disertai klausul pelepasan fantastis: €1 miliar atau sekitar Rp17,7 triliun. Ini menjadikannya salah satu pemain muda dengan proteksi tertinggi di dunia.
Gaji bersih yang diterima Mastantuono pun cukup signifikan untuk pemain seusianya. Ia akan menerima sekitar €3,5 juta per tahun (sekitar Rp62 miliar). Angka itu mencerminkan betapa tingginya ekspektasi klub terhadap pertumbuhan dan kontribusinya.
Meski belum akan bermain dalam waktu dekat, Mastantuono tetap menyambut langkah ini dengan antusias. Ia tahu, mengenakan seragam putih Real Madrid adalah mimpi yang hanya datang sekali. Sekarang, mimpi itu resmi menjadi kenyataan.
Babak Baru dalam Tradisi Bernama Madrid
Real Madrid tak hanya membeli pemain, mereka sedang menyambung tradisi. Mastantuono adalah mata rantai berikutnya dalam kisah Argentina di Bernabeu. Dari Redondo hingga Di Maria, dari Valdano hingga Solari — semua pernah menjadi bagian dari perjalanan agung klub ini.
Tak ada jaminan bahwa Mastantuono akan sukses seperti para pendahulunya. Namun, kepercayaan Madrid dan latar belakang sejarah memberi fondasi kuat untuk ia berkembang. Ia bukan sekadar talenta, tapi simbol dari masa depan yang coba dibentuk Madrid.
Dalam beberapa tahun ke depan, siapa tahu, mungkin nama Franco Mastantuono akan berdiri sejajar dengan legenda-legenda Argentina lainnya. Sebab, di Real Madrid, sejarah selalu memberi kesempatan — asalkan sang pemain mau mengukirnya.
Sumber: Real Madrid Confidencial
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Franco Mastantuono: Bintang Muda Baru Real Madrid dengan Kaki Kiri dan Semua Kehebatannya
- Franco Mastantuono dan Kemampuan Menyerangnya yang Luar Biasa
- Franco Mastantuono: Transfer Fantastis Bintang Muda Argentina ke Real Madrid
- Franco Mastantuono Resmi Jadi Perekrutan Ketiga Real Madrid!
- 5 Bintang yang Bersiap Jalani Debut di Panggung Piala Dunia Antarklub 2025: Ada Bek ala Playmaker Hingga Pemain Berdarah Indonesia
- Budaya Juara: Real Madrid Tak Remehkan Piala Dunia Antarklub
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Liverpool vs Southampton 24 September 2025
Liga Inggris 22 September 2025, 11:35 -
Prediksi Lincoln City vs Chelsea 24 September 2025
Liga Inggris 22 September 2025, 10:52 -
Napoli vs Pisa: Angin Kemenangan Berembus Kencang di Stadio Diego Armando Maradona
Liga Italia 22 September 2025, 10:14 -
Prediksi Napoli vs Pisa 23 September 2025
Liga Italia 22 September 2025, 09:40
LATEST UPDATE
-
Prediksi Levante vs Real Madrid 24 September 2025
Liga Spanyol 22 September 2025, 12:53 -
Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2025, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 22 September 2025, 12:52 -
Cara Nonton Live Streaming Gratis R3 BLU CRU World Cup 2025, Jangan Lupa Dukung Arai Agaska!
Otomotif 22 September 2025, 12:27 -
Jadwal Lengkap R3 BLU CRU World Cup 2025, Tonton Live Streaming Aksi Arai Agaska!
Otomotif 22 September 2025, 12:27 -
Prediksi AC Milan vs Lecce 24 September 2025
Liga Italia 22 September 2025, 12:09 -
Menebak Susunan Pemain Chelsea vs Lincoln City: Panggung Para Pelapis dan Dilema Cole Palmer
Liga Inggris 22 September 2025, 12:00 -
Liga Inggris: Arsenal Hanya Imbang Lawan Man City, Perasaan Arteta Campur Aduk
Liga Inggris 22 September 2025, 11:59 -
Jadwal Live Streaming WorldSBK Aragon 2025 di Vidio, 26-28 September 2025
Otomotif 22 September 2025, 11:49 -
Aksi Nyeleneh Pep Guardiola di Laga Arsenal vs Man City: Hampir Cium Wasit Keempat!
Liga Inggris 22 September 2025, 11:49 -
Persija Telan Kekalahan Perdana di BRI Super League, Mauricio Souza Beberkan Alasannya
Bola Indonesia 22 September 2025, 11:44 -
Rahasia Kemenangan Inter Milan Terungkap: Ada Peringatan Keras di Ruang Ganti!
Liga Italia 22 September 2025, 11:39 -
Prediksi Liverpool vs Southampton 24 September 2025
Liga Inggris 22 September 2025, 11:35 -
Ancaman Dolar AS Mengintai, Mampukah Harga Emas Tembus Level Psikologis USD 3.700?
News 22 September 2025, 11:33
LATEST EDITORIAL
-
10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haaland Lampaui Ronaldo dan Messi
Editorial 19 September 2025, 22:58 -
6 Pemain yang Bisa Jadi Solusi Pertahanan Chelsea di Bursa Transfer Januari
Editorial 18 September 2025, 23:53 -
7 Pemain Liverpool yang Awal Kariernya Lambat tapi Menjadi Legenda: Wirtz & Kerkez Berikutnya?
Editorial 18 September 2025, 23:22 -
5 Pelatih dengan Kartu Merah Terbanyak: Mourinho atau Simeone Paling yang Sering Diusir?
Editorial 18 September 2025, 22:49