Selain Dirgahayu Indonesia, 17 Agustus 2019 Juga Sangat Penting untuk Real Madrid

Kekalahan demi Tim

Bagi Carvajal, pramusim bukan soal menang-kalah. Madrid masih berusaha menemukan ritme permainan terbaik mereka. Wajar jika mereka beberapa kali tampil buruk dan berujung pada kekalahan.

"Pertandingan-pertandingan [pramusim] itu berfungsi untuk membentuk tim, untuk mendapatkan rasa tim. Pada akhirnya, kami harus siap menghadapi hari tersebut, 17 Agustus, melawan Celta [Vigo], dan berusaha mendapatkan tiga poin," kata Carvajal kepada Omnisport.

"Sekarang saya kira pelatih sedang menguji banyak pemain, dia menguji beberapa gaya bermain, juga mencoba setiap kemungkinan yang ada."

"Seperti yang saya katakan, kami harus mendapatkan jaminan besar untuk memetik kemenangan pada 17 Agustus nanti," imbuhnya.

Melupakan Musim Lalu

Musim 2018/19 lalu merupakan salah satu musim terburuk Madrid dalam sejarah. Mereka terseok-seok sejak awal, dan diakhiri tanpa satu pun trofi mayor.

Hasil pramusim buruk ini dicemaskan sebagai lanjutan tren buruk musim lalu itu, tapi Carvajal membantah. Dia yakin tidak ada satu pun pemain Madrid yang masih mengingat perjalanan buruk musim lalu.

"Di setiap akhir musim, ada musim baru dengan tantangan baru yang lebih menarik, dan anda harus berpikir dengan cara demikian," lanjut Carvajal.

"Pada akhirnya, karier pesepak bola pendek, dan jika anda ingin menandai era atau merasa bangga di hari esok, anda harus memulai ulang di setiap musim panas dan mencoba menjuarai segalanya," tutupnya.

Sebab itu, laga pertama Real Madrid di La Liga 2019/20, 17 Agustus 2019 nanti bakal sangat krusial. Carvajal tahu betapa pentingnya langkah pertama dalam perjalanan panjang.