Zinedine Zidane, Real Madrid, dan Masalah yang Tidak Bisa Dijelaskan
Yaumil Azis | 18 Desember 2020 04:25
Bola.net - Real Madrid mulai menunjukkan tajinya di musim 2020/21. Namun tidak bisa dimungkiri, mereka sempat mengalami masa-masa goyah di awal hingga sang pelatih, Zinedine Zidane, dirumorkan akan dipecat.
Sebenarnya hasil yang diterima Real Madrid tidak begitu buruk. Dari 13 pertandingan yang telah dilakoni, klub berjuluk Los Merengues tersebut sukses meraih delapan kemenangan dan dua hasil imbang.
Sekarang mereka berada di peringkat ketiga dalam klasemen sementara La Liga 2020/21. Perlu diketahui bahwa raihan poin mereka menyamai rival sekotanya yang saat ini berada di puncak, Atletico Madrid.
Kendati demikian, ada beberapa momen di mana Real Madrid tampil dengan buruk. Jikalau menang, hasilnya tidak begitu meyakinkan. Terutama pada ajang Liga Champions di mana mereka gagal meraih kemenangan dalam dua laga pertama.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Masalah yang Tidak Bisa Dijelaskan
Performa Real Madrid yang kurang meyakinkan membuat Zidane sempat dirundung isu pemecatan. Rumor tersebut mulai meredup setelah Madrid berhasil membabat empat pertandingan terakhir dengan kemenangan.
Mantan pelatih Real Madrid, Carlos Queiroz, jadi prihatin melihat Zidane. Ia merasa kalau pria asal Prancis tersebut harus menghadapi masalah yang sebenarnya tidak bisa dijelaskan mengapa bisa terjadi.
"Zizou mendapatkan semua dukungan dan simpati saya. Dia menderita, seperti semua pelatih, atas ketidakstabilan yang tidak bisa dijelaskan," ujarnya kepada EFE.
Era Pandemi yang Kejam
Situasi industri sepak bola memang sedang acak adut. Kompetisi sempat terhenti selama tiga bulan akibat pandemi Covid-19 dan, sampai sekarang, fans belum diperbolehkan hadir di stadion.
"Rasanya tidak sama bermain ataupun kembali ke [Santiago] Bernabeu dengan semua fans dan harus melakukannya tanpa keramaian di Valdebebas sekarang. Bermain kandang ataupun tandang sekarang terasa sama saja," lanjutnya.
"Menilai pelatih di masa pandemi seperti ini kejam. Mereka yang berada di belakang tidak merasakan semua yang terjadi selama berlatih dan bertanding. Sebagai contoh, kemenangan 0-6 Spanyol atas Jerman itu sangat aneh."
"Saya memberikan ucapan selamat kepada Spanyol, namun kami harus melupakannya. Sepak bola saat pandemi tidaklah normal. Selamat buat Madrid dan presidennya, Florentino Perez, karena tidak membuat keputusan emosional dan tidak mendengarkan suara orang di jalanan," pungkasnya.
(Marca)
Baca Juga:
- Peringatan untuk Man United: Fernandes Bisa Terbujuk Pindah ke Barcelona atau Madrid
- Terkait Halaand, Capres Barcelona Ini tak Mau Ulangi Kesalahan Laporta Dahulu
- Kick Out 2020, Kampanye Keren La Liga untuk Menutup Tahun Penuh Pandemi
- Ihwal Playmaker Baru Arsenal, Ini Pilihan Mikel Arteta
- Begitu Hebatnya Zidane, Ronaldo Sampai Bingung Sendiri
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Murillo Jadi Incaran, Barcelona Dihantui Harga Selangit dari Nottingham Forest
Liga Spanyol 4 September 2025, 05:04
LATEST UPDATE
-
Rasa Hormat Fans Timnas Indonesia pada Jhon Benchy, Didier Drogba-nya Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 10:18 -
Pemain Chinese Taipei Terkesima dengan Dukungan Suporter Indonesia di GBT
Tim Nasional 6 September 2025, 09:19 -
Luis Enrique Alami Kecelakaan Saat Bersepeda, Harus Jalani Operasi
Liga Eropa Lain 6 September 2025, 09:01 -
AC Milan Bisa Kehilangan Mike Maignan Tanpa Uang, Chelsea Menunggu!
Liga Italia 6 September 2025, 08:53 -
Luis Suarez Dihukum Enam Laga Usai Insiden Meludah di Final Leagues Cup
Bola Dunia Lainnya 6 September 2025, 08:47
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24