5 Faktor Penentu Kekalahan Indonesia dari Thailand: Gol Cepat dan Beda Pengalaman
Richard Andreas | 29 Desember 2021 21:45
Bola.net - Timnas Indonesia keok di hadapan Thailand dengan skor 0-4 dalam duel leg pertama final Piala AFF 2020, Rabu (29/12/2021). Pertandingan di National Stadium, Singapura ini berjalan berat sebelah.
Sejak awal, perbedaan level kedua tim memang sudah dibicarakan. Thailand unggul dengan skuad senior dan pengalaman juara, Indonesia masih baru mulai melangkah dengan pemain-pemain muda.
Meski begitu, tak ada yang menyangka perbedaan level itu berdampak begitu besar pada skor akhir. Indonesia kebobolan empat tanpa bisa mencetak satu pun gol balasan.
Masih ada leg kedua, tapi pertandingan diduga tetap akan berjalan sulit bagi pasukan Shin Tae-yong. Skuad Garuda harus belajar banyak dari kekalahan ini.
Paling tidak, ada lima faktor penentu kekalahan Timnas Indonesia dari Thailand dalam duel leg pertama ini. Apa saja sih?
1. Gol cepat di menit ke-2
Faktor pertama dan terpenting adalah gol cepat Thailand lewat aksi Chanathip Songkrasin di menit ke-2. Kebobolan saat pertandingan baru berjalan dua menit tentu mengubah segalanya bagi Timnas Indonesia.
Jika mengamati starting XI Indonesia untuk pertandingan ini, dapat disimpulkan bahwa pelatih Shin Tae-yong ingin menerapkan permainan defensif. Kombinasi empat bek dilindungi oleh double pivot Irianto-Dewangga.
Pendekatan defensif yang diambil Shin Tae-yong untuk anak asuhnya langsung kacau balau begitu Thailand mencetak gol di menit ke-2. Gol ni memengaruhi psikologis para pemain karena harus mengubah fokus untuk menyamakan kedudukan.
2. Buang peluang di babak pertama
Thailand hanya mencetak satu gol di 45 menit pertama, tiga gol berikutnya di 45 menit kedua. Melihat pembagian tersebut, Timnas Indonesia sebenarnya sempat memberikan perlawanan di babak pertama.
Ada beberapa peluang matang yang terbuang percuma. Sebut saja tembakan melambung Dewangga atau eksekusi Dedik yang kurang tenang.
Setelah kebobolan di awal laga, Indonesia sempat membalas di babak pertama, sayangnya tidak bisa memanfaatkan peluang dengan baik.
3. Terpaksa main terbuka
Sejak awal, perbedaan level kedua tim tidak bisa dimungkiri. Thailand unggul jauh soal pengalaman dan kualitas skuad, tim Indonesia yang sekarang masih harus menempuh jalan panjang.
Meski begitu, skuad Garuda Muda ini pernah membuktikan diri dengan menahan imbang Vietnam di fase grup. Artinya, Indonesia punya potensi untuk mengimbangi lawan.
Seharusnya pendekatan yang sama juga diterapkan untuk pertandingan ini. Sayangnya, Indonesia terpaksa bermain terbuka setelah kebobolan di awal laga, dan perubahan permainan ini mengubah segalanya.
4. Hilang identitas di lapangan
Satu hal yang jelas, Timnas Indonesia di pertandingan ini tidak seperti pertandingan-pertandingan sebelumnya. Mereka tidak bisa menemukan ritme, banyak kesalahan umpan yang seharusnya bisa dihindari.
Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi dalam internal tim. Namun, sepertinya skuad Garuda kehilangan kepercayaan diri melawan Thailand yang masih sangat kuat.
Skuad Indonesia yang sekarang punya potensi untuk jadi tim top, tapi butuh waktu dan kerja keras semua pihak untuk mencapai level tersebut.
5. Beda pengalaman
Bukan Thailand yang bertambah bagus, hanya Indonesia yang belum bias menyamai level Thailand. Sebagai langganan juara AFF, Thailand hanya bermain di level biasanya.
Pelatih Alexandré Pölking juga diberi kesempatan memainkan pemain-pemain senior. Artinya, Thailand memasuki turnamen ini dengan target juara.
Timnas Indonesia sudah bermain sebaik mungkin, hanya Thailand yang sekarang berada beberapa level lebih tinggi. Artinya, Shin Tae-yong punya banyak PR untuk terus mengembangkan tim.
Bagaimanapun, masih ada leg kedua final Piala AFF 2020 Thailand vs Indonesia yang akan dimainkan akhir pekan ini. Peluang Indonesia tipis, tapi belum sirna sepenuhnya.
Sumber: AFF, Bola
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34
LATEST UPDATE
-
Manchester United dan Trabzonspor Sepakat, Onana Menuju Pintu Keluar Old Trafford
Liga Inggris 7 September 2025, 01:57 -
Hasil Armenia vs Portugal: Ronaldo dan Felix Sumbang Dua Gol, Selecao Menang Telak 5-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:11 -
Hasil Inggris vs Andorra: Taktik Tuchel Berbuah Manis, Three Lions Menang 2-0
Piala Dunia 7 September 2025, 01:06 -
Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
Liga Italia 7 September 2025, 00:11 -
AC Milan Masih Minati Vlahovic: Ada Kendala dan Pesaing yang Harus Diwaspadai
Liga Italia 6 September 2025, 23:55 -
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24