5 Pelajaran dari Laga Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan: Eizar Tanjung Jadi Sorotan di SUSU

Asad Arifin | 12 Agustus 2025 22:30
5 Pelajaran dari Laga Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan: Eizar Tanjung Jadi Sorotan di SUSU
Selebrasi Mierza Firjatullah dalam laga Timnas Indonesia U-17 vs Tajikistan di Piala Kemerdekaan 2025, Selasa (12/8/2025). (c) PSSI

Bola.net - Timnas Indonesia U-17 harus puas bermain imbang 2-2 melawan Tajikistan pada matchday pertama Piala Kemerdekaan 2025 di Stadion Utama Sumatera Utara (SUSU), Selasa (12/8/2025) malam WIB. Hasil ini memiliki arti penting bagi langkah Garuda Muda di turnamen.

Anak asuh Nova Arianto dua kali unggul lebih dulu, namun gagal mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir. Tambahan satu poin menjadi modal awal Indonesia di kompetisi ini.

Advertisement

Gol pembuka tercipta pada menit ke-34 lewat sundulan Mochammad Mierza memanfaatkan umpan matang Fadly Alberto. Sementara itu, gol kedua lahir di menit ke-50 melalui Fadly Alberto yang sukses menyelesaikan assist Eizar Tanjung.

Selanjutnya, Garuda Muda akan menghadapi tantangan berat melawan juara Asia, Uzbekistan, pada laga kedua, Jumat (15/8/2025). Kegagalan meraih kemenangan atas Tajikistan membuat duel kontra Uzbekistan menjadi momentum penting untuk meraih hasil maksimal. Berikut lima pelajaran yang dapat diambil dari laga kontra Tajikistan.

1 dari 5 halaman

1. Lini Depan Tajam, Pertahanan Perlu Dibenahi

Indonesia sukses mencetak dua gol dengan pola serangan yang identik: membangun serangan dari sisi sayap, mengirim umpan silang, lalu diselesaikan dengan sundulan.
Gol pertama dicetak Mierza Firjatullah hasil umpan Fadly Alberto, sementara gol kedua dicetak Fadly dari assist Eizar Tanjung.

Meski sektor penyerangan terlihat menjanjikan, barisan belakang masih meninggalkan celah. Dua gol lawan menjadi bukti koordinasi tiga bek sejajar perlu dirapikan agar lebih solid.

2 dari 5 halaman

2. Daya Tahan Fisik Terjaga

Gol penyeimbang Tajikistan terjadi pada menit ke-90. Sekilas, hal itu bisa memunculkan asumsi bahwa stamina pemain menurun. Namun, kenyataannya, Garuda Muda tetap konsisten bermain agresif hingga menit akhir.

Sejak awal laga, kedua tim tampil terbuka dengan tempo tinggi. Kondisi diperberat oleh hujan yang mengguyur, namun Indonesia mampu menjaga intensitas permainan. Tajikistan sendiri menunjukkan daya tahan fisik dan mental yang sama kuatnya.

3 dari 5 halaman

3. Eizar Tanjung Jadi Sorotan

Piala Kemerdekaan 2025 menjadi ajang bagi Nova Arianto untuk memanggil sejumlah pemain baru, termasuk diaspora. Namun, hanya sedikit wajah baru yang tampil di skuad inti, salah satunya Eizar Jacob Tanjung.

Pemain Sydney FC II ini tampil solid di lini belakang dan memberi kedalaman skuad menjelang Piala Dunia U-17 2025. Berposisi sebagai wingback kanan, Eizar mencatatkan satu assist untuk gol Fadly Alberto dan berhasil mencuri perhatian sejak laga perdana.

4 dari 5 halaman

4. Nova Arianto ala Shin Tae-yong

Bagi pendukung Shin Tae-yong, laga ini seperti melepas rindu. Nova Arianto dikenal sebagai ‘anak ideologis’ pelatih asal Korea Selatan itu, menerapkan gaya bermain yang menonjolkan kekuatan fisik serta detail teknis seperti taktik lemparan ke dalam.

Penguasaan bola bukan menjadi senjata utama Indonesia U-17, namun tetap dijadikan dasar permainan. Transisi bertahan ke menyerang dilakukan dengan cepat, khas racikan Shin Tae-yong.

5 dari 5 halaman

5. Antusiasme Penonton di SUSU

PSSI patut diapresiasi karena memilih Stadion Utama Sumatera Utara sebagai venue Piala Kemerdekaan 2025. Keputusan ini menjadi langkah pemerataan laga internasional, meski tidak melibatkan timnas senior.

Dukungan publik SUSU begitu terasa. Meski tribun tak sepenuhnya penuh, jumlah penonton yang hadir tetap besar dan memberikan energi positif bagi pemain. Sepanjang laga, sorakan dan nyanyian dari tribune terus menggema, memacu semangat Evandra Florasta dan kawan-kawan untuk berjuang hingga menit akhir.

LATEST UPDATE