Beto Goncalves Ingatkan Resiko jika Shin Tae-yong Dipecat: Tidak Bagus, Butuh Adaptasi Lagi

Pelatih Baru Butuh Waktu, Kualifikasi Piala Dunia 2026 Sudah Dekat

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat konferensi pers Piala AFF 2024 melawan Timnas Laos. (c) dok.PSSI

Mantan pemain Timnas Indonesia, Beto Goncalves, turut memberikan komentar tentang isu pelengseran Shin Tae-yong.

Striker berusia 44 tahun itu menyebut, saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengganti pelatih di tengah perjuangan Garuda merajut mimpi agar bisa tampil di Piala Dunia 2026.

"Waktunya tidak tepat dan tidak bagus karena Shin Tae-yong yang membangun tim ini. Dia sudah hafal tentang Timnas Indonesia, baik itu pemain lokal maupun naturalisasi," ujar Beto Goncalves kepada Bola.com, Minggu (5/1/2025).

"Kalau misalnya pelatih baru datang butuh adaptasi apalagi turnamen yang diikuti Timnas Indonesia itu kan sudah jalan dan Shin Tae-yong sudah paham betul pemain yang ada di dalam tim saat ini," sambungnya.

Shin Tae-yong Sudah Seperti Keluarga bagi Pemain Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong. (c) dok.AFC

Striker PSBS Biak itu menilai Shin Tae-yong merupakan pelatih mumpuni yang berhasil membawa kemajuan positif buat sepak bola Indonesia. Satu di antaranya meloloskan Timnas Indonesia ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

"Jangan diganti sekarang. Pemain sudah percaya cara bermain dari Shin Tae-yong dan filosofi melatihnya. Jadi kalau coach Shin keluar, saya pikir Indonesia sangat rugi," kata Beto Goncalves.

"Pelatih baru akan butuh waktu lama untuk adaptasi, mengenal pemain dan juga pasti ganti formasi lagi. Kalau Shin Tae-yong keluar akan sulit untuk Timnas kami karena pemain sudah terbiasa dan dekat dengan coach Shin."

"Kalau pelatih baru datang enggak tahu bagaimana perasaan pemain, entah bisa apa tidak diterima oleh pemain lokal dan naturalisasi. Shin dengan pemain sudah seperti keluarga dan kompak, itu kelihatan dia sudah mendapat kepercayaan dari para pemain," ucap Beto.

Disadur dari Bola.com: Ana Dewi/Benediktus Gerendo, 6 Januari 2025