Diremukkan Thailand, Performa Terburuk Indonesia pada AFF 2020

Serangan Tumpul

Aksi Dedik Setiawan (kiri) di laga leg pertama final Piala AFF 2020 antara Timnas Indonesia vs Thailand di National Stadium, Singapura, Rabu (29/12/2021) malam WIB. (c) AP Photo

Pada laga ini, penyerangan Indonesia juga sedang tampil buruk-buruknya. Sepanjang laga, mereka hanya mampu melepas empat tembakan, dan cuma satu di antaranya yang mengarah ke sasaran.

Sementara, pada laga leg pertama kontra Singapura -laga di mana skuad Indonesia juga tumpul dalam serangan- mereka masih mampu melepas lima tembakan. Dari lima tembakan tersebut, dua di antaranya mengarah ke gawang lawan.

Distribusi Buruk

Evan Dimas (6) di laga Timnas Indonesia vs Thailand, Final Piala AFF 2020 leg 1 (c) AP Photo

Buruknya penyerangan Indonesia tak lepas dari buruknya distribusi para penggawa Skuad Garuda. Dalam laga ini, mereka hanya mampu melepas 234 umpan. Dari 234 umpan tersebut, hanya 176 di antaranya yang tepat sasaran.

Dibandingkan raihan Indonesia pada laga kontra Singapura, capaian ini sangat rendah. Pada laga kontra Singapura, mereka rata-rata melepas 343 umpan. Sementara, pada laga fase grup, rata-rata mereka melepas 358,25 umpan dengan persentase sukses sebesar 79,2%.

Lini Belakang Kerja Keras

Alfeandra Dewangga (kiri) mencoba menghentikan Chanathip Songkrasin (kanan) di laga leg pertama final Piala AFF 2020 antara Timnas Indonesia vs Thailand di National Stadium, Singapura, Rabu (29/12/202

Pada laga ini, lini pertahanan Indonesia bekerja ekstra keras. Hal tersebut tampak dari jumlah tackle yang mereka lakukan. Menghadapi Thailand, mereka mencatatkan 15 tackle, yang sembilan di antaranya tepat sasaran.

Selain itu, para penggawa Timnas Indonesia mencatatkan 17 sapuan, tiga blok, dan lima intersep.

Untuk urusan tackle, jumlah tackle penggawa Indonesia pada laga kontra Thailand merupakan yang terbanyak sepanjang ajang ini. Sementara, untuk urusan sapuan, catatan ini merupakan yang kedua terbanyak sepanjang gelaran AFF 2020.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)