Harapan dari Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Semoga Pemain hingga Pengurus PSSI Lebih Banyak Belajar Lagi
Ari Prayoga | 25 Desember 2024 10:50
Bola.net - Timnas Indonesia sedang menjadi sorotan menyusul kegagalan melaju ke semifinal Piala AFF 2024. Ada harapan yang terselip dari Aris Budi Sulistyo menyikapi kegagalan ini.
Timnas Indonesia gagal melaju jauh di Piala AFF 2024 usai kalah 0-1 dari Filipina pada laga terakhir Grup B di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024) malam WIB.
Gol tunggal Filipina bersarang ke gawang Timnas Indonesia melalui eksekusi penalti Bjorn Kristensen pada menit ke-63. Kekalahan ini memaksa skuad Garuda harus terhenti langkahnya.
Pasukan Shin Tae-yong finis di posisi ketiga klasemen akhir Grup B Piala AFF 2024 dengan nilai 4. Tiket semifinal dari grup ini didapat oleh Vietnam (nilai 10) dan Filipina (nilai 6).
Kegagalan ini mengulangi kiprah Timnas Indonesia saat dilatih Bima Sakti pada Piala AFF edisi 2018 yang saat itu gagal ke semifinal setelah finis di peringkat keempat fase grup.
Tim Lain Berkembang
Banyak komentar warganet menginginkan agar Shin Tae-yong dipecat. Namun hal itu dinilai tidak adil, ketika kesalahan ditujukan hanya kepada sang pelatih saja.
Pengamat sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo menilai, bahwa pelajaran atas buruknya prestasi di Piala AFF 2024 juga wajib menjadi pelajaran untuk para pemain dan pengurus di PSSI.
"Ini pelajaran tidak cuma untuk pelatih saja, tapi semua elemen, termasuk pemain juga sampai ke pengurus," ujar Aris.
"Harus belajar bahwa tim-tim lawan itu juga sudah berkembang untuk bisa mengalahkan Timnas Indonesia," tambahnya.
Mudah Terpancing Emosi
Aris Budi Sulistyo melihat bahwa sebagian tim lawan bisa memanfaatkan kondisi skuad Timnas Indonesia yang banyak dihuni pemain muda. Sebagai contoh ketika mudahnya pemain yang terpancing emosi lawan.
Kartu merah yang didapat Marselino Ferdinan saat melawan Laos dan Muhammad Ferarri ketika bertemu Filipina, menjadi bukti mudahnya pemain muda di Timnas Indonesia terpancing emosi.
"Permainan kita sudah bisa ditebak lawan. Contohnya ketika mudahnya kita terpancing emosi dan berujung kartu merah," lanjut pria yang pernah menjadi lawan Shin Tae-yong dalam sebuah pertandingan di Liga Champions Asia.
"Lalu gol lawan yang bisa terjadi mungkin karena pemain kita sudah tidak sabar, terburu-buru, emosi yang sudah tidak bisa ditahan. Sangat disayangkan ada kejadian-kejadian itu," tambahnya.
Belajar dari Pemain Keturunan
Aris Budi menambahkan, para pemain lokal Indonesia juga perlu belajar dari pemain-pemain keturunan yang ada di Timnas Indonesia senior.
Mulai dari Maarten Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Thom Haye, sampai Ragnar Oratmangoen. Para pemain itu diakuinya punya kedewasaan dan ketenangan di atas lapangan.
"Bisa menjadi bahan evaluasi, tidak hanya atas kegagalan di Piala AFF kali ini. Jujur para pemain harus banyak belajar dari para pemain keturunan yang sudah menunjukkan ketenangan. Bukan menyalahkan, tapi sekali lagi ini jadi pelajaran," tegasnya.
Disadur dari: Bola.com (Vincentius Atmaja, Hendry Wibowo) 25 Desember 2024
Jangan Lewatkan!
- Elkan Baggott Sudah Pulih dari Cedera, Akankah Dipanggil Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia Lagi?
- Jadwal Piala AFF 2024 di RCTI dan GTV, 8 Desember 2024 - 5 Januari 2025
- Ambisi Ezra Walian Comeback ke Timnas Indonesia, Mungkinkah Dilirik Shin Tae-yong Lagi?
- Bermain di Piala AFF 2024, Dony Tri Dapat Banyak Pelajaran Berharga
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 6 September 2025, 19:44
LATEST UPDATE
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04 -
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Nkunku Bukan Penyerang Tengah, Gimenez Masih Layak Tempati Posisi Nomor 9 AC Milan
Liga Italia 6 September 2025, 20:33 -
ASN Kini Didominasi Milenial dan Gen Z, Pemerintah Siapkan Jurus Baru Lewat 'Reformer Academy'
News 6 September 2025, 20:04 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 6 September 2025, 19:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24