Kini Bertabur Prestasi, Ini Kisah Pilu Indra Sjafri Kala Menangani Tim Kelompok Usia Indonesia
Serafin Unus Pasi | 19 Agustus 2024 23:53
Bola.net - Indra Sjafri terus membuktikan reputasinya sebagai salah satu pelatih terbaik Indonesia. Terakhir, Pelatih Indonesia U-19 ini membawa anak asuhnya meraih gelar juara Piala AFF U-19 2024.
Gelar ini menjadi gelar keempat pelatih 61 tahun tersebut. Sebelumnya, Indra sukses membawa Indonesia meraih medali emas cabang olahraga SEA Games 2023, gelar juara Piala AFF U-22 2019, dan Piala AFF U-19 2013 lalu. Selain itu, ada juga sejumlah gelar turnamen kelompok umur seperti HKFA dan turnamen-turnamen lain.
Namun, siapa sangka, perjalanan Indra Sjafri menangani tim kelompok umur Indonesia tak selamanya berlangsung mulus. Pada awal kariernya menakhodai tim kelompok umur Indonesia, perjalanannya tak mulus.
Apa saja onak dan duri yang dihadapi Indra Sjafri selama menangani tim kelompok umur Indonesia? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Dipandang Sebelah Mata
Saat ini, Indra Sjafri merupakan salah satu pelatih paling mentereng di Indonesia. Namun, tak demikian halnya dengan ketika ia mengawali kariernya tim kelompok umur Indonesia.
Dalam siniarnya di kanal youtube Sport77 Official, Indra mengaku sempat diremehkan oleh pelatih-pelatih lain. Apalagi, menurut Indra, ia bukan mantan pemain timnas.
"Saya pelatih yang banyak diprotes orang. Siapa sih Indra Sjafri? Kan background saya bukan pemain timnas? Saya orang desa, bukan pemain top," tutur Indra.
"Bukan hanya penonton, mantan-mantan pemain timnas banyak yang nggak suka, dalam artian, 'Siapa sih dia?" sambungnya.
Korban Dualisme
Indra Sjafri bisa mengawali karier kepelatihan di tim nasional di tengah masa sulit. Waktu itu, kondisi federasi sedang tidak baik-baik saja. Terjadi konflik antara PSSI dan kelompok yang menamakan diri Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI).
"Dinamikanya waktu itu luar biasa. Orang bilang untuk sukses, organisasi harus bagus, modal harus kuat, program harus bagus. Ini organisasi masih ingat kan ada dualisme kepengurusan?" tutur Indra.
"Saya berjalan di organisasi yang sedang mengalami dualisme," sambungnya.
Cari Pemain Sendiri
Lazimnya, dalam merekrut pemain, seorang pelatih tinggal memantau di kompetisi yang ada. Sayangnya, kemewahan ini tak dimiliki Indra Sjafri kala membangun timnya waktu itu.
"Waktu itu, saya melakukan pencarian pemain sendiri. Idealnya, kan harus dari kompetisi kita melihat kan? Tapi waktu itu nggak ada. Piala Soeratin pun kurang rapi lah," tuturnya.
"Akhirnya, saya blusukan ke 34 provinsi. Itu saya lakukan dari 2012 sampai 2013 dalam pembentukan tim untuk Piala AFF U-19 2013 itu," ungkap Indra Sjafri.
"Yang lebih parah lagi, biaya untuk ke daerah itu nggak ada support dari PSSI," ia menambahkan.
Setahun lebih Tak Gajian
Buruknya dualisme di tubuh federasi juga sampai berdampak kepada kesejahteraan para pelatih, termasuk Indra Sjafri. Indra mengaku sempat setahun lebih tak menerima gaji dari PSSI.
"Waktu itu, 17 bulan loh saya sempat nggak dibayar gaji," kata Indra.
"Kalau nggak percaya, tanya ke Pak La Nyalla. Pak La Nyalla yang membayar waktu itu," sambungnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Juga:
- Marselino Ferdinan Gabung Oxford, Media Inggris Ini Takjub Dengan Jumlah Followers Marceng di Medsos
- Marselino Ferdinan Jadi Pemain Indonesia Keempat yang Berkarier di Inggris, Siapa 3 Lainnya?
- Oxford United Berkomitmen Kembangkan Marselino Ferdinan Jadi Pemain Top
- Marselino Ferdinan Gabung Oxford, Netizen: Selamat Berproses Marceng, Thom Haye Nggak Sekalian?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Celta Vigo vs Nice 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 22:28 -
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:04 -
Prediksi AS Roma vs Viktoria Plzen 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:51 -
Hebatnya Kylian Mbappe: Jumlah Golnya Setara dengan Total Gol Juventus Musim Ini
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:46 -
Prediksi KRC Genk vs Real Betis 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:27 -
Sejarah Baru: Arsenal Raih 100 Kemenangan di Liga Champions
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:16 -
Arsenal Resmi Jadi 'Raja Bola Mati' di Eropa
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 21:08 -
Real Madrid vs Juventus: Duel Panas Dua Bintang Turki, Arda Guler dan Kenan Yildiz
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:01 -
Prediksi Go Ahead Eagles vs Aston Villa 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:59
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04