Kisah Perjalanan Timnas Indonesia Mengharu Biru Olimpiade 1956
Serafin Unus Pasi | 26 Juli 2021 18:52
Bola.net - Tertunda setahun akibat pandemi Covid-19, akhirnya gelaran Olimpiade Tokyo 2020 dihelat.
Salah satu yang menjadi pusat perhatian pada gelaran olahraga internasional paling akbar ini adalah cabang olah raga sepak bola. Ada 16 tim yang memperebutkan medali emas dalam ajang ini.
Indonesia memang tidak ikut serta pada olimpiade edisi ini. Skuad Garuda gagal mendapat tiket untuk berlaga pada ajang akbar tersebut.
Kegagalan ini tentulah bukan yang pertama kali bagi Indonesia. Satu-satunya pengalaman Indonesia bermain di ajang olimpiade adalah pada Olimpiade 1956 yang dihelat di Melbourne.
Bagaimana kisah perjalanan Timnas Indonesia pada Olimpiade 1956? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Tur Eropa Timur
Timnas Indonesia mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum berlaga pada Olimpiade 1956. Mereka juga menggelar tur ke sejumlah negara di Eropa timur untuk mengasah kekuatan. Tur ini dihelat pada Agustus sampai September 1950.
Rusia menjadi negara pertama yang menjadi tujuan Ramang dan kawan-kawan. Di sana, Timnas Indonesia melakoni enam laga uji coba. Hasilnya? Dari enam laga uji coba, Timnas Indonesia hanya meraih satu kemenangan. Kemenangan tersebut didapatkan Timnas Indonesia pada laga kontra Buruh Tekstil. Pada laga yang dihelat di Ivanono, 4 September 1956, Timnas Indonesia menang dua gol tanpa balas.
Setelahnya, Timnas Indonesia meneruskan lawatan mereka ke Yugoslavia, Jerman Timur, dan Cekoslovakia. Di Yugoslavia dan Jerman Timur, Timnas Indonesia masing-masing melakoni dua laga uji coba. Sementara, di Cekoslovakia, kontingen yang dipimpin Maladi ini melakoni satu laga uji coba. Hasilnya, dalam lima uji coba tersebut, Timnas Indonesia selalu menelan kekalahan.
Lolos Walk Over
Untuk melaju ke Melbourne, Timnas Indonesia harus merebut satu tiket Zona Asia. Yang menjadi lawan Indonesia waktu itu adalah Taiwan.
Namun, Endang Witarsa dan rekan-rekannya tak perlu bersusah payah. Mereka meraih kemenangan walkover sekaligus mendapat tiket ke Melbourne.
Taiwan memilih mundur dari ajang ini. Hal tersebut tak lepas dari permasalahan politik mereka dengan Tiongkok. IOC sendiri sudah berupaya menengahi permasalahan ini. Namun, Taiwan tetap memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kembali Tak Berkeringat
Keberuntungan Indonesia belum habis. Pada putaran pertama Olimpiade, mereka seharusnya menghadapi Vietnam Selatan.
Namun, lagi-lagi, skuad besutan Antun Pogacnik ini tak harus berkeringat untuk meraih tiket ke Perempat Final. Pasalnya, Vietnam Selatan, yang menjadi lawan mereka, tak mengirim kesebelasan mereka dalam ajang ini.
Vietnam Selatan bukan menjadi satu-satunya tim yang memilih mundur dari cabang olahraga sepak bola pada ajang ini. Selain mereka, ada Republik Rakyat Tiongkok, Mesir, Turki, dan Hungaria yang juga memilih mundur.
Akibat mundurnya sejumlah tim tersebut, hanya ada tiga laga digelar pada putaran pertama. Ketiga laga tersebut adalah Uni Soviet vs Jerman, Inggris Raya vs Thailand, dan Australia vs Jepang.
Imbangi Raksasa
Tak berkeringat pada dua fase sebelumnya, tak membuat Indonesia tampil melempem pada Perempat Final Olimpiade 1956. Ramang dan kawan-kawan sukses mengimbangi Soviet yang bisa disebut salah satu raksasa sepak bola dunia waktu itu.
Dalam pertandingan yang dihelat di Olympic Park Stadium Melbourne, 29 November 1956, Indonesia berhasil menahan imbang Soviet tanpa gol. Setelah laga dilanjutkan sampai tambahan waktu pun, kedudukan tak berubah.
Hasil laga ini mengejutkan. Pasalnya, Soviet merupakan salah satu tim papan atas di dunia waktu itu. Di tim mereka pun ada sosok kiper legendaris, Lev Yashin.
Berikut susunan starting line-up kedua tim waktu itu:
Indonesia: Maulwi Saelan (GK), Mohammad Rasjid, Chairuddin Siregar, Ramlan Yatim, Kiat Sek Kwee, Liong Houw Tan, Endang Witarsa, Sian Liong Phwa, Ashari Danoe, Him Tjang Thio, Andi Ramang.
Uni Soviet: Lev Yashin (GK), Nikolai Tishenko, Boris Kuznetsov, Iosif Betsa, Anatoli Bashashkin, Igor Netto, Boris Tatushin, Anatoli Isayev, Eduard Streltsov, Sergei Salnikov, Vladimir Ryschkin.
Remuk pada Kesempatan Kedua
Imbang pada persuaan pertama, Indonesia kembali harus menghadapi Uni Soviet untuk memperebutkan satu tiket ke semifinal. Kali ini, laga dihelat di Olympic Park Stadium Melbourne, 1 Desember 1956.
Kali ini, keberuntungan tak lagi menaungi Timnas Indonesia. Pada laga ini, mereka harus menelan kekalahan empat gol tanpa balas. Empat gol Soviet yang bersarang ke gawang Indonesia pada laga ini dicetak Sergei Salnikov (17' dan 59'), Valentin Ivanov (19'), dan Igor Netto ((43').
Dengan kekalahan ini, pungkas sudah perjalanan Timnas Indonesia pada ajang Olimpiade 1956. Sementara, Soviet terus melaju, bahkan sukses meraih medali emas setelah mengalahkan Yugoslavia pada partai final.
Berikut susunan starting line-up kedua tim waktu itu:
Indonesia: Maulwi Saelan (GK), Chairuddin Siregar, Ramlan Yatim, Kiat Sek Kwee, Liong Houw Tan, Endang Witarsa, Andi Ramang, Achad Arifin, Him Tjang Thio, Jasrin Jusron
Uni Soviet: Boris Rasinski (GK), Nikolai Tishenko, Boris Kuznetsov, Anatoli Maslyonkin, Anatoli Bashaskhin, Igor Netto, Boris Tatushin, Valentin Ivanov, Eduard Streltsov, Sergei Salnikov, Anatoli Ilyin.
Dua Dasawarsa Berselang
Indonesia nyaris kembali lolos ke ajang olimpiade dua dasawarsa berselang. Mereka gagal mendapat tiket ke Olimpiade Montreal 1976 setelah dikalahkan Korea Utara melalui adu penalti pada babak final pra Olimpiade Grup II Zona Asia.
Laga yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, 26 Februari 1976 tersebut berlangsung sengit. Kedua tim bermain dengan gaya yang kontras. Korea Utara bermain defensif dan mengandalkan serangan balik cepat. Sementara, Indonesia mengandalkan agresivitas dan kecepatan para pemain mereka, terutama dari sektor sayap.
Pada adu penalti, Indonesia kalah 4-5 dari Korea Utara setelah eksekusi penalti Oyong Liza, Anjas Asmara, dan Sueb Rizal gagal membobol gawang Jin In Chol.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah, Diolah dari FIFA, Jas Merah; Sisi lain Sejarah Sepak Bola Nasional)
Baca Juga:
- Highlights Selancar Olimpiade Tokyo 2020: Rio Waida Kalah dari Kanoa Igarashi
- Rahasia Kevin/Marcus Menang Cepat atas India di Olimpiade Tokyo 2020
- Highlights Bulu Tangkis Olimpiade 2020: Marcus/Kevin Menang Cepat atas India
- Pelatih Minta Praveen Jordan/Melati Daeva Lebih Fokus di Perempat Final Olimpiade Tokyo 2020
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Arsenal vs Nottingham Forest: Brace Zubimendi Antar The Gunners Menang 3-0
Liga Inggris 13 September 2025, 20:32 -
Marco Bezzecchi Menangi Sprint Race MotoGP San Marino 2025 Usai Marc Marquez Gagal Finis
Otomotif 13 September 2025, 20:28 -
Hasil BRI Super League: Bekuk Arema FC, Dewa United Tinggalkan Dasar Klasemen
Bola Indonesia 13 September 2025, 17:27 -
Hasil Kualifikasi MotoGP San Marino 2025: Sikat Alex Marquez, Marco Bezzecchi Sabet Pole
Otomotif 13 September 2025, 16:37
LATEST UPDATE
-
Update Klasemen Pembalap Red Bull Rookies Cup 2025
Otomotif 13 September 2025, 22:42 -
Dampak Krusial bagi Manchester United jika Kalah dalam Laga Derby kontra Manchester City
Liga Inggris 13 September 2025, 22:24 -
Jadwal Chelsea di Liga Inggris Hari Minggu, 14 September 2025: Vs Brentford
Liga Inggris 13 September 2025, 22:00 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 13 September 2025, 21:33 -
Hasil Race 2 MotoE San Marino 2025: Matteo Ferrari Menang di Kandang Gresini
Otomotif 13 September 2025, 21:29 -
Man of the Match Arsenal vs Nottingham Forest: Martin Zubimendi
Liga Inggris 13 September 2025, 20:48 -
Video Kecelakaan Marc Marquez Saat Memimpin Sprint Race MotoGP San Marino 2025
Otomotif 13 September 2025, 20:44 -
Jadwal Inter Milan di Serie A Hari Sabtu, 13 September 2025: Vs Juventus
Liga Italia 13 September 2025, 20:39 -
Menuju Olimpiade 2032, Indonesia Punya Liga Padel
Olahraga Lain-Lain 13 September 2025, 20:38 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 13 September 2025, 20:34
LATEST EDITORIAL
-
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55 -
10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Bikin Klub dan Fans Menangis
Editorial 12 September 2025, 14:49 -
Chelsea Era Roman Abramovich: 5 Transfer Paling Mahal dan Nasib Mereka Kini
Editorial 12 September 2025, 14:09 -
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43