Lagi, Pengamat Sepak Bola Soroti Zainudin Amali Imbas Timnas Indonesia U-22 Pulang dengan Tangan Hampa dari SEA Games 2025

Gia Yuda Pradana | 14 Desember 2025 00:53
Lagi, Pengamat Sepak Bola Soroti Zainudin Amali Imbas Timnas Indonesia U-22 Pulang dengan Tangan Hampa dari SEA Games 2025
Indra Sjafri ketika memimpin Timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2025 (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Pengamat sepak bola, Binder Singh, meminta pertanggungjawaban kepada Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Zainuddin Amali, atas kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025. Ia menilai posisi Amali sebagai penanggung jawab Garuda Muda menempatkannya sebagai pihak yang perlu memberikan penjelasan terbuka.

Binder menyampaikan pandangannya tersebut melalui suatu podcast yang tayang pada Sabtu (13/12). Ia menekankan bahwa struktur organisasi Timnas Indonesia U-22 menempatkan Amali pada peran sentral pengambilan keputusan.

Advertisement

Perhatian Binder juga tertuju pada unggahan media sosial anggota Exco PSSI, Arya Sinuligga. Menurut unggahan tersebut, urusan Timnas sepak bola putra SEA Games bukan berada dalam ranah yang dipahaminya.

"Mohon maaf, urusan Timnas sepak bola putra untuk SEA Games saya tidak mengerti. Silakan tanya yang mengerti," tulis Arya.

1 dari 2 halaman

Indikasi Pembagian Kewenangan

Indikasi Pembagian Kewenangan

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Menurut Binder, pernyataan tersebut mengindikasikan adanya pembagian kewenangan yang jelas di internal PSSI. Ia menilai Timnas Indonesia U-22 SEA Games 2025 berada di bawah tanggung jawab langsung Zainudin Amali.

Binder juga merasa keputusan menunjuk Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-22 merupakan kebijakan yang berada di tangan Amali. Ia menambahkan bahwa target medali emas yang dicanangkan untuk SEA Games 2025 berasal dari penanggung jawab tim.

Perbedaan target tersebut dinilai bertolak belakang dengan sasaran yang disampaikan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Fakta bahwa Timnas Indonesia U-22 gagal meraih medali dan tersingkir di babak penyisihan menjadi sorotan utama.

"Indra Sjafri sudah menyatakan bertanggung jawab secara teknis. Sekarang, pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab secara nonteknis?" ujar Binder.

2 dari 2 halaman

Aspek Perencanaan

Aspek Perencanaan

Ekspresi pemain Timnas Indonesia U-22 usai gagal lolos ke semifinal SEA Games 2025 (c) Bagaskara Lazuardi

Binder menyampaikan bahwa tanggung jawab nonteknis mencakup perencanaan dan pengambilan keputusan strategis sebelum SEA Games. Ia menilai aspek tersebut perlu dijelaskan kepada publik secara terbuka.

Ia juga menyinggung kebutuhan koordinasi antara pimpinan PSSI dan tim pelatih dalam situasi krusial. Menurutnya, laga penentuan yang membutuhkan selisih gol tertentu memerlukan arahan strategis yang matang.

Binder turut menyoroti aspek perencanaan Timnas Indonesia U-22 yang dinilai belum optimal sepanjang SEA Games. Ia melihat sejumlah keputusan, termasuk pemanfaatan pemain, sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh.

Selain hasil pertandingan, Binder juga menyinggung absennya penanggung jawab Timnas Indonesia U-22 dari pendampingan di Thailand. Kondisi tersebut memperkuat pentingnya penjelasan dari pihak yang berwenang.

"Kalau Erick Thohir bisa minta maaf atas kegagalan Timnas Indonesia, maka publik berhak menunggu siapa dari PSSI yang bertanggung jawab atas kegagalan SEA Games," imbuhnya.

Penulis: Fitri Apriani (Bola.net)

LATEST UPDATE