Indra Sjafri dan 68 Menit Penantian Jens Raven yang Berujung Pahit bagi Timnas Indonesia U-22

Indra Sjafri dan 68 Menit Penantian Jens Raven yang Berujung Pahit bagi Timnas Indonesia U-22
Indra Sjafri ketika memimpin Timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2025 (c) Bagaskara Lazuardi

Bola.net - Timnas Indonesia U-22 mengakhiri langkah di SEA Games 2025 dengan rasa pahit meski menutup fase grup dengan kemenangan. Keputusan taktis pelatih Indra Sjafri menjadi bahan diskusi setelah hasil akhir tak sesuai harapan.

Kemenangan 3-1 atas Myanmar di laga penentu Grup C sejatinya memberi harapan. Namun, hasil itu belum cukup membawa Timnas Indonesia U-22 melaju ke semifinal karena kalah selisih gol dari Malaysia.

Nama Jens Raven mencuat sebagai pembeda dalam pertandingan tersebut. Penyerang Bali United itu mencetak dua gol setelah masuk dari bangku cadangan pada menit ke-68.

1 dari 3 halaman

Keputusan Indra Sjafri dan Dampaknya pada Timnas Indonesia U-22

Keputusan Indra Sjafri dan Dampaknya pada Timnas Indonesia U-22

Ekspresi Jens Raven pada laga Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar di fase grup SEA Games 2025 (c) Bagaskara Lazuardi

Masuknya Jens Raven pada menit ke-68 dinilai terlambat oleh banyak pihak. Penilaian itu muncul karena dampak instan yang diberikan sang penyerang begitu berada di lapangan.

Jika dimainkan sejak awal atau awal babak kedua, peluang Indonesia menang dengan margin lebih besar terbuka. Akan tetapi, keputusan Indra Sjafri tak bisa diulang dan hasil akhir harus diterima.

Ronny Pangemanan menilai momen pergantian pemain menjadi titik krusial dalam laga tersebut. “Ada yang mengatakan juga bahwa Jens Raven telat masuk,” kata Ronny Pangemanan.

“Maksudnya, Raven harusnya masuk lebih awal, bukan Hokky Caraka yang masuk lebih dulu,” lanjutnya.

“Tapi akhirnya Indra Sjafri justru memasukkan Hokky, dan Raven terakhir,” ujar Ronny Pangemanan. “Dan Raven bisa membuktikan dan membayar kepercayaan itu dengan mencetak dua gol.”

2 dari 3 halaman

Brace Jens Raven Tak Cukup Selamatkan Timnas Indonesia U-22

Brace Jens Raven Tak Cukup Selamatkan Timnas Indonesia U-22

Jens Raven menangis usai Timnas Indonesia U-22 dipastikan gagal lolos ke semifinal SEA Games 2025. (c) Bola.net/Bagaskara Lazuardi

Dua gol Jens Raven dan satu gol Tony Firmansyah memastikan kemenangan atas Myanmar. Namun, kemenangan itu tak mampu mengubah posisi akhir klasemen grup.

Timnas Indonesia U-22 harus angkat koper karena kalah selisih gol dari Malaysia. Sebelumnya, kekalahan 0-1 dari Filipina menjadi beban yang tak terkejar di laga terakhir.

Ronny Pangemanan menganggap hasil ini sulit diterima mengingat status juara bertahan. “Bersyukur menang, oke, bagus,” ujarnya.

“Namun, sayang, sebagai juara bertahan atau pemegang medali emas dua tahun lalu di SEA Games 2023, kita out,” kata Ronny Pangemanan.

“Kita harus pulang angkat koper. Kita tersisih di fase grup,” lanjutnya.

Ia juga menyinggung target yang meleset jauh dari rencana awal. “Sesuatu yang tak bisa terbayangkan bahwa tadinya kita bisa menarik target kita harus medali emas,” ujarnya.

“Tapi jangankan itu, untuk lolos dari fase grup saja tidak bisa,” katanya.

3 dari 3 halaman

Para Pemain Timnas Indonesia U-22 Sudah Berjuang Habis-habisan

Para Pemain Timnas Indonesia U-22 Sudah Berjuang Habis-habisan

Pemain Timnas Indonesia memasuki lapangan jelang duel lawan Myanmar pada ajang SEA Games 2025 (c) Bagaskara Lazuardi

Hasil ini merupakan bahan evaluasi penting bagi tim kepelatihan ke depan. Namun, dukungan publik dinilai tetap diperlukan untuk menjaga mental para pemain muda.

Ronny Pangemanan mengingatkan agar kritik tidak berubah menjadi serangan personal. “Tidak boleh mem-bully, mencaci maki pemain,” ucapnya.

“Mereka bagaimana pun sudah berjuang, sudah habis-habisan, sudah all out di lapangan,” lanjut Ronny Pangemanan.

Ia juga menyinggung faktor persiapan yang berbeda dibanding dua tahun lalu. “Persiapan yang juga mungkin tidak seperti pada dua tahun lalu yang lebih oke,” ujarnya.

“Jadi, chemistry-nya dapat,” pungkas Ronny Pangemanan.

Disadur dari: Bola.com/Choki Sihotang/Wiwig Prayugi, 13 Desember 2025