Lima Kunci Kemenangan Garuda Jaya Atas Korsel
Editor Bolanet | 13 Oktober 2013 02:00
Dalam laga yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta ini, Skuat Garuda Jaya sukses menghempaskan jawara 12 kali di ajang AFC U-19 -Korea Selatan- dengan skor 3-2. Gol-gol kemenangan Indonesia dicetak melalui hat-trick Evan Dimas. Sementara, dua gol balasan Ksatria Taeguk, julukan Korea Selatan, diceploskan Seol Tae Su dan Suh Myeong Won.
Ada banyak faktor di balik kemenangan Skuat Garuda Jaya tersebut. Berikut beberapa hal yang kami anggap sebagai kunci kembali mengangkasanya Garuda Jaya: (den/pra)
Dominasi Lini Tengah

Trio Evan Dimas, M. Hargianto dan Zulfiandi tampil perkasa di laga ini. Tiga orang penggawa tersebut menunjukkan visi dan determinasi di atas rata-rata. Tak hanya mengawali serangan dan mengirim umpan, tiga gelandang belia Indonesia ini juga kerap turun membantu lini pertahanan.
Kekuatan Mental

Sejak menit pertama pertandingan, Timnas Indonesia memainkan permainan yang selama ini menjadi jati diri mereka. Umpan-umpan pendek, kecepatan dan agresifitas permainan sukses ditunjukkan para penggawa Garuda Jaya.
Bukan hanya dalam menyerang, dalam bertahan, lini belakang Timnas U-19 -yang dikomando Hansamu Yama Pranata- juga menunjukkan kelasnya. Meski berada dalam tekanan, mereka relatif jarang kehilangan fokus. Bahkan, meski menghadapi pemain-pemain Korea Selatan, yang dikenal garang di kotak penalti, para penggawa Timnas U-19 Indonesia tak gentar berduel satu lawan satu.
Secondline Yang Agresif

Dalam skema racikan Indra Sjafri, gol memang tak harus datang dari kaki Maldini Palli, Muchlis Hadi Ning Syaifullah atau Ilham Udin Armaiyn. Menurut Indra, gol bisa datang dari mana saja.
Di pertandingan ini omongan Indra Sjafri terbukti dengan gamblang. Dengan skema yang kerap dilatihkan, winger (Ilham atau Maldini) menusuk sampai sejajar garis out kemudian memberi umpan tarik ke secondline, Evan yang munculdari lini kedua melepas sepakan akurat yang tiga kali membobol gawang Korea Selatan.
Bukan hanya Evan yang menjadi aktor utama di lini tengah Indonesia. Tandemnya, Hargianto dan Zulfiandi juga tampil luar biasa. Beberapa kali sepakan dan pergerakan mereka mengancam gawang Korea Selatan.
Evan Dimas

Permainan Evan di laga ini sangat dominan. Menurut salah satu situs statistik sepakbola, akurasi umpan pemain kelahiran 13 Maret 1995 ini mencapai lebih dari 83%. Sementara, untuk urusan akurasi tembakan ke gawang, Evan mencatat prosentase sebesar 75%.
Selain unggul masalah kuantitas, kualitas umpan Evan Dimas juga menunjukkan visi yang tajam dari pemain yang juga bisa diposisikan sebagai penyerang lubang ini. Dia mampu melihat celah di lini belakang Korea Selatan dan mengirim umpan ke rekan-rekannya yang siap mengeksploitasi celah tersebut.
Di pertandingan ini, Evan juga mampu membuat para penggawa Korea Selatan frustasi. Terbukti, beberapa kali barisan belakang Ksatria Taeguk melanggar Kapten Garuda Jaya ini.
Faktor Indra Sjafri

Melawan Korea Selatan -yang notabene raksasa sepakbola Asia- Indra tak gentar. Urang awak ini justru menebarkan optimismenya bahwa Skuat Garuda Jaya bakal mempecundangi Ksatria Taeguk.
Optimisme yang disebarkan Indra Sjafri menular pada anak asuhnya. Para penggawa Garuda Jaya bermain tak kenal jeri. Umpan-umpan pendek dan permainan cepat -yang menjadi ciri khas mereka- dipertunjukkan dengan sempurna oleh penggawa Timnas U-19. Tak ada demam panggung yang nampak meski lawan mereka bukan tim kacangan. Korea Selatan telah 12 kali menjuarai ajang AFC U-19 ini.
Indra Sjafri bisa dikatakan faktor kunci di balik kemenangan Skuat Garuda Jaya ini. Tak salah jika Pelatih Korea Selatan, Kim Sang Ho, melontarkan pujian khusus bagi Indra Sjafri.
Pemain terbaik dari tim pemenang? Pelatih mereka (Indra Sjafri, red), puji Kim, usai anak asuhnya dikalahkan Garuda Jaya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56











