PSSI Petik Pelajaran dari Kasus Ezra Walian
Dimas Ardi Prasetya | 28 Maret 2019 18:26
Bola.net - - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, mengaku banyak mengambil pelajaran dari kasus tidak bisa dimainkannya Ezra Walian untuk Timnas Indonesia U-23.
Sebelumnya, Ezra dilarang FIFA untuk memperkuat Timnas Indonesia U-23 di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020. Belakangan diketahui bahwa Ezra tercatat pernah berseragam Timnas Belanda U-15, U-16, dan U-17, sebelum berganti kewarganegaraan Indonesia pada Mei 2017.
PSSI sendiri tidak tahu-menahu tentang fakta bahwa penyerang berusia 20 tahun ini pernah memperkuat Timnas Belanda di level junior. Fakta itu baru diketahui setelah FA Belanda (KNVB) mengirimkan surat kepada PSSI terkait catatan penampilan sang striker di pentas internasional.
Cek dan Ricek
Ratu Tisha kemudian mengaku pihaknya banyak mengambil pelajaran dari kasus naturalisasi Ezra ini. Utamanya, melakukan cek dan ricek terhadap sang pemain dan agennya, serta memahami karier masa remaja pemain bersangkutan.
"Sebenarnya yang pertama keterbukaan terhadap agen dan pemain pada PSSI. Dalam CV (Curriculum Vitae) Ezra, kami tidak menerima Ezra bermain kompetisi resmi U-17," ujar Tisha.
"Oleh karena itu, pelajaran yang paling penting untuk PSSI adalah mengesahkan regulasi perantara atau regulasi mengatur intermediaris agar segala kelengkapan sejak awal terjaga," sambungnya.
Yang dimaksud kompetisi resmi oleh Tisha adalah Ezra pernah membela Timnas Belanda U-17 pada Kualifikasi Piala Eropa U-17 2014. Saat itu ia bermain menghadapi Georgia dan San Marino, pada tahun 2013.
"Kami tidak bisa menyalahkan agen juga. Mungkin saat itu, belum ada data yang belum diterima atau ada kekurangan. Namun, saat itu intermediaris menyatakan belum ada data yang masuk ke PSSI terkait keikutsertaan Ezra di Timnas Belanda U-17 dan baru diketahui saat apply di AFC," kata Tisha.
Efek Sanksi FIFA
Tisha juga menyebut hal ini bisa terjadi karena dampak adanya sanksi pembekuan PSSI dari FIFA sebelumnya. Ia pun mengatakan pihak federasi kini harus berbenah lebih baik lagi.
"Efek suspensi yang dialami PSSI nyatanya tidak berdampak singkat, tidak setahun dua tahun. Tapi, efeknya panjang dan banyak pembenahan regulasi yang kami lakukan. Salah satunya adalah regulasi pemain, perpindahan transfer pemain di domestik, di youth menuju elite, dari elite menuju ke atasnya lagi," imbuh Tisha.
"Seluruh pihak harus mengecek, baik dari PSSI, agen juga. Harus sama-sama terbuka untuk saling cek. Makanya harus ada regulasi perantara," pungkasnya.
Sumber: Bola.com
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58 -
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:19 -
PSV vs Napoli: Malam Mengerikan di Philips Stadium
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:03
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04