Psywar! Malaysia Terang-terangan Puji Timnas Indonesia U-23 Favorit Juara

Richard Andreas | 21 Juli 2025 11:10
Psywar! Malaysia Terang-terangan Puji Timnas Indonesia U-23 Favorit Juara
Nafuzi Zain saat bertugas sebagai pelatih Malaysia di Piala AFF U-23 2025 (c) Abdul Aziz

Bola.net - Nafuzi Zain tengah memainkan permainan psikologi tingkat tinggi menjelang showdown melawan Indonesia U-23. Pelatih timnas Malaysia U-23 secara terang-terangan mengangkat Indonesia sebagai kandidat terkuat juara Piala AFF U-23 2025.

Pujian ini bukan sekadar penghormatan sportif biasa. Di balik pernyataan diplomatisnya, tersimpan strategi psikologis yang terkalkulasi dengan matang untuk menggeser beban ekspektasi dari pundak anak asuhnya.

Advertisement

Dengan menempatkan Garuda Muda sebagai favorit utama, Malaysia secara cerdik memposisikan diri sebagai underdog. Langkah ini memungkinkan timnya bermain dengan mental yang lebih rileks di kandang lawan.

Tekanan publikasi dan tuntutan hasil justru dialihkan kepada Timnas Indonesia U-23 sebagai tuan rumah. Jutaan pasang mata suporter di Stadion Gelora Bung Karno kini menjadi beban psikologis tambahan bagi skuat Gerald Vanenburg.

1 dari 3 halaman

Taktik Mengalihkan Sorotan ke Rival

Deklarasi Nafuzi bahwa "Indonesia adalah favorit untuk memenangkan turnamen ini karena mereka bermain di kandang sendiri" mengandung dua dimensi keuntungan. Pertama, Malaysia berhasil membebaskan diri dari label tim unggulan dengan segala ekspektasinya.

Kedua, publik Indonesia otomatis menaruh harapan yang lebih besar kepada timnas sendiri. Strategi ini secara halus mentransfer tekanan performa dari Malaysia ke pundak Indonesia sebagai tuan rumah.

Pendekatan psikologis ini juga meringankan beban mental para pemain Malaysia. Mereka bisa fokus pada target realistis seperti lolos semifinal tanpa dihantui keharusan tampil sempurna.

"Kami bersiap untuk menghadapi tantangan apa pun ... target awal kami untuk lolos ke semifinal," ujar Nafuzi dengan nada rendah hati yang terkesan spontan namun sebenarnya telah diperhitungkan.

2 dari 3 halaman

Memanfaatkan Pedang Bermata Dua Atmosfer GBK

Memanfaatkan Pedang Bermata Dua Atmosfer GBK

Starting XI Timnas Indonesia U-23 lawan Filipina U-23 di SUGBK, Jumat (18/07/2025). (c) Bola.net/M. Iqbal Ichsan

Atmosfer elektrik Stadion Gelora Bung Karno memang memberikan energi ekstra bagi Indonesia. Namun, Nafuzi dengan jeli melihat sisi negatif dari dukungan masif ini bagi tim tuan rumah.

Tekanan untuk tampil memukau di hadapan puluhan ribu suporter bisa menjadi boomerang. Malaysia berharap intensitas ekspektasi publik justru akan menggangu konsentrasi pemain Indonesia.

Nafuzi mengakui superioritas Indonesia dari segi kualitas dan dukungan suporter, namun menegaskan timnya siap mental menghadapi tantangan berat. "Perbandingan dengan pemain kami, agak jauh berbeda. Kebanyakan pemain Indonesia adalah pemain Liga 1 yang begitu matang, berpengalaman, dan elite," akunya.

Pengakuan ini seolah merendahkan posisi Malaysia, padahal sebenarnya sedang membangun narasi underdog yang menguntungkan.

3 dari 3 halaman

Persiapan Sistematis di Balik Topeng Rendah Hati

Malaysia tidak main-main dalam persiapan turnamen ini meski tampak merendah di media. Pemusatan latihan dimulai sejak awal Juli dengan program yang terstruktur dan intensif.

Serangkaian laga uji coba melawan klub-klub Liga Super Malaysia seperti Melaka FC, Negeri Sembilan FC, dan PDRM FC telah digelar. Tujuannya jelas: Membangun chemistry tim dan mentalitas bertanding yang solid.

Persiapan matang ini kontras dengan retorika publik yang menempatkan Malaysia sebagai tim dengan ekspektasi rendah. Nafuzi sebenarnya sedang mempersiapkan surprise package untuk mengejutkan Indonesia.

Strategi berlapis ini menunjukkan kedewasaan taktis pelatih Malaysia. Mereka tidak hanya bersiap dari segi teknis dan fisik, namun juga perang psikologi yang tidak kalah penting dalam pertandingan besar.

LATEST UPDATE