Rekam Jejak Jairo Riedewald, Gelandang Dambaan Timnas Indonesia yang Susah Dinaturalisasi
Fitri Apriani | 25 Februari 2025 12:31
Bola.net - Jairo Riedewald, gelandang asal Belanda yang kini membela Royal Antwerp FC, tengah menjadi sorotan karena potensi naturalisasinya untuk memperkuat Timnas Indonesia. Meskipun memiliki rekam jejak yang mengesankan, perjalanan Riedewald untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tidaklah mudah. Proses ini menghadapi berbagai kendala, terutama terkait regulasi FIFA.
Riedewald memulai karier sepak bolanya di akademi Ajax Amsterdam, di mana ia berkembang di tengah perdebatan filosofi sepak bola Johan Cruyff dan Louis van Gaal. Setelah meniti karier di Ajax dengan lebih dari 60 penampilan, ia melanjutkan perjalanan di Crystal Palace sebelum kini berkarier di Liga Belgia bersama Royal Antwerp FC. Namun, performanya belakangan ini mengalami penurunan.
Selama karier internasionalnya, Riedewald pernah membela Timnas Belanda sebanyak tiga kali pada tahun 2015 dalam Kualifikasi Piala Eropa 2016. Hal ini menjadi salah satu kendala utama dalam proses naturalisasinya, mengingat regulasi FIFA yang ketat terkait pemain yang pernah membela tim nasional negara lain. PSSI harus berhati-hati agar tidak melanggar aturan yang ada.
Rekam Jejak Karier Jairo Riedewald
Jairo Riedewald lahir pada 1996 dan memulai karier sepak bolanya di akademi Ajax Amsterdam. Ia dikenal sebagai pemain yang memiliki kemampuan teknis yang baik dan visi permainan yang tajam. Setelah menonjol di akademi, ia berhasil menembus tim senior Ajax dan tampil lebih dari 60 kali.
Setelah itu, Riedewald pindah ke Crystal Palace di Liga Inggris, di mana ia melanjutkan kariernya. Namun, saat ini ia bermain di Royal Antwerp FC di Liga Belgia. Meskipun memiliki pengalaman yang cukup, performanya belakangan ini tidak sebaik saat ia pertama kali merintis karier.
“Saya sudah berbicara dengannya dan berusaha meyakinkannya untuk dinaturalisasi secepatnya,” ungkap Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, yang menunjukkan ketertarikan untuk memanggil Riedewald ke dalam skuad Garuda.
Kendala dalam Proses Naturalisasi
Proses naturalisasi Jairo Riedewald menghadapi beberapa kendala yang cukup signifikan. PSSI harus memastikan semua dokumen tersebut terpenuhi agar proses naturalisasi dapat berjalan lancar.
Selain itu, sejarahnya yang pernah membela Timnas Belanda menjadi hambatan utama. FIFA memiliki regulasi ketat terkait perpindahan federasi pemain yang pernah membela tim nasional negara lain. Hal ini membuat PSSI harus berhati-hati agar tidak melanggar aturan yang berlaku.
Proses naturalisasi pemain yang pernah membela tim nasional negara lain biasanya sangat rumit dan memakan waktu yang lama, bahkan bisa mencapai satu tahun. Oleh karena itu, PSSI saat ini sedang mencari alternatif pemain lain untuk memperkuat tim.
Status Terkini dan Harapan untuk Masa Depan
Per 25 Februari 2025, proses naturalisasi Jairo Riedewald ditunda karena masalah administrasi yang belum lengkap. Kemungkinan besar, ia tidak akan membela Timnas Indonesia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada bulan Maret dan Juni 2025.
PSSI kini sedang berupaya menaturalisasi pemain lain seperti Joey Pelupessy, yang lebih memungkinkan untuk memperkuat tim sebelum melawan Australia dan Bahrain. Pelupessy, yang memiliki darah Maluku, diklaim sudah bersedia untuk bergabung dengan skuad Garuda.
"Untuk Jairo, Pak Erick menyampaikan bahwa paperwork ada yang belum bisa, daripada bisa bermasalah di kemudian hari. Jadi memang diputuskan tidak diproses dahulu," ujar Menpora kepada wartawan.
Situasi ini menunjukkan kompleksitas dalam proses naturalisasi pemain sepak bola dan pentingnya memenuhi semua persyaratan administrasi serta regulasi FIFA. Meskipun Riedewald memiliki potensi besar untuk memperkuat Timnas Indonesia, tantangan yang dihadapinya cukup signifikan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17 -
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:02 -
Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23
Tim Nasional 6 September 2025, 16:52 -
Pelatih Timnas Lebanon Tak Asing dengan Sepak Bola Indonesia, Kok Bisa?
Tim Nasional 6 September 2025, 16:46
LATEST UPDATE
-
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 6 September 2025, 21:36 -
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24