Terlalu Ofensif? Analisis Kesalahan Taktik Indonesia Saat Dibekuk China
Richard Andreas | 16 Oktober 2024 03:30
Bola.net - Kekalahan Timnas Indonesia dari China dengan skor 1-2 di Kualifikasi Piala Dunia 2026 mengundang sorotan besar. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Qingdao Youth Football ini menjadi momen krusial bagi kedua tim yang bersaing di Grup C.
Timnas Indonesia, yang sebelumnya meraih hasil imbang melawan Bahrain, menghadapi tekanan untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen. Dalam pertandingan ini, pasukan Shin Tae-yong memulai dengan formasi defensif 5-4-1, berusaha mengatasi serangan cepat tim tuan rumah.
Meskipun terlihat defensif, gaya permainan Indonesia cenderung lebih agresif-ofensif, dan justru kesulitan sendiri karena itu. Gol pertama China dicetak oleh Behram Abduweli di menit ke-21, diikuti oleh gol kedua dari Yuning Zhang yang memanfaatkan counter-attack pada menit ke-44.
Indonesia baru bisa memperkecil ketertinggalan lewat gol Thom Haye di menit ke-86, namun tidak cukup untuk menyamakan kedudukan. Melihat jalannya pertandingan, permainan yang terlalu terbuka justru menyulitkan Timnas Indonesia sendiri.
1. Formasi dan Taktik yang Dipilih
Shin Tae-yong mengubah susunan pemain dan strategi dari laga sebelumnya melawan Bahrain, ketika Indonesia bermain lebih defensif dan pragmatis. Namun, saat melawan China, meskipun formasi yang digunakan tampak defensif, tim justru memberikan ruang yang cukup bagi lawan untuk mengembangkan serangan.
Pada babak pertama, Indonesia kebobolan dua gol. Gol pertama lewat kesalahan lini belakang, gol kedua lewat serangan balik cepat, yang menunjukkan ketidakmampuan tim dalam mengatur posisi dan menjaga lini belakang ketika berusaha melancarkan serangan.
Timnas Indonesia terlalu agresif, dampaknya justru lengah di lini belakang. Selain itu, permainan agresif juga tidak diikuti dengan lini serang yang efektif.
2. Kurangnya Komunikasi di Lini Belakang
Satu kesalahan krusial yang terjadi dalam pertandingan ini adalah kurangnya komunikasi antara para pemain di lini belakang. Pemain Indonesia terlihat sering terjebak dalam posisi yang tidak menguntungkan, terutama saat menghadapi serangan balik cepat dari China.
Ketidakpaduan ini memberikan kesempatan bagi lawan untuk mengeksploitasi celah dan mencetak gol dengan relatif mudah. Dan salah satu alasan tim tidak bermain padu mungkin karena starting XI yang terus berubah.
3. Pola Permainan yang Terlalu Agresif
Meskipun tujuan dari pendekatan ofensif adalah untuk menekan lawan, Indonesia tampaknya tidak bisa mengimbangi intensitas pertandingan yang dibutuhkan. Para pemain berusaha terlalu keras untuk menyerang tanpa memperhatikan keseimbangan tim, sehingga ketika bola hilang, mereka kesulitan kembali ke posisi bertahan.
Hal ini memberi China peluang untuk melakukan serangan balik, yang berujung pada kebobolan gol. Agresivitas tanpa kontrol menjadi salah satu penyebab utama Timnas Indonesia kesulitan bermain menghadapi tuan rumah China tadi.
4. Reaksi Terhadap Tekanan
Selama pertandingan, Indonesia terlihat kesulitan dalam mengatasi tekanan yang diberikan oleh tim China. Taktik permainan yang tidak terencana dan tergesa-gesa menyebabkan pemain Indonesia melakukan kesalahan teknis, seperti kehilangan bola di area berbahaya.
Situasi ini menciptakan lebih banyak peluang bagi China, yang akhirnya memanfaatkan situasi tersebut untuk mencetak gol.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kabar Buruk Timnas Indonesia: Emil Audero Mendadak Cedera, Krisis Kiper Menghantui
Tim Nasional 28 September 2025, 05:14 -
Tanpa Kiper Timnas Indonesia Emil Audero, Cremonese Tahan Imbang Como
Tim Nasional 27 September 2025, 22:57
LATEST UPDATE
-
Usai Tekuk Napoli, Allegri Ingatkan AC Milan: Target Liga Champions Butuh 64 Poin!
Liga Italia 30 September 2025, 02:15 -
Liverpool Punya Calon Superstar Baru yang Mirip Kylian Mbappe, Siapa tuh?
Liga Inggris 29 September 2025, 23:57 -
Barcelona Menang Lawan Sociedad, Tapi Mainnya Bikin Emosi Jules Kounde
Liga Spanyol 29 September 2025, 23:01 -
Jurgen Klopp Bakal Comeback ke Dunia Kepelatihan di Arab Saudi?
Asia 29 September 2025, 22:55 -
Legenda MU Sudah Gedeg, Kecam Macetnya Setan Merah di Era Ruben Amorim
Liga Inggris 29 September 2025, 22:38 -
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 30 September - 2 Oktober 2025
Liga Champions 29 September 2025, 22:04 -
Luka Modric Bongkar Rahasia Terus Tampil Gacor di Usia 40, Bukan Soal Fisik Semata
Liga Italia 29 September 2025, 21:48 -
Kisah Tragis Rodri: Dari Pemenang Ballon d'Or hingga Digerogoti Cedera Lutut Kambuhan
Liga Inggris 29 September 2025, 21:35 -
Milan Sikat Napoli, Rossoneri Musim Ini Lebih Baik Dari Musim Lalu
Liga Italia 29 September 2025, 20:35 -
Christian Pulisic: Kapten Amerika AC Milan yang Membuat San Siro Jatuh Hati Padanya
Liga Italia 29 September 2025, 20:24 -
Xavi Hernandez Nyatakan Diri Siap Gantikan Ruben Amorim di Manchester United
Liga Inggris 29 September 2025, 19:42
LATEST EDITORIAL
-
3 Alternatif William Saliba yang Layak Dipertimbangkan Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 15:55 -
3 Alasan Kuat Manchester United Harus Lepas Ruben Amorim Sekarang Juga
Editorial 29 September 2025, 12:36 -
5 Pelatih yang Berpeluang Besar Gantikan Ruben Amorim di MU
Editorial 29 September 2025, 12:12 -
Carvajal dan Trent Cedera, Ini 5 Pemain yang Bisa Jadi Solusi Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 11:25 -
4 Bek Gratis yang Bisa Didatangkan Liverpool Setelah Giovanni Leoni Cedera ACL
Editorial 26 September 2025, 16:54