5 Pelajaran Celtic vs AC Milan: Dicari, Lawan yang Bisa Kalahkan Rossoneri
Asad Arifin | 23 Oktober 2020 08:01
Bola.net - AC Milan meraih kemenangan penting saat berjumpa Celtic pada matchday pertama Grup H Liga Europa, Jumat (23/10/2020) dini hari WIB. Pada laga di Celtic Park, Milan menang dengan skor 1-3.
Milan kini meraih tiga poin dan berada di posisi kedua Grup H. Milan hanya kalah selisih gol dari Lille yang meraih kemenangan dengan skor 4-1 atas Sparta Praha di laga lainnya.
Pada laga melawan Celtic, Milan tampil dominan sejak menit awal. Milan unggul dua gol di babak pertama, melalui sundulan Rade Krunic di menit ke-14 dan sepakan Brahim Diaz di menit ke-42.
Celtic memberi perlawanan di babak kedua. Celtic mendapat satu gol balasan dari Mohamed Elyounoussi di menit ke-76. Namun, Milan mengakhiri perlawanan Celtic lewat gol Jens Petter Hauge di menit ke-90+2.
Lantas, pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari duel Celtic vs AC Milan? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Sandro Tonali Belum Maksimal
Fans AC Milan punya harapan besar pada Sandro Tonali, pemain yang didatangkan usai tampil apik di Brescia. Mendapat julukan The Next Andrea Pirlo, Sandro Tonali justru belum tampil maksimal untuk Milan.
Sandro Tonali dimainkan secara penuh pada laga melawan Celtic. Akan tetapi, dia tidak memberi banyak efek penting bagi permainan Milan. Pemain 20 tahun tenggelam oleh aksi Rade Krunic.
WhoScored memberi nilai 6.6 untuk aksi Sandro Tonali di laga melawan Celtic. Nilai itu menjadi yang paling rendah jika dibanding pemain Milan lainnya, kecuali Gigi Donnarumma.
Rotasi Stefano Pioli
Stefano Pioli melakukan sejumlah rotasi pada laga melawan Celtic, jika dibanding dengan laga kontra Inter Milan. Tidak ada nama Hakan Calhanoglu, Ismael Benncaer, dan Rafael Leao dalam daftar pemain inti laga melawan Celtic.
Stefano Pioli memainkan Rade Krunic, Diogo Dalot, Sandro Tonalli, Brahim Diaz, dan Samu Castillejo sejak menit awal. Mereka tampil cukup bagus sebagai sebuah tim.
Melihat permainan Milan saat lawan Celtic, Stefano Pioli nampaknya bisa cukup tenang menatap musim 2020/2021. Sebab, jika tidak ada badai cedera atau hal buruk lain, dia punya skuad yang cukup bagus dan dalam di semua lini.
Potensi Jens Petter Hauge
Ketergantungan AC Milan pada sosok Zlatan Ibrahimovic sangat tinggi. Pemain asal Swedia itu menjadi tumpuan utama di lini depan. Dia menjadi mesin gol sekaligus jiwa dari skuad Milan.
Namun, laga melawan Celtic menjadi bukti bahwa Milan punya opsi lain di lini depan. Selain Rafael Leao, Milan juga masih punya Jens Petter Hauge yang bisa diandalkan untuk mengisi lini depan.
Pemain 21 tahun mencetak satu gol ke gawang Celtic. Ini adalah gol pertama Jens Petter Hauge di Milan. Dia adalah pemain terakhir yang dibeli Milan di bursa transfer dan keputusan membelinya terbukti tepat.
Rekor Tak Terkalahkan
AC Milan seperti lupa rasanya kalah. Bagaimana tidak, sejak sepak bola kembali dimulai di tengah pandemi, Juni lalu, AC Milan tidak pernah kalah. Sudah 20 laga beruntun Milan tidak pernah kalah.
AC Milan hanya gagal menang pada empat laga. Sedangkan, 16 laga lainnya berakhir dilalui dengan kemenangan. Catatan tidak pernah kalah ini dicapai AC Milan pada semua kompetisi.
Setelah 20 laga tanpa kalah ini, Milan akan berjumpa Roma di lanjutan Serie A.
Sudah Siap Juara?
AC Milan menunjukkan performa yang luar biasa. Walau materi pemain tidak mewah, tetapi Rossoneri kini diniali bisa bersaing untuk meraih gelar. Lantas, apa kata Stefano Pioli tentang potensi timnya meraih gelar?
"Kami ambisius, tetapi juga tidak boleh tergesa-gesa atau mencoba mengambil jalan pintas untuk sampai ke sana," ucap Pioli.
"Kami terus mengerjakan setiap detail, teknis, taktis, fisik, diet, dan mungkin meningkatkan opsi lebih lanjut pada Januari atau musim depan. Kami harus fokus pada perjalanan kami," sambungnya.
Sumber: Berbagi Sumber
Baca Ini Juga:
- El Clasico, dari Dekade ke Dekade: 10 Momen Bersejarah dari Pertandingan Terbesar di Tingkat Klub
- 5 Gol Paling Mengesankan yang Dicetak Mesut Ozil untuk Arsenal
- 5 Pemain Kunci Arsenal untuk Bungkam Rapid Vienna di Liga Europa
- 5 Pemain Kunci Tottenham untuk Kalahkan LASK di Liga Europa
- El Clasico dan Tragedi Kepala Babi untuk Sang 'Pengkhianat' Luis Figo
- Profil: Mateus Tete yang Menjadi Mimpi Buruk Real Madrid dan Hasrat Gabung Barcelona
- Pertanyaan untuk Arsenal: Sebenarnya Apa Salah Mesut Ozil?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:25 -
Prediksi FC Copenhagen vs Borussia Dortmund 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 22:59 -
Prediksi Barcelona vs Olympiakos 21 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 22:29 -
Prediksi Newcastle vs Benfica 22 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 20:17
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02 -
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04