Liga Europa, Satu Peluru Terakhir Tottenham
Gia Yuda Pradana | 1 Mei 2025 17:55
Bola.net - Langit London tampak suram saat Tottenham melangkah ke rumput hijau yang menjadi saksi jatuh bangunnya ambisi. Setelah dibantai Liverpool empat hari sebelumnya, luka itu belum benar-benar kering. Namun, di Tottenham Hotspur Stadium, harapan justru kembali menyala.
Laga kontra Bodo Glimt di semifinal Liga Europa menjadi lebih dari sekadar pertandingan. Ini adalah titik temu antara harapan dan keputusasaan, antara sejarah dan kemungkinan baru. Tottenham, yang haus gelar sejak 2008, melihat kompetisi ini sebagai penyelamat musim mereka.
Ange Postecoglou tak hanya membawa taktik, tapi juga tekad untuk mengubah nasib klub. Dalam sorotan malam Eropa, pria Australia itu berdiri sebagai nahkoda dari kapal yang sempat limbung. Kini, dia dan Tottenham bertaruh pada satu peluru terakhir: Liga Europa.
Luka Anfield, Harapan Eropa
Tak ada yang mudah bagi Tottenham musim ini. Kekalahan 1-5 dari Liverpool di Anfield memperpanjang derita menjadi tiga kekalahan beruntun di Premier League. Gol cepat Dominic Solanke pun tak cukup membendung gelombang merah yang menggulung.
Di klasemen, Spurs tertahan di peringkat ke-16. Mereka hanya unggul tipis dari jurang degradasi, terbantu performa buruk tim promosi. Namun, dari reruntuhan itulah, fokus diarahkan pada satu hal yang tersisa: Eropa.
Postecoglou tahu caranya membalikkan musim dari keterpurukan. Di Brisbane Roar, Yokohama F. Marinos, dan Celtic, dia menulis kisah kebangkitan. Kini, giliran Tottenham yang mencoba ditarik keluar dari gelap dengan tinta Liga Europa.
Benteng Kandang dan Tamu Penuh Kejutan
Tottenham tak terkalahkan di enam laga kandang Liga Europa musim ini. Kemenangan atas Qarabag dan AZ Alkmaar menjadi bukti bahwa kandang adalah kekuatan yang bisa diandalkan. Stadion megah itu kini dipanggil lagi untuk menjadi benteng harapan.
Namun, Bodo Glimt bukan tamu biasa. Klub asal Norwegia itu telah menciptakan kejutan demi kejutan sejak menjuarai Eliteserien pertama mereka empat tahun lalu. Mereka adalah wakil Skandinavia pertama yang menembus semifinal kompetisi UEFA.
Tim asuhan Kjetil Knutsen datang dengan bekal tak terkalahkan dalam empat laga terakhir di liga. Kemenangan 3-0 atas KFUM Oslo jadi pemanasan sempurna sebelum terbang ke London. Mereka bukan datang untuk sekadar menikmati suasana.
Ketajaman Hogh dan Masalah Cedera
Kasper Waarts Hogh menjadi nama yang layak diwaspadai. Penyerang asal Denmark ini mencetak tujuh gol di Liga Europa dan tengah berada dalam performa terbaik. Dua gol dari bangku cadangan di liga terakhir jadi pengingat ancamannya.
Namun, Bodo Glimt tak datang tanpa masalah. Absennya tiga pemain inti — Helmersen, Berg, dan Evjen — karena skorsing jadi pukulan telak. Ditambah cedera Odin Bjortuft, lini belakang mereka terlihat rapuh.
Sejarah pun tak memihak Bodo Glimt dalam duel lawan tim Inggris. Dari tiga pertemuan sebelumnya, semuanya berakhir dengan kekalahan. Akan tetapi, kisah mereka melawan Manchester United, yang berakhir 2-3 di Old Trafford, menunjukkan bahwa kejutan bukan mustahil.
Pasukan Inti Kembali
Postecoglou menyimpan banyak tenaga di Anfield dan kini bersiap menurunkannya. Micky van de Ven dan Cristian Romero akan kembali mengisi jantung pertahanan. Keduanya akan jadi tembok pertama dalam misi menjaga mimpi tetap hidup.
Rodrigo Bentancur pun kembali mengisi lini tengah. Perannya yang hilang di Anfield akan sangat dibutuhkan menghadapi gelombang serangan cepat tim tamu. Sementara itu, kondisi Heung-min Son masih dipantau, dengan harapan bisa tampil di leg kedua.
Tottenham kehilangan Radu Dragusin dan tak bisa menurunkan Werner serta Kinsky karena regulasi skuad. Namun, inti kekuatan mereka tetap tersedia. Di hadapan ribuan suporter, tak ada alasan untuk tidak tampil habis-habisan.
Malam Penentu, tapi Belum Penghabisan
Tottenham datang sebagai favorit, tapi Bodo Glimt membawa mimpi besar dari utara. Ini bukan sekadar semifinal, tapi panggung pertarungan antara tekad dua dunia sepak bola yang berbeda. Siapa pun yang goyah, akan segera ditelan malam.
Laga ini bukan soal nama besar. Ini soal kesiapan menghadapi momen yang bisa mengubah sejarah klub. Satu tim ingin menebus kegagalan domestik, satu lagi ingin melanjutkan kisah ajaib dari tanah es.
Di London, jalan menuju Bilbao akan mulai terbuka. Namun, belum akan ada keputusan malam ini. Yang ada hanyalah sinyal, siapa yang lebih layak untuk terus bermimpi.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34
LATEST UPDATE
-
Andre Onana OTW Tinggalkan Man United, Sepakat Merapat ke Trabzonspor
Liga Inggris 8 September 2025, 01:41 -
Man of the Match Lithuania vs Belanda: Memphis Depay
Piala Dunia 8 September 2025, 01:30 -
Bad News untuk Arsenal, William Saliba Harus Absen hingga Sebulan
Liga Inggris 8 September 2025, 00:47 -
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40 -
Kisah 20 Tahun Presnel Kimpembe di PSG Resmi Berakhir
Liga Eropa Lain 7 September 2025, 22:22 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27 -
Hasil Balapan Formula 1 GP Italia 2025: Max Verstappen Kalahkan Duet McLaren
Otomotif 7 September 2025, 21:22
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24