Manuel Pellegrini, Pelatih Real Betis dengan Gelar Insinyur Teknik Sipil
Asad Arifin | 28 Mei 2025 08:56
Bola.net - Manuel Pellegrini harum di langit biru Manchester. Kini, di usia senja, pelatih berjuluk El Ingeniero itu kembali mencuri perhatian. Ia sukses membawa Real Betis melaju ke final UEFA Conference League 2024/2025, sebuah pencapaian gemilang.
Prestasi ini bukan sekadar keberhasilan biasa. Ini adalah pernyataan tegas bahwa pelatih asal Chile itu masih relevan di level tertinggi. Pellegrini tengah menapaki babak baru dalam karier kepelatihannya yang panjang dan penuh warna. Bersama Betis, ia berpeluang menorehkan tinta emas dalam sejarah klub.
Julukan El Ingeniero bukan hanya tempelan semata. Pellegrini memang berlatar belakang teknik sipil, dan pendekatan ilmiahnya tercermin jelas dalam filosofi sepak bolanya: sistematis, terstruktur, dan penuh perhitungan.
Tak seperti banyak pelatih yang gemar berteriak di pinggir lapangan, Pellegrini justru dikenal karena ketenangannya. Dari sikap itu, ia mendapatkan rasa hormat dari para pemain dan rekan sejawat. Di ruang ganti, ia bukan sosok diktator, melainkan pemimpin yang membimbing dengan tenang namun tegas.
“Pellegrini mirip Arsene Wenger. Ia bisa marah jika kepercayaannya dikhianati. Tapi di luar itu, dia sangat tenang,” ujar mantan anak asuhnya, Samir Nasri, kepada BBC Sport beberapa waktu lalu.
Karier Panjang Si Arsitek Sepak Bola
Pellegrini telah menjelajahi berbagai benua sepanjang kariernya. Ia memulai kiprahnya di negara asal, Chile, melatih tim-tim seperti Universidad de Chile, Palestino, dan Universidad Catolica. Lalu ia berkelana ke Ekuador dan sukses membawa LDU Quito menjadi juara liga.
Kariernya berlanjut ke Argentina, menangani San Lorenzo dan River Plate, dua klub besar yang ia bawa bersaing di papan atas. Pencapaian inilah yang mulai membuka mata dunia terhadap potensinya.
Tahun 2004 menjadi titik awal petualangannya di Eropa. Bersama Villarreal, ia membangun tim yang solid dan sempat menembus semifinal Liga Champions 2005/2006. Ia kemudian dipercaya menangani Real Madrid, meski hanya semusim. Setelah itu, ia mencetak sejarah bersama Malaga, membawa klub tersebut ke perempat final Liga Champions 2012/2013.
Namun, puncak karier Pellegrini tercatat di Inggris. Ia mengantar Manchester City menjuarai Premier League 2013/2014 dengan permainan menyerang nan atraktif. Media Inggris, The Daily Telegraph, bahkan menyebut sepak bola racikannya sebagai “perayaan geometri yang indah”.
Usai petualangan di Tiongkok dan sempat kembali ke Inggris melatih West Ham, Pellegrini bergabung dengan Real Betis pada 2020. Di sinilah ia membangun proyek jangka panjang yang mulai menunjukkan hasil nyata.
Kebangkitan Betis di Bawah Pellegrini
Kedatangan Pellegrini mengubah wajah Real Betis. Dari tim papan tengah yang inkonsisten, Betis menjelma menjadi penantang serius di La Liga dan kompetisi Eropa. Puncaknya terjadi pada musim 2021/2022, saat mereka menjuarai Copa del Rey, gelar mayor pertama dalam hampir 20 tahun.
Kini, Betis kembali mencetak sejarah. Di musim 2024/2025, mereka berhasil menembus final UEFA Conference League. Sebuah pencapaian besar yang mempertegas status Pellegrini sebagai pelatih kelas dunia.
Ia membentuk skuad seimbang dengan memadukan pemain muda potensial dan pemain senior yang sarat pengalaman. Gaya bermain Betis yang menyerang, cair, dan dinamis menjadi cerminan filosofi sepak bola Pellegrini yang selalu mengedepankan kolektivitas dan presisi.
Manuel Pellegrini membuktikan bahwa umur bukan penghalang untuk terus berprestasi. Bersama Real Betis, ia kembali menorehkan namanya di panggung sepak bola Eropa.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the Match Juventus vs AS Roma: Francisco Conceicao
Liga Italia 21 Desember 2025, 05:34
-
Man of the Match Real Madrid vs Sevilla: Jude Bellingham
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 05:21
-
Hasil Everton vs Arsenal: Meriam London Amankan Tiga Poin Berkat Penalti Viktor Gyokeres
Liga Inggris 21 Desember 2025, 05:11
-
Hasil Juventus vs Roma: Gol Conceicao dan Openda Antarkan Tiga Poin
Liga Italia 21 Desember 2025, 04:47
LATEST UPDATE
-
Rapor Pemain Real Madrid vs Sevilla: Bellingham Bersinar, Mbappe Penentu Kemenangan
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 06:01
-
Rekap Hasil La Liga Tadi Malam: Real Madrid Lagi-Lagi Menang, Barcelona Wajib Waspada
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 05:55
-
Man of the Match Juventus vs AS Roma: Francisco Conceicao
Liga Italia 21 Desember 2025, 05:34
-
Man of the Match Real Madrid vs Sevilla: Jude Bellingham
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 05:21
-
Hasil Everton vs Arsenal: Meriam London Amankan Tiga Poin Berkat Penalti Viktor Gyokeres
Liga Inggris 21 Desember 2025, 05:11
-
Hasil Juventus vs Roma: Gol Conceicao dan Openda Antarkan Tiga Poin
Liga Italia 21 Desember 2025, 04:47
-
Man of the Match Tottenham vs Liverpool: Hugo Ekitike
Liga Inggris 21 Desember 2025, 03:36
-
Kontroversi Newcastle vs Chelsea: Mengapa VAR Tak Berikan Penalti untuk Tuan Rumah?
Liga Inggris 21 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Tottenham vs Liverpool: Kalahkan 9 Pemain Spurs, The Reds Meroket ke 5 Besar
Liga Inggris 21 Desember 2025, 02:50
-
Eric Garcia Pecahkan Rekor Pribadi Setelah Jadi Andalan Hansi Flick di Barcelona
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 02:13
-
Thiago Silva Resmi Pulang ke Porto, AC Milan dan Chelsea Harus Gigit Jari
Liga Eropa Lain 21 Desember 2025, 01:53
-
Chelsea Terancam Denda Besar Usai Imbang Lawan Newcastle di Premier League
Liga Inggris 21 Desember 2025, 01:51
LATEST EDITORIAL
-
4 Pelatih yang Bisa Diboyong Chelsea jika Enzo Maresca Pindah ke Manchester City
Editorial 19 Desember 2025, 20:30
-
Salah hingga Drogba, 7 Pemain Terhebat yang Tak Pernah Menjuarai Piala Afrika
Editorial 19 Desember 2025, 20:02
-
8 Calon Pelabuhan Baru Mohamed Salah jika Tinggalkan Liverpool
Editorial 18 Desember 2025, 21:54
-
3 Pemain Terbaik Dunia Versi Luka Modric: Lamine Yamal Masuk, Kylian Mbappe Tak Ada
Editorial 18 Desember 2025, 20:54

