
Bola.net - CLS Knights Surabaya melanjutkan tren kemenangan pada seri perdana Speedy NBL Indonesia musim 2012-2013. Setelah memecundangi tuan rumah Garuda Kukar Bandung pada hari pertama, Dimaz Muharri dkk memetik kemenangan kedua setelah menundukkan Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga 80-76 di GOR C-Tra Arena, Bandung, Senin (26/11).
Namun, kemenangan yang dipetik itu tidak didapat dengan mudah. CLS Knights yang bermain tanpa Dwi Haryoko dan Andrie Ekayana harus bersusah payah untuk memetik kemenangan. Taktik untuk mengunci Satya Wacana di area pertahanan mereka tepat setelah melakukan inbound pass sangat efektif.
Akurasi Yo Sua dan Respati Ragil menjadi senjata andalan Satya Wacana di kuarter pertama. Dua shooting guard ini bergantian menghujani ring CLS Knights dengan tembakan-tembakan jitu. Di bawah ring, operasi Firman Nugroho pun menyulitkan Dian Heriyadi serta bigman CLS Knights lainnya. Satya Wacana menutup kuarter pertama dengan meyakinkan 24-17.
Jika pada kuarter pertama, Firman menjadi pemain yang menyulitkan CLS Knights di bawah ring, di kuarter kedua, Tri Hartanto mengulang dengan baik kinerja Firman. CLS Knights yang harus menghadapi dua lubang besar di sisi pertahanannya, kesulitan untuk menyalip raihan angka. Satya Wacana masih unggul 35-30 di akhir kuarter kedua.
Kuarter ketiga menjadi awal kebangkitan CLS Knights. Coach Dong (sapaan akrab Eduard Santos Vergeire, pelatih CLS Knights) mulai menemukan cara jitu untuk mematikan ketajaman para pemain Satya Wacana. CLS Knights menjebak para pemain Satya Wacana sejak dari area pertahanan mereka alias full court press.
”Kita telat berkembang dibanding lawan yang sejak kuarter awal hingga ketiga terus memberi tekanan. Walau kita bisa kuasai keadaan pada kuarter empat, kami sempat waswas pada 1,5 menit menjelang laga berakhir. Mereka terus memberikan perlawanan sampai akhir,” ungkap Coach Dong.
Menyusul kemenangan itu, CLS makin memantapkan posisinya di papan atas klasemen sementara. Bagi Satya Wacana, ini adalah kekalahan pertama mereka pada musim reguler ini. ”Walau kalah, perlawanan yang ditunjukkan anak-anak bagi saya adalah satu pencapaian yang luar biasa. Kami tim yang tidak diunggulkan, namun bisa bersaing ketat dalam game tadi dan kita hanya kalah dua bola saja. Ini menjadi tolak ukur agar ke depan tidak hanya memberi perlawanan ketat, namun harus bisa mengalahkan mereka!” tegas Efry Meldi, asisten pelatih Satya Wacana. (nbl/kny)
Namun, kemenangan yang dipetik itu tidak didapat dengan mudah. CLS Knights yang bermain tanpa Dwi Haryoko dan Andrie Ekayana harus bersusah payah untuk memetik kemenangan. Taktik untuk mengunci Satya Wacana di area pertahanan mereka tepat setelah melakukan inbound pass sangat efektif.
Akurasi Yo Sua dan Respati Ragil menjadi senjata andalan Satya Wacana di kuarter pertama. Dua shooting guard ini bergantian menghujani ring CLS Knights dengan tembakan-tembakan jitu. Di bawah ring, operasi Firman Nugroho pun menyulitkan Dian Heriyadi serta bigman CLS Knights lainnya. Satya Wacana menutup kuarter pertama dengan meyakinkan 24-17.
Jika pada kuarter pertama, Firman menjadi pemain yang menyulitkan CLS Knights di bawah ring, di kuarter kedua, Tri Hartanto mengulang dengan baik kinerja Firman. CLS Knights yang harus menghadapi dua lubang besar di sisi pertahanannya, kesulitan untuk menyalip raihan angka. Satya Wacana masih unggul 35-30 di akhir kuarter kedua.
Kuarter ketiga menjadi awal kebangkitan CLS Knights. Coach Dong (sapaan akrab Eduard Santos Vergeire, pelatih CLS Knights) mulai menemukan cara jitu untuk mematikan ketajaman para pemain Satya Wacana. CLS Knights menjebak para pemain Satya Wacana sejak dari area pertahanan mereka alias full court press.
”Kita telat berkembang dibanding lawan yang sejak kuarter awal hingga ketiga terus memberi tekanan. Walau kita bisa kuasai keadaan pada kuarter empat, kami sempat waswas pada 1,5 menit menjelang laga berakhir. Mereka terus memberikan perlawanan sampai akhir,” ungkap Coach Dong.
Menyusul kemenangan itu, CLS makin memantapkan posisinya di papan atas klasemen sementara. Bagi Satya Wacana, ini adalah kekalahan pertama mereka pada musim reguler ini. ”Walau kalah, perlawanan yang ditunjukkan anak-anak bagi saya adalah satu pencapaian yang luar biasa. Kami tim yang tidak diunggulkan, namun bisa bersaing ketat dalam game tadi dan kita hanya kalah dua bola saja. Ini menjadi tolak ukur agar ke depan tidak hanya memberi perlawanan ketat, namun harus bisa mengalahkan mereka!” tegas Efry Meldi, asisten pelatih Satya Wacana. (nbl/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Basket 13 Juni 2025 17:07
Jadwal dan Link Streaming NBA Finals 2025: Thunder vs Pacers di Vidio
-
Basket 10 Juni 2025 12:28
Nonton Live Streaming Game 3 Thunder vs Pacers NBA Finals 2025 di Vidio
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 04:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 03:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 03:31
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...