Mengapa Piala Afrika Digelar pada Januari dan Menganggu Jadwal Liga-liga Top Eropa?

Mengapa Piala Afrika Digelar pada Januari dan Menganggu Jadwal Liga-liga Top Eropa?
Selebrasi Timnas Maroko dalam laga Piala Afrika 2023 versus Tanzania, Kamis (18/1/2024). (c) AP Photo/Themba Hadebe

Bola.net - Panggung terbesar sepak bola Afrika kembali digelar. Piala Afrika (AFCON) edisi ke-35 dihelat pada Desember 2025 hingga Januari 2026, menghadirkan 24 negara yang siap berebut supremasi tertinggi di benua hitam.

Tahun ini, Maroko mendapat kehormatan besar sebagai tuan rumah, menandai pertama kalinya dalam 37 tahun mereka kembali dipercaya menggelar turnamen akbar tersebut.

Sebanyak 52 pertandingan akan dimainkan di sembilan stadion yang tersebar di seluruh negeri. Sorotan utama tertuju pada Kompleks Olahraga Prince Moulay Abdellah di Rabat, yang akan menjadi venue laga pembuka sekaligus final dengan kapasitas mencapai 53.000 penonton.

Momen ini sekaligus menjadi pemanasan bagi Maroko yang juga akan menjadi salah satu negara tuan rumah Piala Dunia 2030.

1 dari 2 halaman

Piala Afrika Digelar Lebih Awal, Melewati Natal dan Tahun Baru

Piala Afrika Digelar Lebih Awal, Melewati Natal dan Tahun Baru

Selebrasi Ademola Lookman dalam laga perempat final Piala Afrika 2023 antara Nigeria vs Angola, Sabtu (3/2/2024). (c) AP Photo/Sunday Alamba

AFCON 2025 akan dimulai pada 21 Desember ketika Maroko berjumpa Komoro, dan ditutup pada 18 Januari 2026. Jadwal ini berbeda dari dua edisi sebelumnya yang umumnya digelar pada Januari–Februari.

Awalnya, turnamen direncanakan berlangsung pada Juni–Juli 2025 untuk menghindari bentrok dengan kompetisi Eropa, namun akhirnya dimajukan kembali ke musim dingin agar tidak berbenturan dengan Piala Dunia Antarklub versi terbaru yang diperluas formatnya oleh FIFA.

Hal ini menjadikan AFCON 2025 turnamen pertama yang berlangsung melewati Natal dan Tahun Baru. Beberapa laga bahkan dijadwalkan pada malam Natal dan Boxing Day, meski penyelenggara tetap menghindari pertandingan di hari Natal.

Situasi ini tentu mempengaruhi klub-klub Eropa, khususnya Premier League, yang harus kehilangan para pemain Afrika mereka di tengah jadwal paling padat sepanjang musim.

Kondisi tersebut diperparah dengan format baru Liga Champions yang kini memperpanjang fase liga hingga akhir Januari, membuat potensi bentrokan jadwal semakin besar bagi pemain-pemain top Afrika.

2 dari 2 halaman

Mengapa Piala Afrika Selalu Digelar di Januari?

Mengapa Piala Afrika Selalu Digelar di Januari?

Selebrasi Habib Diallo dalam laga 16 besar Piala Afrika 2023 antara Senegal vs Pantai Gading, Selasa (30/1/2024). (c) AP Photo/Themba Hadebe

AFCON kerap berlangsung pada Januari bukan tanpa alasan. Faktor cuaca memegang peranan penting: sebagian besar negara Afrika menghadapi suhu yang lebih bersahabat di periode Januari–Februari, sehingga risiko heatstroke dan kondisi ekstrem bagi pemain dapat diminimalisir.

Selain itu, waktu ini juga relatif sejalan dengan jeda kompetisi di banyak liga Eropa serta mendahului dimulainya musim baru di MLS, Argentina, dan Brasil.

Dengan demikian, pemain-pemain Afrika yang berkarier di luar benua memiliki peluang lebih besar untuk tampil tanpa mengganggu komitmen klub secara signifikan, meski pada praktiknya tetap ada beberapa pertandingan yang harus mereka lewatkan.

Sumber: talkSPORT