
Bola.net - - Gamers wanita disebut lebih baik dalam mengembangkan skill bermain mereka jika dibandingkan dengan pria dalam bermain gim Dota 2. Gim bikinan Valve itu dikenal sebagai salah satu gim strategi tim yang paling kompleks dan komplet.
Pernyataan tersebut merupakan hasil dari riset perusahaan pelatihan gim yang didasarkan pada AI (Artificial Intelligence), Gosu.ai. Mereka sengaja melakukan riset demi mencari celah dan kelebihan Dota 2.
Kali ini, riset itu dilakukan pada 5.000 gamers yang memainkan Dota 2. Tujuannya adalah untuk memahami faktor-faktor apa sajakah yang membedakan pemain-pemain top dengan pemain-pemain buruk.
Mengapa Begitu? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolanetes!
Wanita Lebih Hebat
Menukil Venturebeat.com, Gosu.ai merupakan asisten virtual AI yang menganalisis perilaku bermain gim dan menyarankan sesi latihan, senjata, strategi, dan banyak hal lainnya supaya pengguna bisa mengembangkan skill mereka.
Intinya, Gosu.ai adalah pelatih video gim yang didorong oleh machine learning. Mereka menggunakan data berdasarkan sistem matchmaking, yang dimaksudkan untuk memastikan keseimbangan serta tantangan saat bermain gim.
Statistik perkembangan skill gamers Dota 2 (c) Gosu.ai
Hal itu dilakukan supaya pemain-pemain dengan skill tinggi tidak perlu bertemu dengan pemula atau pemain yang masih berkembang. Pada umumnya, pengguna Gosu.ai bisa mengembangkan matchmaking ratings (MMR) mereka - yang berkorelasi langsung pada level skill mereka - secara signifikan setiap bulan.
Uniknya, 4 persen responden mereka yang merupakan wanita justru mencatat rata-rata kemenangan 44 persen lebih tinggi. Wanita ternyata lebih mudah belajar dan mengembangkan skill mereka daripada pria.
Statistik Lain
Selain itu, Gosu.ai juga membagikan beberapa temuan data lainnya. Seperti pengaruh kondisi sosial dan demografis pada gaming skills di bawah ini:
- Semakin tinggi skill anda dalam bahasa asing, semakin lambat perkembangan anda
- Rasio perkembangan rating pemain yang mengaku sudah punya istri separuh lebih lambat daripada responden lainnya
- Pemain tanpa gelar sarjana, pemain yang tidak sering bepergian, dan pemain yang berolahraga bisa mengembangkan rating lebih cepat
- Bekerja juga memperlambat perkembangan. Hal ini membuktikan bahwa cara terbaik untuk berkembang adalah dengan banyak bermain.
- Sementara itu, pemain yang lebih banyak mengeluarkan uang ternyata tidak berpengaruh pada perkembangan skill.
Advertisement
Berita Terkait
-
Lain Lain 25 September 2023 15:11
Jadwal Lengkap Esports Asian Games 2023: Kapan Tim Esports Indonesia Bermain?
-
Lain Lain 4 Februari 2021 15:41
Jadwal Putaran Kedua IEL University Super Series 2021 Fase Grup A, 4 Februari 2021
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 20 Oktober 2025 19:13
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 18:50
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 18:46
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 18:41
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 18:33
-
Bola Indonesia 20 Oktober 2025 17:42
BERITA LAINNYA
-
bolatainment 17 Oktober 2025 17:38
-
bolatainment 17 Oktober 2025 15:14
-
bolatainment 17 Oktober 2025 14:41
-
bolatainment 17 Oktober 2025 10:57
-
bolatainment 15 Oktober 2025 14:55
-
bolatainment 14 Oktober 2025 09:56
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...