
Bola.net - Pasangan pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, gagal menjuarai All England 2020 usai kalah dari wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dalam babak final di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (15/3/2020). Sang pelatih, Herry Imam Pierngadi, mengungkapkan hasil evaluasinya.
Kevin/Marcus berhasil melewati rintangan sejak babak pertama dengan baik. Namun, ketika bertanding di final, Kevin/Marcus harus bertanding sangat ketat dengan pasangan Jepang, yang memang memiliki catatan bagus saat menghadapi The Minions.
Sebagai pelatih, Herry menyebut permainan Kevin/Marcus sudah dalam level yang sangat baik, tapi sejumlah hal juga menjadi evaluasi yang memengaruhi kekalahan tersebut.
"Menurut saya mereka sudah habis-habisan, sudah maksimal kemarin. Namun, memang ada unsur hoki juga. Kemudian mereka kurang sabar di poin-poin terakhir, seperti kurang tenang, di mana khusus untuk Kevin terlalu terburu-buru di depan," ujar Herry dalam petikan wawancara dengan BadmintonIndonesia.org.
"Namun, menurut saya dalam enam pertandingan menghadapi Endo/Watanabe ini, meski kalah terus, tapi di final kemarin adalah yang paling maksimal. Paling mendekati dan memungkinkan untuk memenangi pertandingan," lanjutnya.
Kevin/Marcus memang tercatat sudah 8 kali bertemu Endo/Watanabe, di mana pasangan Indonesia itu sukses meraih dua kemenangan dalam dua pertemuan pertama mereka pada Oktober dan November 2018. Saat itu Kevin/Marcus mengalahkan pasangan Jepang itu di Prancis Terbuka 2018 dan Hong Kong Terbuka 2018.
Namun, setelah itu Kevin/Marcus selalu kalah saat berhadapan dengan Endo/Watanabe. Enam pertemuan terakhir selalu menjadi milik pasangan Jepang tersebut, termasuk di final All England 2020, meski secara peringkat dunia, Kevin/Marcus masih menjadi yang terbaik hingga saat ini.
Strategi Tak Sukses dan Performa Luar Biasa Watanabe
Herry juga mengungkapkan adanya kesalahan strategi yang dilakukan ketika menghadapi Endo/Watanabe di pertandingan final All England 2020. Hal itu yang cukup memengaruhi Kevin/Marcus harus kehilangan gim pertama, dan juga kalah di gim ketiga setelah sempat unggul di poin-poin krusial.
"Pada awal pertandingan, Kevin/Marcus sudah bernafsu untuk menyerang dengan keras terus menerus. Padahal lawan memiliki pertahanan yang kuat. Selain itu, memang di lapangan pertama itu posisi jalannya bola agak pelan, jadi bagi mereka yang bermain bertahan jauh lebih mudah dibanding yang bermain menyerang. Jadi strategi di gim pertama kurang berhasil," ujar Herry,
Selain itu, Herry juga harus mengakui permainan pasangan Jepang yang sangat baik juga memberikan pengaruh terhadap hasil dari pertandingan tersebut. Baik Endo maupun Watanabe memperlihatkan permainan yang sangat bagus sepanjang All England 2020.
"Kalau dilihat performa Watanabe selama All England memang bagus sekali. Dia juga jarang membuat kesalahan sendiri. Kalau mau dapat poin dari mereka, persentasenya harus lebih banyak membunuh ketimbang menunggu mereka mati sendiri, itu khusus untuk Watanabe. Kalau Endo sebenarnya masih banyak kesalahannya, jadi Watanabe benar-benar menjadi bintangnya," ujar Herry.
"Memang pasangan ini motornya ada di Watanabe. Dia bisa cover semua lapangan. Bola yang diberikannya juga sulit dikembalikan. Ketika diserang, bola yang dikembalikannya seperti memberikan tekanan lagi. Penampilan mereka di All England ini cukup baik dan semua bagus, terutama Watanabe," lanjutnya.
Disadur dari: Bolacom/Penulis: Benediktus Gerendo Pradigdo/Editor: Benediktus Gerendo Pradigdo/Dipublikasi: 17 Maret 2020
Baca Juga:
- 4 Ganda Campuran Indonesia yang Pernah Juarai All England, Termasuk Praveen/Melati
- Deretan Meme Kocak Selebrasi Praveen/Melati Usai Juarai All England 2020
- Reaksi Netizen Atas Gelar Juara Praveen Jordan/Melati Daeva di All England 2020
- 5 Catatan Unik di Balik Gelar All England 2020 Praveen/Melati
- Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, Para 'Kryptonite' Kevin Sanjaya/Marcus Gideon
Advertisement
Berita Terkait
-
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025 14:45
Saksikan dan Nonton Badminton YONEX French Open 2025, Eksklusif Tayang di Vidio
-
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025 14:32
Link Live Streaming Pertandingan French Open 2025 di Vidio, 21-26 Oktober 2025
-
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025 14:23
Jadwal Lengkap Pertandingan French Open 2025, 21-26 Oktober 2025
-
Bulu Tangkis 21 Oktober 2025 14:13
Daftar Pebulu Tangkis Indonesia dan Hasil Drawing French Open 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:19
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:03
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 09:45
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 09:43
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 09:42
BERITA LAINNYA
-
bulutangkis 21 Oktober 2025 14:45
-
bulutangkis 21 Oktober 2025 14:32
-
bulutangkis 21 Oktober 2025 14:23
-
bulutangkis 21 Oktober 2025 14:13
-
bulutangkis 20 Oktober 2025 15:35
-
bulutangkis 20 Oktober 2025 11:03
MOST VIEWED
- Jadwal dan Hasil Lengkap Pertandingan Bulu Tangkis Denmark Open 2025
- Jadwal Live Streaming Babak Final Denmark Open 2025 di Vidio Hari Ini, 19 Oktober 2025
- Jonatan Christie Juarai Denmark Open 2025 Usai Sikat Shi Yu Qi, Fajar/Fikri Jadi Runner up
- Rekap Hasil Wakil Indonesia di Denmark Open 2025, Jonatan Christie Bawa Pulang Gelar Juara
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...