Adu Tajam di Der Klassiker: Siapa Lebih Ganas Antara Serhou Guirassy dan Harry Kane?

Adu Tajam di Der Klassiker: Siapa Lebih Ganas Antara Serhou Guirassy dan Harry Kane?
Pelatih Borussia Dortmund, Niko Kovac. (c) AP Photo/Martin Meissner

Bola.net - Sorotan utama laga Der Klassiker antara Bayern Munchen vs Borussia Dortmund akhir pekan ini akan tertuju pada duel dua predator ganas. Pertarungan antara Serhou Guirassy dan Harry Kane siap tersaji di atas lapangan.

Pelatih Borussia Dortmund, Niko Kovac, mengakui kualitas kedua penyerang tersebut. Keduanya dianggap sebagai pemain yang sangat vital bagi tim masing-masing.

Namun, Kovac juga memberikan peringatan khusus mengenai sosok Harry Kane. Kapten Timnas Inggris itu kini telah berevolusi menjadi ancaman yang lebih komplet.

Pada akhirnya, ketajaman salah satu dari dua nama besar ini bisa menjadi pembeda. Mereka akan menjadi penentu hasil akhir dari laga paling bergengsi di Jerman.

1 dari 4 halaman

Duel Dua Predator Ganas

Duel Dua Predator Ganas

Pelatih Dortmund, Niko Kovac memberikan instruksi kepada Jobe Bellingham saat melawan RB Leipzig, 5 Oktober 2025 lalu. (c) AP Photo/Martin Meissner

Niko Kovac tak ragu memuji kualitas yang dimiliki Serhou Guirassy dan Harry Kane. Ia menyebut keduanya adalah penyerang fantastis yang menjadi aset berharga liga.

Kovac mengakui bahwa timnya sangat bergantung pada ketajaman Guirassy. Ia berharap sang striker bisa kembali menunjukkan performa terbaiknya setelah jeda internasional.

"Kami harus mengatakan keduanya adalah pemain fantastis, striker yang bagus untuk liga, sangat penting," ujar Niko Kovac.

"Kami tahu persis betapa pentingnya Serhou bagi kami. Dan jika Serhou mencetak gol tahun ini seperti yang ia cetak tahun lalu, ia pasti akan memiliki musim yang sangat bagus dan sukses," harapnya.

Pertandingan Selanjutnya
Bundesliga Bundesliga | 18 Oktober 2025
Bayern Munchen Bayern Munchen
23:30 WIB
Borussia Dortmund Borussia Dortmund
2 dari 4 halaman

Harry Kane, Kunci Permainan Bayern Munchen

Harry Kane, Kunci Permainan Bayern Munchen

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane merayakan golnya ke gawang Eintracht Frankfurt di Liga Jerman. (c) AP Photo/Michael Probst

Saat ditanya siapa pemain kunci Bayern, Kovac dengan cepat menunjuk Harry Kane. Namun, ia juga menekankan bahwa Kane bukan lagi sekadar pencetak gol.

Kemampuannya dalam memberikan assist membuat Kane menjadi ancaman ganda yang sangat sulit dihentikan. Hal ini membuat tugas lini pertahanan Dortmund menjadi jauh lebih berat.

"Ya, tentu saja, dia mencetak gol-golnya. Dia sekarang juga memberikan assist," kata Kovac.

"Itu tidak membuat segalanya menjadi lebih mudah, karena ada banyak pemain bagus. Jelas, Anda bisa menyorot juga Olise atau Gnabry, yang saat ini tampil sangat baik," sambungnya.

3 dari 4 halaman

Bukan Sekadar Pertarungan Individu

Meskipun menyoroti peran Kane, Kovac menegaskan bahwa kekuatan Bayern terletak pada kolektivitas. Ia melihat Bayern sebagai sebuah tim yang sudah sangat padu.

Menurutnya, semua pemain dari lini depan hingga belakang berkontribusi sama besar. Kualitas teknik dan kekuatan fisik yang merata menjadi senjata utama mereka.

"Itu hanya berhasil jika semua 11 pemain berpartisipasi. Jadi, jika Anda hanya mengisolasi empat pemain di depan, tidak akan ada hasil yang sukses," jelas Kovac.

"Tetapi tim ini telah tumbuh bersama, kuat secara teknis, dan sangat kuat dalam hal daya jelajah. Itulah lompatan lain yang telah dibuat Bayern dalam dua tahun terakhir," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Tetap dalam Koridor Fair Play

Kovac meyakini laga nanti akan berjalan dengan intensitas tinggi namun tetap sportif. Baginya, kemenangan melawan rival langsung memiliki nilai ganda yang sangat penting.

Ia juga menyoroti peran VAR yang membuat permainan lebih adil. Teknologi tersebut membuat para pemain tidak bisa lagi menyembunyikan pelanggaran-pelanggaran kecil.

"Ini adalah pertandingan spesial. Banyak yang dipertaruhkan, karena jika Anda meraih hasil bagus melawan pesaing langsung, itu bisa dihitung ganda," tutur Kovac.

"Tentu saja, dengan VAR sekarang lebih sulit untuk menyembunyikan apa pun yang mungkin tersembunyi di masa lalu. Kami ingin bermain sepak bola dan bukan saling menendang," pungkasnya.