
Bola.net - Kedatangan Christian Eriksen ke VfL Wolfsburg menjadi salah satu kejutan di bursa transfer Bundesliga musim panas ini. Sang maestro asal Denmark itu kini siap memulai petualangan barunya di Jerman.
Namun, awal perjalanannya tidak sepenuhnya mulus. Hingga pekan keempat Bundesliga 2025/2026, Wolfsburg masih tertahan di peringkat ke-12 klasemen sementara dengan raihan 5 poin.
Kini, Eriksen pun buka suara mengenai kepindahannya. Ia berbagi kesan pertama, ambisi besarnya, hingga cerita-cerita personal di balik kariernya yang gemilang.
Bagaimana seorang bintang sekaliber Eriksen memandang tantangan barunya bersama Wolfsburg? Simak wawancara lengkapnya di bawah ini.
Kesan Pertama di Wolfsburg
Christian Eriksen mengaku mendapatkan sambutan yang sangat hangat sejak hari pertama tiba di Wolfsburg. Ia juga terkesan dengan atmosfer dan gairah sepak bola di Jerman.
Momen perayaan ulang tahun klub yang ke-80 menjadi salah satu hal yang paling membekas baginya. Ia bisa melihat secara langsung betapa hidupnya sepak bola di kota tersebut.
"Ini merupakan sambutan yang sangat tenang, tetapi menyenangkan dan hangat di klub. Saya pikir waktu kedatangan saya ke klub tepat sebelum ulang tahun ke-80 juga merupakan hal yang besar," ujar Eriksen.
"Sungguh luar biasa melihat seberapa besar mereka menghidupi sepak bola dan bagaimana klub ini begitu hidup di kota. Itu indah, dan menyenangkan melihatnya dari bangku cadangan," lanjutnya.



Misi Pribadi di Ruang Ganti
Selama kariernya, Eriksen telah merasakan banyak ruang ganti di klub-klub top Eropa. Pengalaman itu membuatnya tahu persis bagaimana cara terbaik untuk memengaruhi dinamika tim.
Ia menegaskan bahwa tugas utamanya adalah membantu tim di atas lapangan. Ia ingin menjadi sosok pemain yang bisa diandalkan rekan-rekannya untuk mencari solusi dalam permainan.
"Saya di sini sebagai pesepak bola untuk mencoba membantu tim di lapangan. Di luar itu, saya akan mengenal orang-orang terlebih dahulu dan mengenal mereka sebagai pribadi," kata Eriksen.
"Saya pikir mereka akan melihat saya sebagai seorang pria yang selalu bisa mereka berikan bola, dan saya akan mencoba mencari solusi, dan semoga mereka bisa bekerja di sekitar itu," jelasnya.
Peran Krusial Sang Ayah
Di balik kariernya yang cemerlang, Eriksen menceritakan peran besar sang ayah. Ayahnya yang juga merupakan pelatihnya di masa kecil, membentuk mentalitasnya dengan didikan yang cukup keras.
Ia mengenang bagaimana ayahnya kerap meneriakinya dari pinggir lapangan. Bahkan setelah pertandingan, diskusi tentang apa yang seharusnya ia lakukan terus berlanjut di dalam mobil.
"Percakapan sekarang jauh berbeda dibandingkan sebelumnya, tetapi dari masa-masa di Middelfart sebagai pelatih dan di Odense, dia sedikit berteriak di pinggir lapangan," kenang Eriksen.
"Setelah Odense, giliran perjalanan pulang di mobil ketika dia memberitahu saya apa yang seharusnya saya lakukan. Saya selalu mencoba membela diri, tetapi pada akhirnya saya tahu dia benar," imbuhnya.
Ambisi Besar untuk Wolfsburg
Meskipun Wolfsburg musim lalu gagal lolos ke kompetisi Eropa, Eriksen melihat potensi besar pada timnya saat ini. Ia merasa sangat antusias untuk melihat sejauh mana tim bisa melangkah.
Meski awal musim timnya belum konsisten, Eriksen tetap optimistis. Gelandang berusia 33 tahun ini berharap timnya bisa segera mengambil langkah selanjutnya untuk bersaing di papan atas.
"Pertama-tama, saya sangat senang berada di sini. Saya pikir ini adalah awal yang baik untuk musim ini dari pertandingan yang sudah kami mainkan, jadi semoga kami bisa mengambil langkah selanjutnya untuk bermain di papan atas liga," ujar Eriksen.
"Kami tahu bahwa ini akan membutuhkan banyak kerja keras dan banyak pertandingan sulit di antaranya. Ini adalah awal yang menyenangkan di klub baru saya," tegasnya.
Tetap Membumi di Dunia Gemerlap
Eriksen sadar betul bahwa dunia sepak bola modern telah banyak berubah. Menurutnya, industri ini menjadi lebih individualistis dan lebih banyak didorong oleh citra serta publisitas.
Meski begitu, ia tetap memegang teguh filosofi yang ditanamkan keluarganya sejak kecil. Berasal dari kota kecil yang sederhana membuatnya selalu berusaha untuk tetap rendah hati.
"Sepak bola telah menjadi lebih individualistis dan jauh lebih banyak PR daripada sebelumnya. Terkadang menyedihkan melihat pemain yang sangat bagus dilupakan karena mereka tidak mendapatkan perhatian media yang sama," ungkap Eriksen.
"Keluarga dan teman-teman saya selalu mengatakan kepada saya untuk tetap membumi dan menunjukkan kepada dunia bagaimana saya bisa bermain sepak bola dan tidak ada yang lain," pungkasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Bundesliga 23 September 2025 16:33
Bukan Cuma Soal Trofi, Ini Misi Mulia Christian Eriksen di Bundesliga Bersama Wolfsburg
-
Bundesliga 23 September 2025 16:14
Ada Apa dengan Bayer Leverkusen? Ini Kata Alejandro Grimaldo
-
Bundesliga 22 September 2025 02:15
Harry Kane Tinggal 2 Gol Lagi! Bakal Pecahkan Rekor Ronaldo dan Haaland di Liga Top Eropa
-
Bundesliga 19 September 2025 12:28
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 23 September 2025 18:12
-
Liga Inggris 23 September 2025 17:58
-
Bola Indonesia 23 September 2025 17:58
-
Liga Spanyol 23 September 2025 17:55
-
Bola Indonesia 23 September 2025 17:46
-
Liga Spanyol 23 September 2025 17:29
BERITA LAINNYA
-
bundesliga 23 September 2025 16:14
-
bundesliga 22 September 2025 02:15
-
bundesliga 21 September 2025 00:08
-
bundesliga 19 September 2025 12:28
-
bundesliga 17 September 2025 03:49
-
bundesliga 15 September 2025 21:00
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...