Nyaris Dipermalukan Juru Kunci! Penalti Harry Kane Selamatkan Bayern Munchen

Nyaris Dipermalukan Juru Kunci! Penalti Harry Kane Selamatkan Bayern Munchen
Selebrasi pemain Mainz usai membobol gawang Bayern Munchen di Bundesliga 2025-2025. (c) Sven Hoppe/dpa via AP

Bola.net - Bayern Munchen nyaris menelan kekalahan memalukan saat menjamu tim juru kunci, Mainz. Harry Kane muncul sebagai penyelamat lewat gol penalti telat di Allianz Arena.

Hasil imbang 2-2 ini tentu mengejutkan banyak pihak mengingat performa kedua tim yang bak bumi dan langit. Bayern datang dengan rekor tak terkalahkan, sementara Mainz sedang terpuruk di dasar klasemen Liga Jerman.

Pasukan Vincent Kompany sebenarnya mendominasi penguasaan bola sejak menit awal laga. Namun, efisiensi serangan menjadi masalah utama tuan rumah malam itu.

Mainz yang kini dilatih Urs Fischer tampil sangat militan dan disiplin dalam bertahan. Mereka sukses mencuri satu poin berharga dari kandang sang raksasa Bavaria.

1 dari 4 halaman

Drama Penalti Harry Kane

Drama Penalti Harry Kane

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane bereaksi di laga melawan FSV Mainz 05, 14 Desember 2025. (c) Sven Hoppe/dpa via AP

Bayern Munchen sempat berada di ujung tanduk saat tertinggal 1-2 di babak kedua. Gol kejutan dari Lee Jae-sung sempat membungkam publik tuan rumah.

Situasi genting ini memaksa Bayern melancarkan serangan total ke pertahanan lawan. Vincent Kompany bahkan melakukan perjudian taktik dengan memasukkan tenaga baru.

Keselamatan akhirnya datang jelang bubaran ketika Harry Kane ditarik jerseynya oleh Kacper Potulski di kotak terlarang. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih untuk tuan rumah.

Kapten Timnas Inggris itu menuntaskan tugasnya dengan dingin dari jarak 12 pas. Gol tersebut memastikan Bayern terhindar dari kekalahan perdana musim ini.

Pertandingan Selanjutnya
Bundesliga Bundesliga | 21 Desember 2025
FC Heidenheim FC Heidenheim
23:30 WIB
Bayern Munchen Bayern Munchen
2 dari 4 halaman

Sensasi Remaja Ajaib Lennart Karl

Sensasi Remaja Ajaib Lennart Karl

Selebrasi pemain Bayern Munchen merayakan gol Lennart Karl di laga melawan FSV Mainz 05. (c) Sven Hoppe/dpa via AP

Sorotan positif justru mengarah pada sosok remaja berusia 17 tahun, Lennart Karl. Ia tampil gemilang dan sukses membuka keunggulan Bayern di menit ke-29.

Gol tersebut bermula dari kerja sama apik antara Michael Olise, Kane, dan Serge Gnabry. Karl dengan tenang menyambar bola dari jarak dekat untuk mencetak gol.

Pemain muda ini baru saja mencetak sejarah di Liga Champions dan membawa kepercayaan diri itu ke Bundesliga. Ia menjadi ancaman nyata bagi pertahanan Mainz sepanjang laga.

Karl dinobatkan sebagai Man of the Match berkat kontribusi vitalnya dalam menyerang dan bertahan. Energinya di lapangan tengah benar-benar menghidupkan permainan Die Roten.

3 dari 4 halaman

Perlawanan Sengit Mainz 05

Mainz datang ke Munich dengan status underdog di bawah asuhan pelatih baru, Urs Fischer. Namun, mereka justru tampil merepotkan dan sempat membalikkan keadaan.

Kiper Daniel Batz tampil heroik dengan melakukan sejumlah penyelamatan krusial. Ia sempat menggagalkan peluang emas Serge Gnabry dan Harry Kane.

Gol penyeimbang Mainz lahir di masa injury time babak pertama lewat sundulan Kacper Potulski. Gol ini meruntuhkan moral Bayern yang sempat unggul lebih dulu.

Di babak kedua, Mainz bahkan sempat memimpin lewat sundulan Lee Jae-sung. Mereka benar-benar menghukum kelengahan lini belakang tuan rumah lewat serangan balik efektif.

4 dari 4 halaman

Kompany Mengaku Kecewa Berat

Pelatih Bayern Munchen, Vincent Kompany, tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya pasca laga. Ia menyesalkan banyaknya peluang emas yang terbuang sia-sia.

Kompany menilai timnya seharusnya bisa menang mudah jika tampil lebih klinis. Hasil imbang ini terasa seperti kekalahan bagi sang pelatih.

"Ini mengecewakan terlepas dari siapa lawannya dan di mana," tegas Kompany.

"Kami selalu ingin menang, kami tidak berhasil melakukannya hari ini," lanjutnya.

Meskipun kecewa, Kompany mencoba melihat sisi objektif dari permainan anak asuhnya. Ia merasa timnya tetap menciptakan banyak peluang berbahaya.

"Hasil imbang adalah hasil yang fantastis bagi lawan," ujar Kompany mengakui.

"Tapi jujur saja: Kami bisa saja mencetak tiga atau empat gol lagi di hari lain," tutupnya.