5 Hal Menarik yang Tersisa dari Final Liga Champions 2022-2023: Guardiola Istimewa, Takhayul Kroasia Patah!

5 Hal Menarik yang Tersisa dari Final Liga Champions 2022-2023: Guardiola Istimewa, Takhayul Kroasia Patah!
Pelatih Manchester City Josep Guardiola mengangkat trofi Liga Champions 2022/2023. (c) AP Photo/Francisco Seco

Bola.net - 5 hal menarik yang tersisa dari final Liga Champions 2022-2023: Manchester City vs Inter Milan. Kali ini, duel pemungkas kompetisi klub terbaik di Eropa menyuguhkan pertunjukan memuaskan.

Minggu (11/6/2023) WIB, Ataturk Olympic Stadium, Turki, Man City berhasil membekuk Inter Milan dengan skor tipis 1-0 untuk mengunci gelar juara Liga Champions 2022-2023.

Gol tunggal Man City di laga ini dicetak oleh Rodri. Sang gelandang sanggup menjebol gawang Nerazzurri di menit ke-68.

Ada banyak peluang lain dari masing-masing tim yang harusnya tercipta jadi gol. Hanya saja, tidak ada yang benar-benar bisa dikonversi menjadi gol.

Bagi Man City, kemenangan ini melengkapi dua trofi mereka sebelumnya di musim 2022/2023. Ya, Man City sukses meraih treble winners.

Kemenangan Man City atas Inter Milan ini pun menyisakan setidaknya 5 pelajaran menarik. Apa saja sih?

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 6 halaman

1. Treble kedua untuk Guardiola

Meraih treble winners sekali saja sudah sangat sulit, Josep Guardiola bisa dua kali melakukannya. Status Pep sebagai pelatih terbaik di dunia kian tidak terbantahkan.

Belasan tahun lalu, Pep menuntun Barcelona meraih treble winners pada musim 2008-2009. Saat itu dia membentuk salah satu tim paling kuat dalam sejarah sepak bola, dengan Lionel Messi sebagai bintang utama.

Kini, musim 2022-2023, Pep kembali meraih treble. Dia menuntun Manchester City meraih trofi pertama di Liga Champions dan mencatat sejarah baru.

2 dari 6 halaman

2. Erling Haaland gak ada lawan!

Musim 2022-2023 ini adalah musim pertama Erling Haaland bersama Man City. Tidak butuh waktu lama, dia langsung tancap gas jadi salah satu pemain terpenting dalam tim.

Sebelum final ini, Haaland telah membuktikan kualitasnya di Premier League. Dia finis sebagai top skor dengan selisih jauh dan membantu Man City juara.

Kini, di Liga Champions, Haaland mengulangi hal yang sama: Juara dan top skor. Dia menyamai catatan Cristiano Ronaldo, satu-satunya pemain yang pernah mencapai torehan spesial tersebut.

3 dari 6 halaman

3. Julian Alvarez yang spesial

Meski tidak bermain di final kali ini, nama Julian Alvarez tetap tercatat sebagai salah satu pemain paling istimewa dalam sejarah sepak bola.

Menurut catatan Squawka, Alvarez adalah satu-satunya pemain dalam sejarah sepak bola yang bisa menjuarai Piala Dunia sekaligus meraih treble dalam musim yang sama.

Usia Alvarez baru 23 tahun, tentu catatan ini terbilang fantastis. Kariernya masih panjang dan dia diproyeksikan jadi salah satu striker terbaik di masa mendatang.

4 dari 6 halaman

4. Patahnya takhayul pemain Krosia

Ada satu catatan menarik di balik para tim juara Liga Champions belasan tahun terakhir. Sejak tahun 2012, selalu ada pemain Kroasia di tim yang berhasil meraih trofi.

Kini, setelah 11 tahun, catatan itu takhayul itu akhirnya dipatahkan oleh Man City. Mereka tidak butuh pemain Kroasia untuk menjuarai Liga Champions.

Man City pun jadi juara dengan meyakinkan. Memang mereka tidak tampil sebaik di semifinal lalu, tapi para pemain tahu apa yang harus dilakukan.

5 dari 6 halaman

5. Apresiasi untuk Andre Onana

Perlu dicatat, Inter tidak bermain buruk di laga ini. Bahkan Inter mendapatkan lebih banyak peluang dari Man City, sayangnya finishing mereka bermasalah.

Salah satu pemain Inter yang juga tampil impresif adalah sang kiper, Andre Onana. Dia tampil luar biasa selama 90 menit di lapangan.

Onana mengomando lini belakang dengan sangat baik. Dia membuat tiga penyelamatan penting, sayangnya tidak bisa berbuat banyak untuk gol Rodri.

6 dari 6 halaman

Susunan pemain

Manchester City (3-2-4-1): Ederson; Manuel Akanji, Ruben Dias, Nathan Ake; John Stones (Kyle Walker 82’), Rodri; Bernardo Silva, Kevin de Bruyne (Phil Foden 36’), Ilkay Gundogan, Jack Grealish; Erling Haaland.

Pelatih: Josep Guardiola.

Inter Milan (3-5-2): Andre Onana; Matteo Darmian (Danilo D’Ambrosio 84’), Fransesco Acerbi, Alessandro Bastoni (Robin Gosens 76’); Denzel Dumfries (Raoul Bellanova 76’), Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Hakan Calhanoglu (Henrikh Mkhitaryan 84’), Federico Dimarco; Lautaro Martinez, Edin Dzeko (Romelu Lukaku 57’).

Pelatih: Simone Inzaghi.