
Bola.net - Perpindahan pemain pada bursa transfer Januari 2021 kemarin tidak terlalu menghebohkan. Meski begitu, ada sejumlah pemain yang berhasil pindah klub pada musim dingin.
Bukan rahasia lagi bahwa klub-klub tidak suka menjual pemainnya pada bursa transfer Januari dan menaikkan harga agar pemain andalan mereka tak dibajak klub pesaing.
Banyak perekrutan pinjaman dilakukan bulan lalu, dan beberapa pemain telah memberi pengaruh di klub baru mereka dan sebagian lainnya masih harus bekerja keras.
Pada catatan itu, mari kita lihat lima pemain yang sudah tampil mengesankan untuk klub baru mereka:
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Luka Jovic
Luka Jovic bisa menarik nafas lega kembali ke klub yang membesarkannya Eintracht Frankfurt setelah menjalani musim yang mengerikan Real Madrid. Pemain Serbia itu pindah ke Eintracht dengan status pinjaman hingga akhir musim, dan menemukan keberuntungan lagi.
Jovic telah membuat enam penampilan untuk tim Jerman itu dan telah mencetak tiga gol musim ini. Itu satu gol lebih banyak dari jumlah gol yang dia ciptakan di Real Madrid dalam satu setengah tahun.
Gol bukan satu-satunya alasan Jovic ada di tim karena ia telah bekerja sama dengan baik dengan rekan satu timnya di Eintracht saat mereka mencari finis empat besar di bawah komando Adi Hutter musim ini.
Klubnya menduduki posisi posisi tiga besar Bundesliga, tiga poin di atas Bayer Leverkusen dan enam poin di atas Borussia Dortmund, yang masing-masing berada di urutan kelima dan keenam.
Fikayo Tomori
Dipinjamkan ke AC Milan dari klub Liga Premier Chelsea, Tomori langsung meninggalkan kesan yang baik ke pelatihnya, Stefano Pioli.
Tomori tidak punya banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya karena bek pilihan pertama Simon Kjaer mengalami cedera dalam derby Milan. Tomori melakukannya dengan sangat baik pada debutnya.
Sejak tampil pertama kali di derby Milan, Tomori telah tampil di setiap pertandingan untuk Rossoneri, dan kinerjanya terus meningkat dari laga ke laga.
Rata-rata dua tekel dan 2,3 sapuannya per pertandingan di Serie A sejauh ini cukup bagus. Jika ia melanjutkan penampilan solidnya situasi ini mungkin akan memaksa Gareth Southgate untuk memilihnya untuk Piala Eropa musim panas ini.
Papu Gomez
🌟 @SevillaFC_ENG's new star signing is celebrating today... 🎂
— LaLiga English (@LaLigaEN) February 15, 2021
Happy 33rd birthday, Papu Gomez! ❤️🎉 pic.twitter.com/SVnPdAaWF4
Apa yang terjadi pada Papu Gomez di Atalanta membuat banyak penggemar klub terkejut karena mereka melihat pahlawan dan pemimpin mereka tiba-tiba pergi.
Penampilan Gomez sebagai gelandang serang membuatnya mendapatkan banyak pujian. Dia adalah anggota kunci dari skuad Atalanta yang berhasil mencapai perempat final Liga Champions musim lalu dan merupakan bagian penting dari cara kerja sistem mereka.
Pemain yang berselisih dengan Gian Piero Gasperini pada akhirnya berarti dia bergabung dengan Sevilla dengan harga murah, dan dia membuat awal yang baik di Andalusia.
Pada usia 33, tidak banyak yang mengharapkan Gomez benar-benar membuat dampak, setidaknya dalam waktu singkat. Tapi gol yang menakjubkan dan penampilan sibuk dalam debutnya untuk Sevilla melawan Getafe menjadi bukti ia pemain berkelas.
Sevilla saat ini unggul tujuh poin dari Real Sociedad dan berada di urutan keempat di La Liga, ingin finis di empat besar. Bagi Gomez, peluang memenangkan trofi Copa Del Rey bersama Sevilla di musim debutnya akan menjadi motivasi yang sangat besar.
Sebastian Haller
90+6. Happy 𝙒eekend! 📈#heraja
— AFC Ajax (@AFCAjax) February 13, 2021
Haller dan pemain lain dalam daftar ini, Luka Jovic, menjalin kemitraan yang baik bersama di Frankfurt. Sangat memalukan bagi penggemar Bundesliga ketika keduanya pergi ke liga yang berbeda dan berjuang.
Seperti Jovic, Haller gagal membuat pengaruh di West Ham United karena dia terlalu sering digunakan sebagai penyerang tunggal di atas dalam pengaturan pola dasar 'Inggris' yang dirancang untuk gagal.
Haller telah menjadi salah satu pemain terbaik di Eredivisie sejak dia bergabung dengan Ajax pada Januari, dan telah mencetak tiga gol dan memberikan lima assist.
Terkejut? Itu hanya untuk menunjukkan betapa buruknya dia digunakan di West Ham. Mantan penyerang Eintracht telah membentuk pemahaman yang baik dengan rekan satu tim barunya di Ajax dan menuai keuntungan dari bermain dalam pengaturan yang lebih menyerang dan berorientasi pada penguasaan bola.
Demarai Gray
Demarai Gray's first impressions of the Bundesliga: "Things aren’t quite as hectic here as in England. The whole game (in England) is very physical. Here it’s more about tactics. Every player has a number of jobs to do - both with and without the ball. That’s cool." pic.twitter.com/r3Pr8TTuaW
— Bayer 04 Leverkusen (@bayer04_en) February 16, 2021
Gray tidak disukai di Leicester City, dan pindah ke Bayer Leverkusen pada Januari dengan biaya transfer yang lumayan. Seorang pemain dengan bakat bagus, Gray tidak pernah benar-benar berhasil tampil mengesankan secara konsisten di Leicester.
Namun, kepindahan ke Bundesliga bisa menjadi terobosan besar baginya. Gray memiliki semua potensi untuk berkembang di liga yang lebih berfokus pada teknik dan kualitas bola daripada ketahanan fisik.
Pemain sayap ini belum melakukan debut penuh untuk Leverkusen, tetapi dalam dua pertandingan yang ia mainkan sejauh ini, Gray tampil mengesankan dengan sumbangsih satu gol dan satu assist.
Penampilan energik pemain sayap dan kemampuan dari sayap akan membantu Leverkusen menghancurkan tim lawan, dan dia bisa memainkan peran kunci di paruh kedua musim ini.
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari: Bola.com/Penulis Ario Yosia
Published: 17 Februari 2021
Baca Juga:
- Termasuk Phil Foden, Ini 5 Anak Gawang yang Sukses Jadi Pesepakbola Top Dunia
- 3 Gelandang Subur di Premier League Musim Ini, Bruno Fernandes Ciamik!
- Di Rezim Ronald Koeman, 5 Pemain Barcelona Ini Jarang Bermain
- Belanja 5 Klub Papan Atas Premier League, Siapa yang Berbuah Trofi Paling Banyak?
- 5 Pemain Mahal yang Melempem di Real Madrid, Eden Hazard Masuk
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:52
Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:46
Pelatih Timnas Lebanon Tak Asing dengan Sepak Bola Indonesia, Kok Bisa?
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:35
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:52
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:46
-
Otomotif 6 September 2025 16:37
-
Liga Spanyol 6 September 2025 16:32
-
Otomotif 6 September 2025 16:24
-
Liga Inggris 6 September 2025 16:11
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...