Gugur, Madrid Mulai Terpecah?

Kedua pemain ini sepaham dan mengakui bahwa mereka tidak bermain kompak sebagai unit satu kesatuan atau sebuah tim di babak kedua, mereka melihat rekan-rekannya terlalu individualis dan membuat mereka harus membayar mahal dengan nasib pahit mereka ini.

sempat bersinar di 45 menit babak pertama dengan satu gol Cristiano Ronaldo menjadi titik puncaknya, namun babak kedua berubah drastis mereka gagal melanjutkan dominasi dan gol Miralem Pjanic 15 menit sebelum laga usai membuat yang lebih berhak lolos ke 8 besar.

"Memang benar pada paruh kedua kami tidak bermain seperti sebuah tim. Ini adalah waktu yang penuh dengan hal-hal negatif dan kita harus belajar dari kesalahan kita, karena kita tidak dapat gagal di liga," tutur yang dikutip oleh AS.

"Kami mulai dengan baik awalnya, tetapi di babak kedua kami melambat dan kami terlalu nyaman di posisi 1-0 dan lawan malah mampu mencetak gol."

Sementara mengatakan para pemain terluka oleh kekalahan ini tetapi ia juga mengatakan mereka harus memikul bersama rasa bersalah atas kekalahan ini dan bukan menyalahkan pelatih Manuel Pellegrini.

"Kita semua terluka, pemain -pemain junior, dan juga yang lain. Kami sempat membuat ini dalam genggaman kita. Jadi sekarang, kita semua bersedih," ujarnya.

"Masalahnya adalah bahwa kami tidak segera memenangkannya pada babak pertama dan pada babak kedua, mereka mengejutkan kita dengan pergeseran taktis. Mereka memiliki kontrol yang lebih besar, lebih menguasai dan dominan di lapangan tengah."

"Pada babak kedua kami berhenti menjadi sebuah tim. Kami telah gagal untuk bertahan atau beradaptasi dengan taktik baru tapi saya menghargai keputusan pelatih, tanggung jawab terletak pada para pemain." (goal/bola/lex)