Juventus Tersingkir dari UCL: Thiago Motto Dikritik, Thiago Motta Membela

Juventus Tersingkir dari UCL: Thiago Motto Dikritik, Thiago Motta Membela
Pelatih Juventus, Thiago Motta bereaksi saat laga melawan PSV Eindhoven di leg kedua playoff 16 besar Liga Champions 2024-2025. (c) AP Photo/Peter Dejong

Bola.net - Pelatih Juventus, Thiago Motta membuka suara tentang pergantian pemain yang ia lakukan saat Juventus tersingkir dari Liga Champions oleh PSV Eindhoven, Kamis (20/2/2025) dini hari WIB. Meski begitu, pelatih asal Italia itu membela keputusan taktis yang diambilnya.

Juventus sebelumnya unggul 2-1 dari leg pertama playoff 16 besar Liga Champions di Turin. Namun, saat giliran tampil di leg kedua di Eindhoven, Bianconeri justru gagal mempertahankan keunggulan agregat.

Tim Weah membalas gol pembuka Ivan Perisic, sementara Ismael Saibari memaksa pertandingan ke babak perpanjangan waktu. Ryan Flamingo kemudian menjadi pahlawan PSV dengan mencetak gol penentu yang membuat skor akhir 3-1 (4-3 agregat).

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

Juventus Gagal Pertahankan Keunggulan

Juventus Gagal Pertahankan Keunggulan

Pemain PSV Eindhoven merayakan gol ke gawang Juventus di Liga Champions 2024/2025 (c) AP Photo/Peter Dejong

Juventus tampak kesulitan mempertahankan performa di babak kedua. Meski sempat menyamakan kedudukan, mereka tidak mampu mempertahankan momentum tersebut. Thiago Motta mengakui timnya kesulitan menghadapi tekanan PSV.

"Kami bermain dengan baik di babak pertama, tapi PSV bermain lebih agresif di babak kedua. Kami juga sempat memukul tiang gawang, tapi itu tidak cukup," kata Motta kepada Sky Sport Italia.

Tak hanya itu, Motta juga menyayangkan terjadinya dua gol yang membuat PSV unggul karena menurutnya gol tersebut harusnya bisa diantisipasi.

"Kami tidak bisa puas dengan dua gol yang kami kebobolan, terutama karena itu berasal dari situasi yang sebenarnya bisa diantisipasi. Kami harus lebih baik jika ingin bersaing di level ini," tambahnya.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 13 September 2025
Juventus Juventus
23:00 WIB
Inter Milan Inter Milan
Liga Belanda Liga Belanda | 13 September 2025
NEC Nijmegen NEC Nijmegen
23:45 WIB
PSV Eindhoven PSV Eindhoven
2 dari 4 halaman

Pergantian Pemain yang Terpaksa dan Keputusan Taktis

Renato Veiga harus diganti karena cedera setelah 11 menit, memaksa Motta memasukkan Andrea Cambiaso. Pergantian pemain lainnya, seperti Manuel Locatelli dan Teun Koopmeiners, juga menuai tanda tanya.

"Koop demam kemarin dan pagi ini, jadi dia minta diganti. Kami memindahkan Cambiaso ke lini tengah, tapi dia juga tidak merasa fit. Ketiga pergantian itu terpaksa," jelas Motta.

Motta membantah dirinya terlambat melakukan perubahan. Banyak yang menilai Motta harusnya melakukan pergantian lebih cepat karena situasinya sudah tidak menguntungkan bagi Juventus.

"Saya tidak percaya saya terlambat. Sebelum gol pertama, saya ingin memberikan energi lebih, tapi setelah kami menyamakan kedudukan, saya memilih untuk menstabilkan permainan," ujarnya.

3 dari 4 halaman

PSV Akhiri Catatan Buruk, Juventus Gagal Lanjutkan Tradisi

PSV berhasil mengakhiri catatan buruk mereka di fase knockout Liga Champions. Kemenangan ini menjadi yang pertama sejak musim 2006-07, saat mereka mengalahkan Arsenal.

Sementara itu, Juventus gagal mempertahankan rekor sempurna mereka. Sebelumnya, Bianconeri selalu lolos setelah memenangkan leg pertama dalam 11 kesempatan.

Di akhir konferensi pers, Motta juga mengakui bahwa PSV tampil lebih baik ketimbang timnya."Mereka bermain lebih baik, tapi kami juga punya peluang besar lewat Vlahovic yang memukul tiang. Ini pertandingan yang terbuka," tegasnya.

4 dari 4 halaman

Serie A Hanya Punya Satu Wakil di 16 Besar

Kekalahan Juventus menambah catatan buruk untuk Serie A. Tiga wakil Italia di play-off, termasuk Milan dan Atalanta, semuanya tersingkir.

Ini menjadi kali ketiga dalam sejarah Liga Champions di mana Serie A hanya memiliki satu perwakilan di babak 16 besar. Sebelumnya terjadi pada musim 2014-15 (Juventus) dan 2013-14 (Milan).