
Bola.net - Wacana European Super League nampak berada di ujung tanduk. Kendati demikian, tiga klub pendiri kompetisi yang kontroversial tersebut yakni Juventus, Real Madrid serta Barcelona terus memperjuangkannya.
ESL, singkatan European Super League, menarik perhatian banyak orang di bulan April lalu. Sebanyak 12 klub menyatakan akan mengikuti kompetisi tersebut jika memang benar-benar diselenggarakan.
12 peserta tersebut terdiri atas enam klub Premier League, tiga dari La Liga, dan sisanya Serie A. Pengumuman keikutsertaan mereka dirilis dalam waktu yang hampir bersamaan dan sukses menyita perhatian publik,
Respon negatif datang dari berbagai kalangan, mulai fans hingga UEFA yang menggandeng FIFA. Setelah didesak dari sana-sini, ESL pun runtuh dengan keputusan mundurnya enam klub raksasa Inggris.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Bisa Bertahan tanpa Ketiganya
Pada akhirnya, hanya Juventus, Real Madrid dan Barcelona saja yang bersikukuh menggelar kompetisi tersebut. Mereka tetap pada pendiriannya dan tidak memedulikan berbagai macam ancaman dari UEFA.
Salah satu ancamannya adalah pelarangan tampil di pentas Eropa. Namun masalahnya, selama ini ketiga klub itu selalu menjadi penarik perhatian besar publik. Timbullah pertanyaan: Apakah Liga Champions bisa terus berjalan tanpa mereka?
"Opini pribadi saya adalah Liga Champions telah bersiap untuk melakukan langkahnya tanpa Real Madrid, Barcelona, dan juga Juventus," ujar presiden La Liga, Javier Tebas, sebagaimana yang dikutip dari Marca.
"Liga Champions terus berjalan tanpa Manchester United selama lima tahun. Milan dilarang ikut dari kompetisi Eropa dan kompetisinya masih tetap berjalan. Ini tak pernah terjadi sebelumnya," lanjutnya.
UEFA Harus Bertindak
Tebas tentu ingin melihat ketiga klub tersebut bersaing dengan klub-klub Eropa lainnya. Apalagi dua di antara tiga klub yang bertahan di ESL adalah aset La Liga. Namun pada akhirnya, ia harus memaklumi karena UEFA patut bertindak tegas.
"Tentu saja, saya ingin mereka tetap berada di dalamnya, tapi faktanya terjadi dan UEFA harus bertindak," lanjut Tebas dalam Forum Penasihat Klub.
"Masalah dengan Super League telah selesai. Ada tiga klub yang dibiarkan karam di sana. Jika [Aleksandar] Ceferin berkata kalau [itu sulit], itu karena dia mencari aksi rekonsiliasi bahwa mereka salah. Namun masalahnya telah selesai," pungkasnya.
(Marca)
Baca Juga:
- Final Liga Champions: Ferran Torres Anggap Chelsea Seperti Sakit Leher, Apa Maksudnya?
- Manchester City Umumkan 24 Pemain untuk Final Liga Champions, Siapa Saja?
- Jelang Final Liga Champions, Chelsea Dapat Dua Tambahan Amunisi
- Join Battle Kickstox Saham Bola Edisi Final Liga Champions dan Rebut Hadiahnya!
- Pede Abis! Ederson Siap Jadi Eksekutor Penentu di Babak Adu Penalti Final Liga Champions
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:43
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:28
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:04
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...