Puskas Award 2025: Rizky Ridho Kalah Voting dari Santiago Montiel, Memang 'Favoritnya' Gol Salto Akrobatik

Puskas Award 2025: Rizky Ridho Kalah Voting dari Santiago Montiel, Memang 'Favoritnya' Gol Salto Akrobatik
Trofi The Best Fifa Football Awards. (c) Dok. FIFA

Bola.net - Santiago Montiel menjadi pemenang FIFA Puskas Award untuk gol terbaik tahun ini lewat sebuah tendangan salto spektakuler di Liga Argentina. Gol tersebut tercipta saat Independiente menghadapi Independiente Rivadavia pada Mei 2025 lalu.

Bek kanan berusia 28 tahun itu mencetak gol dengan cara yang langsung mengundang decak kagum, sekaligus menempatkannya di tengah sorotan global. Ia mengungguli sepuluh nomine lain yang berasal dari level dan panggung kompetisi berbeda.

Namun, kemenangan Montiel juga membuka kembali perdebatan lama. Apakah Puskas Award kini terlalu didominasi oleh satu jenis gol, yakni tendangan akrobatik, dan mulai mengabaikan bentuk keindahan lain dalam sepak bola?

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 3 halaman

Aksi Akrobatik yang Kembali Menentukan

Gol Montiel berawal dari situasi sepak pojok yang sempat dibuang pemain bertahan lawan. Dalam posisi membelakangi gawang dan berada di sisi kanan kotak penalti, ia menemukan ruang sebelum melompat dan melepaskan tendangan salto.

Bola melambung melewati kiper Ezequiel Centurion yang sedikit keluar dari garisnya, menghasilkan gol yang sulit dilupakan. Momen itu cukup untuk mengungguli nomine lain, termasuk Declan Rice dan Lamine Yamal.

Kualitas pesaingnya penting dicatat karena separuh suara berasal dari publik, sementara sisanya ditentukan panel FIFA Legends. Meski Rice dan Yamal memiliki basis penggemar besar, Montiel tetap keluar sebagai pemenang.

2 dari 3 halaman

Tren Empat Tahun yang Sama

Tren Empat Tahun yang Sama

Aksi Rizky Ridho bersama Persija Jakarta pada laga BRI Super League 2025/2026 (c) Muhammad Iqbal Ichsan

Kemenangan Montiel menandai tahun keempat berturut-turut gol bicycle kick meraih Puskas Award. Rangkaian ini dimulai pada 2022 melalui gol Marcin Oleksy di sepak bola amputasi bersama Warta Poznan.

Setahun kemudian, Guilherme Madruga memenangi penghargaan lewat tendangan salto jarak jauh untuk Botafogo. Pada 2024, giliran Alejandro Garnacho yang diakui berkat gol akrobatiknya bersama Manchester United melawan Everton.

Deretan ini memperkuat kesan bahwa Puskas Award semakin terikat pada jenis gol tertentu. Daftar pendek tahun ini pun dinilai minim variasi, dengan volley naluriah dan overhead kick mendominasi hampir seluruh nominasi.

3 dari 3 halaman

Gol Indah yang Kurang Mendapat Ruang

Beberapa nomine lain sebenarnya menawarkan keindahan berbeda. Rice masuk daftar lewat tendangan bebas dari jarak 27 yard ke sudut atas gawang Thibaut Courtois di Liga Champions, sementara Yamal mencetak gol khasnya saat menghadapi Espanyol.

Ada pula gol dari Rizky Ridho, bintang Persija Jakarta dan Timnas Indonesia. Ridho mencetak gol impreesif jarah jauh lebih dari setengah lapangan, tapi sayangnya gol tersebut masih kalah voting.

Memang gol salto punya riwayat apik dalam sejarah Puskas Award. Contohnya pada 2015, saat gol dribel panjang Lionel Messi di Copa del Rey kalah dari tendangan salto Wendell Lira.

Fokus penilaian pada tembakan akhir juga membuat gol kolektif, seperti rangkaian 26 umpan PSG yang diselesaikan Ousmane Dembele, luput dari perhatian.