Saat Juara Serie A Babak Belur di Liga Champions: Napoli Tak Berdaya Hadapi PSV Eindhoven

Saat Juara Serie A Babak Belur di Liga Champions: Napoli Tak Berdaya Hadapi PSV Eindhoven
Alessandro Buongiorno dihibur oleh rekan setimnya setelah mencetak gol bunuh diri dalam laga Liga Champions antara PSV dan Napoli (c) AP Photo/Patrick Post

Bola.net - Di Eindhoven, mimpi buruk Napoli terjadi. Klub yang musim lalu menaklukkan Italia kini justru terlihat seperti tim yang kehilangan arah di pentas Eropa.

Sorak-sorai pendukung PSV Eindhoven menggema di Philips Stadion saat papan skor menunjukkan angka mencolok: 6-2 untuk tuan rumah. Bagi Napoli, ini bukan sekadar kekalahan, tapi kehancuran yang menampar harga diri juara bertahan Serie A.

Antonio Conte menurunkan formasi terbaiknya, berharap dominasi di Serie A bisa berlanjut di Liga Champions. Napoli bahkan sempat unggul lewat Scott McTominay, tapi keunggulan itu justru memantik kebangkitan PSV.

Tim tuan rumah membalas lewat gol bunuh diri Alessandro Buongiorno, sebelum Ismael Saibari dan Dennis Man masing-masing mencetak dua gol dalam pesta enam gol di Philips Stadion.

PSV bermain dengan intensitas tinggi, memanfaatkan ruang di lini tengah Napoli yang tampak rapuh. Setelah kartu merah Lorenzo Lucca di babak kedua, pertahanan Napoli runtuh total, sementara publik Eindhoven merayakan salah satu kemenangan terbesar klub di Liga Champions.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 2 halaman

Krisis yang Mulai Terbuka

Bagi Napoli, kekalahan telak ini membuka luka lama, yaitu kegagalan beradaptasi dengan tempo dan tekanan kompetisi Eropa.

Statistik dari UEFA menunjukkan Napoli hanya mencatat 32 kali pemulihan bola, dan kalah dalam hampir semua duel udara.

Conte menyebut timnya kehilangan kontrol di setiap fase permainan, mengakui bahwa ini adalah salah satu malam terburuk dalam karier Eropanya.

Situasi ini menjadi alarm keras bagi Napoli yang kini terancam di posisi ketiga grup. Jika tak segera membenahi koordinasi lini belakang dan disiplin taktik, mereka bisa terdepak lebih awal dari Liga Champions musim ini.

2 dari 2 halaman

Refleksi untuk Juara Italia

Refleksi untuk Juara Italia

Perebutan bola antara pemain Napoli, Giovanni Di Lorenzo dengan pemain PSV, Ivan Perisic di Liga Champions, 22 Oktober 2025. (c) AP Photo/Patrick Post

Kekalahan 2-6 ini menjadi pengingat bahwa kejayaan domestik tak selalu berarti keunggulan di Eropa. Napoli harus kembali ke dasar: keseimbangan, determinasi, dan mentalitas juara sejati.

Conte tak menutupi kekecewaannya, namun ia juga menegaskan bahwa situasi seperti ini bukanlah kebetulan. “Tentu ada rasa kecewa, tapi hal seperti ini tidak pernah terjadi secara kebetulan. Kami harus belajar dari apa yang terjadi malam ini,” ujarnya kepada Sky Sport Italia.

Ia menjelaskan bahwa kesuksesan musim lalu saat meraih Scudetto terjadi karena kesatuan tim dan kerja luar biasa dari pemain-pemain yang melampaui batas kemampuan mereka. Namun, perubahan besar di skuad kini menjadi tantangan baru.

“Kami menambah terlalu banyak pemain baru, sembilan wajah baru di ruang ganti bukan hal mudah. Tapi kami dipaksa melakukan itu,” katanya.