Alasan Hodgson Memilih Milner Ketimbang Walcott

Bola.net - - Oleh: Dimas Ardi

Penampilan ciamik dari Theo Walcott saat laga melawan mengundang beberapa reaksi dari fans Inggris.

Mereka meminta sang pelatih, Roy Hodgson agar memasang Walcott sebagai pemain inti ketimbang James Milner. Akan tetapi pada saat melawan Ukraina, Walcott tetap duduk manis di bangku cadangan dan Milner tetap bermain sebagai starter.

Kini laga berat melawan Italia di babak perempet final, masih saja ada perdebatan mengenai siapa yang lebih pantas masuk sebagai starter di area kanan tim Inggris, apakah Milner atau Walcott.

Inilah alasan-alasan mengapa Roy Hodgson harus lebih memilih James Milner ketimbang Theo Walcott:

1. Etos Kerja Yang Tinggi
Gaya permainan pemain ini memang kurang menarik, tapi, tidak ada yang akan menyangkal tentang kegigihan pemain ini berjuang di dalam lapangan. Dia berlari naik turun di sisi sayap untuk membantu penyerangan dan pertahanan tim. Pemain ini adalah tipe pemain pekerja keras yang mampu berlari terus-menerus sepanjang pertandingan.

Penampilan Walcott yang mengesankan juga terbantu oleh Milner, Mengapa? Karena pemain lawan telah kehabisan tenaga sebelumnya untuk meredam pergerakan-pergerakan Milner. Walcott hanya tinggal memetik buah dari hasil kerja keras Milner.

Walaupun rating penampilan Milner sepanjang babak penyisihan kurang begitu mengesankan, namun kerja kerasnya dalam mensupport tim patut diacungi jempol.

2. Memberikan Support Kepada Lini Pertahanan
Bek kanan Inggris saat ini dihuni oleh Glen Johnson. Semua orang tahu bahwa bek yang satu ini gemar naik jauh meninggalkan posisinya untuk membantu penyerangan. Namun disinilah bahayanya para pemain lawan kerap menggunakan ruang kosong yang ditinggalkan Johnson untuk melakukan serangan balik.

Disinilah peran Milner sangat dibutuhkan. Milner akan berperan sebagai pemain pelapis pertahanan Inggris. Kemampuan bertahan inilah yang diutamakan oleh Hodgson ketimbang memilih Walcott yang kemampuan bertahannya kurang begitu solid. Inggris harus terus memadukan duet Johnson-Milner di sisi sayap kanan Inggris.

3. Memberi Opsi Serangan Tambahan
Wayne Rooney, Danny Welbeck, Steven Gerrard adalah pemain-pemain yang bisa diandalkan untuk urusan mencetak gol. Kemudian masih ada Andy Carroll dan Jermaine Defoe di bangku cadangan yang juga memiliki kemampuan tersebut. Jadi Inggris tidak perlu untuk all-out untuk menyerang lawan sehingga melupakan kewajiban mereka dalam bertahan.

Memasang Milner di sayap kanan akan memberikan kestabilan kepada Inggris saat menyerang maupun bertahan. Dan dia juga akan memberikan opsi tambahan untuk mencetak gol dari sisi kanan. Milner memang bukan tipe pemain yang flamboyan, tapi lebih merupakan tipe pemain pekerja keras.

Ini juga adalah salah satu alasan mengapa Inggris mampu tampil cukup baik sejauh ini. Para pemain dalam tim ini tak peduli dengan penampilan yang flamboyan atau dengan taktik yang fantastis, mereka bekerja keras menahan sepanjang 90 menit, memastikan lawan tak bisa masuk ke area pertahanan Inggris. Semua pemain Inggris tampil apik karena mereka melaksanakan tugas masing-masing dengan benar.

4. Theo Walcott Lebih Moncer Sebagai Super-Sub
Siapapun lawan yang harus menghadang Milner lalu kemudian harus berhadapan dengan Walcott, pasti akan sangat kerepotan. Melawan Walcott saat tenaga masih 100% saja sudah merepotkan, apalagi ketika tenaga sudah terkuras habis. Walcott jelas akan menjadi mimpi buruk bek manapun.

Masuknya pemain ini ke dalam lapangan tak jarang mampu langsung mengubah jalannya pertandingan. Hal itu sudah terbukti saat melawan Swedia. Walcott untuk saat ini sebaiknya tetap berada di bangku cadangan saja dan tampil sebagai pemain pengganti.

5. Pertahankan The Winning Team!
Beberapa dekade terakhir, tim Inggris selalu melakukan kesalahan-kesalahan yang sama, yaitu tak segera berbenah diri ketika skema yang dijalankan tak berjalan sesuai keinginan. Tapi, saat ini, skema yang dijalankan berjalan sesuai dengan keinginan. Tak ada alasan untuk mengutak-atiknya.

Skema yang diusung tim Inggris sejauh ini telah berhasil menahan imbang Prancis, dan mengalahkan Swedia serta Ukraina. Ini membawa Inggris menduduki posisi nomor 1 di grup D. Mengubah skema yang telah terbukti sukses ditengah-tengah turnamen yang sedang berjalan tentu akan cukup beresiko. Hodgson harus terus mempertahankan tim ini seperti apa adanya sekarang.