Bola.net - -
Oleh: Chandra Wijaya
Seluruh pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions sudah selesai dimainkan di pekan ini. Sistem agregat yang dipakai pada fase knockout ini telah meloloskan , Bayern Munich, Lyon, Manchester United, Inter Milan, CSKA Moscow, dan Bordeaux ke babak perempat final. Sedangkan para lawan mereka harus rela terhenti langkahnya karena kalah secara agregat. Pada fase knockout yang pertama ini, perjalanan perebutan gelar juara Liga Champions dari Stuttgart, Olympiacos, , , , Real Madrid, Porto dan AC Milan harus berakhir. Fase bertipe seperti ini mulai dipakai di babak 16 besar, perempat final hingga semifinal untuk menentukan siapa yang bisa terus melanjutkan langkahnya ke babak final. Sistem ini punya aturan tersendiri yang agak berbeda dengan babak grup. Pada babak grup setiap tim akan saling berhadapan dengan 3 tim lain dalam grup dalam partai kandang dan tandang. Pemenang dari babak grup akan ditentukan dari total poin yang dikumpulkan. Sedangkan setiap partai di fase knockout hanya dimainkan sebanyak 2 kali melawan 1 tim saja. Pertandingan dengan sistem 2 leg ini akan terus dipakai, selain di babak final. Setiap tim akan memainkan 1 pertandingan di kandang dan 1 pertandingan lagi di kandang lawan. Untuk mengetahui tim mana yang lolos, pada fase knockout ini ditentukan dengan melihat tim mana yang punya skor agregat yang lebih tinggi dalam 2 pertandingan kandang dan tandang itu. Jika skor agregat-nya sama maka tim yang mencetak gol tandang lebih banyak yang akan lolos ke babak selanjutnya. Jika gol tandang masih juga sama, maka 30 menit perpanjangan waktu akan dimainkan dalam 2 babak. Jika ada gol yang tercipta pada babak perpanjangan waktu dan skor agregat tetap sama, maka tim tamu otomatis akan lolos karena mencetak gol tandang yang lebih banyak. Jika tidak ada gol yang tercipta selama babak perpanjangan waktu, maka pemenangnya akan ditentukan dengan adu penalti. Dengan sistem agregat seperti ini bisa ditarik satu poin penting yaitu vitalnya arti suatu gol dalam babak knockout. Setiap gol yang tercipta akan menjadi penentu siapa yang lolos ke babak berikutnya. Hal ini sangatlah lain dengan babak grup di mana yang paling menentukan adalah poin yang dikumpulkan. Berapa pun gol yang diciptakan tetap akan bernilai 3 poin jika menang, 1 poin jika imbang dan tanpa poin jika kalah. Tetapi pada fase knockout setiap gol yang tercipta punya peranan penting tersendiri untuk menentukan skor agregat yang lebih tinggi. Dan gol yang paling penting tentunya adalah gol tandang, karena akan sangat menentukan jika skor akhir bernilai sama secara agregat. Karena itulah jika sedang tampil di kandang, suatu tim akan begitu ngotot mencegah tim tamu untuk bisa mencetak gol. Setiap ada gol tandang yang tercipta maka dipastikan akan menjadi beban berat bagi tim tuan rumah dan itu sudah bisa dilihat contohnya pada partai babak 16 besar Liga Champions musim 2009-2010 ini. Pada pertandingan leg pertama partai AC Milan Vs Manchester United, menderita kekalahan yang sangat merugikan di kandang. Mereka kalah 2-3. Ada 2 kerugian yang diderita di sini yaitu kalah di kandang dan kemasukan gol tandang dari tim tamu. Untuk bisa lolos ke perempat final, di pertandingan leg kedua mereka harus menang dengan selisih 2 gol atau menang dengan selisih 1 gol asalkan skornya lebih dari 3-2. Hal ini cukup berat mengingat lawan mereka adalah tim sekuat Manchester United. Dan beban berat itulah yang begitu mempengaruhi penampilan ketika bertanding di kandang . Hasilnya, jangankan bisa meraih kemenangan dengan selisih 2 gol, malah kembali kalah 0-4. Hal itu mungkin akan lain ceritanya jika waktu tampil di kandang mereka tidak kalah dan tidak kemasukan gol dari tim tamu. Pada pertandingan leg 1, tim yang meraih kemenangan tandang selain Manchester United adalah Bordeaux yang menang 1-0 di kandang Olympiacos. Kemenangan dan gol tandang ini cukup penting untuk memuluskan langkah Bordeaux. Meski sempat merasa was-was ketika pada pertandingan leg kedua, kedudukan sempat imbang 1-1, Bordeaux dapat kembali lega setelah mencetak 1 gol tambahan. Bermodal gol itu dan kemenangan tandang mereka, maka Bordeaux berhasil memaksa Olympiacos untuk harus mencetak 2 gol tambahan agar bisa lolos dan itu tentunya sangat berat. Hasilnya pun terlihat, skor 2-1 bertahan sampai akhir pertandingan dan Bordeaux lolos dengan agregat 3-1. Kemudian pertandingan leg 1 yang berakhir dengan kedudukan imbang adalah partai Stuttgart Vs dan CSKA Moscow Vs . Keduanya berakhir dengan skor 1-1. Hasil imbang dan 1 gol tandang, tentunya sangat menguntungkan yang akan bertindak sebagai tuan rumah di leg kedua. Mereka hanya perlu hasil imbang 0-0 untuk bisa lolos, sedangkan Stuttgart harus bisa menang atau minimal memaksa hasil imbang dengan skor lebih dari 1-1. Beban bagi klub Jerman ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh yang kemudian dengan mudah menang 4-0 di kandang dan mereka pun lolos dengan agregat 5-1. Sementara keuntungan mestinya berpihak pada yang berhasil menahan imbang 1-1 tuan rumah CSKA Moscow pada pertandingan leg pertama. Mereka pun hanya memerlukan hasil imbang 0-0 di pertandingan leg kedua untuk lolos, tetapi kesalahan kiper Andres Palop membuat mereka harus kemasukan 2 gol dari tim tamu. Keunggulan gol tandang CSKA Moscow langsung membuat mental pemain menjadi drop karena dalam waktu tersisa yang tidak cukup banyak harus mencetak 2 gol tambahan. pun gagal mengatasi beban gol tandang ini, mereka tersisih dengan skor agregat 3-2 untuk CSKA Moscow. Kalah tandang di leg pertama bukanlah berarti peluang lolos makin mengecil, asalkan berhasil mencetak gol tandang. Prinsip inilah yang mungkin dipakai oleh . Mereka sempat kalah saat bertandang ke Porto tetapi 1 gol tandang yang mereka ciptakan terbukti punya peran yang penting saat di leg kedua. Mereka hanya perlu menang 1-0 di Stadion Emirates dan terus berusaha mencegah Porto mencetak gol. Usaha mereka nampaknya cukup berhasil, Porto yang berusaha ngotot mendapatkan hasil imbang, bisa mereka kalahkan dengan skor 5-0 dengan memanfaatkan keuntungan peran dari 1 gol tandang mereka. Hasil yang sama mestinya juga bisa didapat oleh dan yang pada leg pertama kalah 1-2 di kandang Bayern dan . Tetapi sayangnya, meskipun berhasil menang di leg kedua, gagal mencegah Bayern mencetak gol tandang lebih banyak dalam pertandingan yang berakhir dengan kedudukan 3-2 untuk . Bayern pun lolos dengan agregat 4-4 di mana mereka lebih unggul dalam jumlah gol tandang. Hal yang hampir sama juga terjadi pada , mereka seharusnya cukup berjuang mendapatkan hasil kemenangan 1-0 untuk bisa lolos ke perempat final. Tetapi , yang mengetahui betapa penting dan rawannya pertandingan leg kedua mereka karena mereka sudah kemasukan 1 gol tandang , memilih memakai taktik jitu mematikan pergerakan serangan dengan memakai 3 penyerang di depan. Akibatnya gagal memanfaatkan keuntungan 1 gol tandangnya dan mereka pun bahkan harus menyerah 0-1 di kandang sendiri dan membuat lolos dengan agregat 3-1. Partai tandang ke kandang Lyon yang kurang dimanfaatkan dengan baik oleh Real Madrid nampaknya cukup berpengaruh juga pada pertandingan leg kedua mereka di Bernabeu. Pada pertandingan leg pertama mereka kalah 1 gol tanpa bisa mencetak gol tandang. Akibatnya mereka pun terbebani dengan target harus menang dengan selisih 2 gol atau lebih. Akibat terlalu ngotot menyerang, mereka malah kebobolan 1 gol dari tim tamu di kala mereka masih begitu mencari gol kedua mereka setelah unggul 1-0 dari menit ke 6. Begitu kemasukan gol dari tim tamu, beban mereka menjadi sangat berat karena harus mencetak 2 gol tambahan di 15 menit tersisa setelah pemain Lyon, Miralem Pjanic, berhasil mencetak gol. pun gagal membalikkan situasi, dengan mereka pun tersisih dengan agregat 1-2. Dari semua contoh kasus yang terjadi babak 16 besar memperlihatkan bagaimana klub-klub besar tersingkir akibat jadi korban dari sistem agregat. Meskipun menang di leg pertama belum tentu berarti aman di leg kedua, karena yang dilihat adalah kemenangan secara total agregat. Bagaimana mereka harus memperhatikan benar-benar hasil dan gol yang mereka dapat bukan hanya sekedar melihat hasilnya menang, imbang atau kalah. Setiap gol yang tercipta sangat penting artinya. Satu gol saja sudah bisa membuat perbedaan hasil yang signifikan. Apalagi kalau itu adalah gol tandang. Gol ini sudah sangat terbukti bisa sedikit memperingan beban ketika berikutnya tampil di kandang sendiri pada leg yang kedua. Juga bisa dilihat tim yang pada leg pertama bertindak sebagai tamu jauh lebih diuntungkan terutama kalau bisa meraih kemenangan tandang atau paling tidak gol tandang. Semangat mereka pasti akan lebih berlipat untuk menuntaskan segala perjuangan mereka pada leg kedua yang berlangsung di kandang yang tentunya dipenuhi oleh begitu banyak pendukung sendiri. Memang tidak semua tim yang bertindak sebagai tamu di leg pertama tidak selalu menjamin akan bisa lolos. Tapi tampil di leg kedua di hadapan pendukung sendiri memang banyak lebih disukai. Pada babak perempat final mendatang sistem agregat ini juga pasti akan dipakai. Siapa berikutnya yang kira-kira akan menjadi korban begitu ketat dan kejamnya dari sistem agregat?Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 30 Oktober 2025 07:04 -
Liga Inggris 30 Oktober 2025 06:46 -
Liga Inggris 30 Oktober 2025 06:44 -
Liga Inggris 30 Oktober 2025 06:21 -
Liga Inggris 30 Oktober 2025 06:08 -
Liga Inggris 30 Oktober 2025 05:54
MOST VIEWED
- Juventus Resmi Pecat Igor Tudor, Ini 5 Kandidat Penggantinya
- 5 Pemain yang Harus Segera Ditarik dari Masa Peminjaman, Termasuk Bintang Liverpool dan MU
- Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat
- 7 Rekan Satu Tim di Timnas yang Pernah Bertikai Hebat, Vinicius Junior vs Raphinha Jadi Sorotan
HIGHLIGHT
- 4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben A...
- Dari Buffon hingga Ronaldo: 7 Legenda Dunia yang T...
- 6 Striker Mematikan Incaran Barcelona untuk Gantik...
- 12 Pemain yang Pernah Membela Real Madrid dan Juve...
- Real Madrid Siap Cuci Gudang? 4 Pemain Ini Bisa Pe...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...











:strip_icc()/kly-media-production/medias/4630588/original/050223000_1698748931-20230912_003045.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4824111/original/052216400_1715054807-ekrem-osmanoglu-2R0gbZXaUqM-unsplash.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4604009/original/088733100_1696838759-WhatsApp_Image_2023-10-09_at_13.31.08__1_.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5257855/original/085302700_1750324153-1746491778.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5395227/original/056268500_1761669980-IMG-20251028-WA0014.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5396661/original/059601000_1761760071-Petugas_menguji_kualitas_BBM_di_Jatim.jpeg)
