Pemenang Ballon d'Or 1990-2000, Di Mana Mereka?

Pemenang Ballon d'Or 1990-2000, Di Mana Mereka?
Zinedine Zidane (c) Ist

Bola.net - Bola.net - Ada banyak pemenang Ballon d'Or yang luar biasa di masa lalu, tapi yang membuat dekade 1990-2000 cukup unik karena penghargaan tersebut dimenangkan oleh para pemain yang berbeda. Beberapa pesepakbola hebat menampilkan permainan terbaiknya selama dekade ini dan membuat dunia sepakbola takjub.

Semua pemenang di daftar ini adalah pemain legenda dan telah membentuk dunia sepakbola dengan caranya sendiri. Dari Lothar Matthaus hingga Luis Figo, mari kita simak semua pemenang Ballon d'Or dari tahun 1990-2000 dan apa saja yang mereka lakukan belakangan ini.

1 dari 11 halaman

Lothar Matthaus (1990)

Lothar Matthaus (1990)

Mantan pemain Bayern Munchen dan timnas Jerman, Lothar Matthaus dikenal luas sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa. Selain itu ia piawai bermain sebagai sweeper.

Matthaus pernah bermain di lima Piala Dunia yang menjadikannya tercatat sebagai pemegang rekor penampilan terbanyak di turnamen tersebut. ia memenangkan penghargaan Ballon d'Or ketika memperkuat Inter Milan.

Setelah gantung sepatu pada tahun 2000, Matthaus kemudian sempat menangani sejumlah tim seperti Rapid Wiena, Partizan Belgrade, timnas Hungaria dan tim nasional Bulgaria. Saat ini pria asal Jerman itu bekerja pandit TV dan kolumnis untuk berbagai website dan organisasi.

Matthaus juga memiliki kehidupan pribadi yang penuh warna setelah menikah lima kali sejauh ini. Saat ini, Matthaus dan istrinya Anastasia Klimko hidup di Hungaria dan memiliki anak bernama Milan yang lahir pada tahun 2014.
2 dari 11 halaman

Jean-Pierre Papin (1991)

Jean-Pierre Papin (1991)

Striker asal Prancis Jean-Pierre Papin memenangkan Ballon d'Or saat bermain bersama Marseille. Selama 17 tahun dengan mewakili banyak klub top di berbagai liga Eropa, Papin mencetak hampir 350 gol dalam lebih dari 620 pertandingan.

Papin berada dalam puncak karirnya selama enam tahun membela Marseille . Setelah tahun 1992, Papin menjalani musim yang sulit di AC Milan dan Bayern Munchen.

Setelah pensiun pada tahun 2001, Papin menangani sejumlah klub Prancis seperti Strasbourg, Lens dan Chateauroux. Dia meninggalkan Chateauroux pada tahun 2010 dan kemudian bekerja sebagai komentator sepakbola.

Papin saat ini sedang dikaitkan dengan posisi manajer di Marseille dan pindah ke Les Phoceens membuat Marseille bertemu kembali dengan mantan pemainnya.
3 dari 11 halaman

Marco van Basten (1992)

Marco van Basten (1992)

Van Basten tanpa diragukan lagi adalah salah satu talenta terbesar yang pernah ada dalam sepakbola. Pemain Belanda memiliki momen yang terbesar di Euro 1988 di mana ia mencetak tendangan voli yang menakjubkan untuk memberikan Tim Oranje trofi internasional satu-satunya.

Legenda Ajax dan AC Milan ini sangat hebat di depan gawang tapi sayang karirnya harus terhenti di usia dini karena cedera lutut. Ballon d'Or pada tahun 1992 adalah penghargaan ketiga yang diterima Van Basten setelah menyabetnya di tahun 1988 dan 1989.

Setelah pensiun pada tahun 1995, legenda Belanda ini memutuskan cuti dari dunia olahraga sampai 2003 sebelum mengambil alih Jong Ajax (tim cadangan Ajax). Setelah itu ia menjadi pelatih tim nasional Belanda dan tampil di Piala Dunia 2006 dan Euro 2008.

Usai meninggalkan Belanda, Van Basten menangani klub seperti Ajax, Heerenveen dan menjadi asisten pelatih AZ Alkmaar. Ia kemudian diangkat sebagai asisten pelatih timnas Belanda sebelum mengundurkan diri pada Agustus 2016 untuk bekerja di FIFA.
4 dari 11 halaman

Roberto Baggio (1993)

Roberto Baggio (1993)

Baggio dikenal sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah dihasilkan Italia. Ia menjadi inspirator Azzurri di Piala Dunia 1994 dan juga diingat karena gagal mengeksekusi penalti dalam laga final melawan Brasil.

Baggio berada dalam puncak permainannya pada awal tahun 1990-an dan dianugerahi penghargaan Ballon d'Or pada tahun 1993. Legenda Italia ini pernah memperkuat sejumlah klub Serei A seperti Fiorentina, Juventus, AC Milan dan Inter Milan sebelum pensiun di Brescia pada tahun 2004.

Setelah pensiun Baggio lebih sering menghabiskan waktunya dalam kegiatan sosial. Ia menjadi duta FAO PBB yang fokus mengurusi masalah pangan dan membantu banyak rumah sakit, mengumpulkan dana untuk korban bencana dan pengobatan flu burung.

Ia sempat mengisi jabatan direktur teknik FIGC, namun mundur tiga tahun setelahnya karena merasa idenya untuk mengembangkan sistem dan fokus ke bakat-bakat muda diabaikan. Hingga kini, Baggio tetap aktif menjalankan aksi-aksi sosial.
5 dari 11 halaman

Hristo Stoichkov (1994)

Hristo Stoichkov (1994)

Pemain asal Bulgaria ini memenangkan Ballon d'Or ketika bermain di Barcelona. Ia membantu Blaugrana memenangkan lima gelar La Liga dan satu Piala Eropa.

Setelah sukses di Barcelona, Stoichkov bermain di beberapa klub seperti Al Nassr, Chicago Fire, DC United sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2003. Selepas pensiun kegiatan Stoichkov tidak lepas dari dunia sepakbola.

Pada tahun 2004, Stoichkov menjadi pelatih Bulgaria selama tiga tahun sebelum hijrah ke Spanyol dengan menangani Celta Vigo. Setelah meninggalkan Celta pada tahun 2007, Stoichkov melatih klub Afrika Selatan Mamelodi Sundowns dan klub Bulgaria Litex Lovech.

Juni 2013, Stoichkov kembali ke klub lamanya untuk menjadi pelatih CSKA Sofia, tapi ia berhenti setelah hanya satu bulan karena masalah finansial. Saat ini, Stoichkov bekerja sebagai pandit dan dikenal sangat vokal terhadap Barcelona dan rival mereka.
6 dari 11 halaman

George Weah (1995)

George Weah (1995)

Pemain terbaik dari Afrika ini pernah menjelajah liga-liga Eropa mulai dari Prancis, Italia, hingga Inggris. Tahun 1995, ia dinobatkan sebagai pemenang Ballon d'Or ketika berseragam AC Milan. Hal itu membuatnya menjadi pemain Afrika pertama yang berhasil memenangkan penghargaan tersebut.

Setelah pensiun ia sangat aktif dalam dunia politik di Liberia. Ia pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2005. Sayangnya ia kalah bersaing di putaran kedua melawan Ellen Johnson. Tahun 2011, kembali maju tapi gagal lagi.

Bergabung dengan Kongres Demokrasi untuk Perubahan, Weah saat ini menjabat sebagai senator mewakili Montserrado County sejak tahun 2014 lalu.
7 dari 11 halaman

Matthias Sammer (1996)

Matthias Sammer (1996)

Sammer meraih kesuksesan besar di level klub bersama Borussia Dortmund. Ia memenangkan Ballon d'Or pada tahun 1996 berkat penampilan luar biasanya untuk Dortmund dan negaranya Jerman pada tahun 1996.

Sammer memenangkan Bundesliga, DFL Super Cup dan Euro 1996 sebelum menyabet trofi bergengsi Liga Champions pada tahun 1997. Sammer juga dinobatkan sebagai pemain terbaik di Euro 1996.

Setelah gantung sepati, Sammer langsung menangani BVB dari tahun 2000-2004 dan membimbing mereka meraih gelar Bundesliga pada tahun 2002. Setelah bertugas di Dortmund, Sammer menjadi pelatih Stuttgart selama satu tahun dan meninggalkan klub pada bulan Juni 2005.

Sammer ditunjuk sebagai direktur teknik Asosiasi Sepakbola Jerman pada tahun 2006 dan meraih sukses selama lima tahun di sana. Ia secara mengejutkan menerima posisi direktur olahraga Bayern Munchen pada tahun 2012.

Pada tahun 2016, Sammer mengalami gangguan peredaran darah di otak sehingga harus istirahat total dari pekerjaannya.
8 dari 11 halaman

Ronaldo (1997)

Ronaldo (1997)

Ronaldo memang sangat fenomenal pada masa puncaknya. Pemenang Pemain Terbaik FIFA tiga kali dan Ballon d'Or dua kali ini dikenal luas sebagai striker yang lincah, tajam dan sangat sukar dikawal.

Bomber Brasil ini memenangkan Ballon d'Or pada tahun 1997 dan menjadi pemain termahal dunia ketika diboyong Inter Milan dari Barcelona.

Ronaldo akhirnya pensiun di Corinthians pada 2011 dan setelah pensiun ia menjadi anggota tim PokerStars SportsStar bahkan ikut bermain dalam pertandingan amal melawan Rafael Nadal pada bulan Desember tahun 2013.

Legenda Brasil juga memiliki saham minoritas di Fort Lauderdale Strikers yang bermain di North American Soccer League. Setelah menjabat sebagai duta besar untuk Piala Dunia 2014, Ronaldo terpilih sebagai duta PBB untuk gerakan anti kemiskinan.
9 dari 11 halaman

Zinedine Zidane (1998)

Zinedine Zidane (1998)

Pemenang Ballon d'Or pada tahun 1998, Zidane Zidane sering meneror lini pertahanan di Serie A ketika bermain di Juventus. Dianggap sebagai salah satu pemain Prancis terhebat, Zidane menjalani karir yang sukses di Cannes, Bordeaux, dan Juventus sebelum pensiun di Real Madrid pada tahun 2006.

Dalam sepanjang karirnya, Zidane telah memenangkan dua gelar Serie A, satu gelar La Liga, dua Piala Super Eropa, Liga Champions dan jangan lupa Piala Dunia 1998 dan Euro 2000.

Setelah pensiun pada tahun 2006, Zidane terlibat dalam sejumlah kegiatan amal seperti Soccer Aid, UNICEF dan pengumpulan dana AIDS yang diadakan di bagian utara Thailand sebelum diangkat sebagai penasihat khusus untuk tim utama Real Madrid pada tahun 2010.

Pada bulan Juli 2011, Zidane ditunjuk sebagai direktur olahraga sebelum menjadi asisten pelatih untuk Carlo Ancelotti di tahun 2013. Zidane sekarang menjabat pelatih kepala Los Blancos dan merupakan salah satu dari sedikit orang yang bisa memenangkan Liga Champions baik sebagai pemain maupun pelatih.
10 dari 11 halaman

Rivaldo (1999)

Rivaldo (1999)

Pemenang penghargaan Pemain Terbaik FIFA dan Ballon d'Or pada tahun 1999, Rivaldo menjalani karir terbaiknya ketika ia bermain untuk Barcelona. Pemain asal Brasil ini menghabiskan lima tahun di Barcelona dan mencetak beberapa gol indah di sana. Rivaldo memenangkan dua gelar La Liga dan Copa Del Rey selama waktunya di Barcelona.

Dalam sepanjang karir bermainnya, Rivaldo pernah memperkuat 14 klub dan pensiun pada tahun 2014 di klub masa kecilnya Mogi Mirim. Ia saat ini menjabat sebagai presiden Mogi Mirim, klub tempat anaknya bermain juga.
11 dari 11 halaman

Luis Figo (2000)

Luis Figo (2000)

Luis Figo memenangkan penghargaan Ballon d'Or pada tahun 2000 ketika berada di Real Madrid, tapi sebagian besar karena performanya di Barcelona.

Dianggap sebagai salah satu dari tiga pemain hebat Portugal bersama dengan Eusebio dan Cristiano Ronaldo, Figo pertama kali muncul bersama Sporting Lisbon, sebelum bersinar bersama Barcelona. Ia kemudian mengambil langkah kontroversi dengan pindah ke Real Madrid dan juga menjadi bintang di sana.

Pada tahun 2005, Figo memutuskan pindah ke Inter Milan dan memutuskan pensiun di sana di tahun 2009. Setelah gantung sepatu, Figo bekerja sebagai duta Inter Milan dan kemudian mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA pada tahun 2015 sebelum menarik diri. Saat ini Figo menjabat sebagai presiden liga futsal di India.